Keuntungan

45.6K 3.2K 203
                                    

Waktu terus berputar. Sekarang matahari sudah berganti dengan rembulan. Tepatnya pada jam 10 malam, Sensa sudah tidur. Lucas turun dari ranjangnya, ia berjalan menuju balkon. Pria tersebut memegang pagar pembatas.

Ia kembali mengingat perkataan ibunya, bahwa Jenifer yang sudah bermain di balik ini semua. Dia memalsukan kematian Lea agar bisa menguasai kekayaan Winston. Wah, daebak.

"Kau memalsukan kematian mamaku! Lihat apa yang akan terjadi padamu, Jenifer! Kau harus membalasnya berkali-kali lipat," tekan Lucas di setiap kata-katanya.

Masih ingatkan janji Lucas? Jika dia menemukan siapa usut di balik kematian ibunya, dia akan membalas berkali-kali lipat.

Lea juga sudah menceritakan segala kepahitan yang dialaminya saat disekap oleh Jenifer. Dikasih makan sekali sehari, bahkan dikasih makanan yang sudah basi. Lea juga dipasung layaknya orang yang hilang akal sehat. Yang paling menyayat bagi Lucas, saat Lea dilecehkan oleh anak buah Jenifer. Masih banyak lagi.

Bagaimana Lucas tidak marah, jika ibunya diperlakukan seperti binatang. Ingatlah, perkataan Lucas tidak akan pernah main-main. Apa yang dia katakan pasti harus dilakukan. 13 tahun Lea dijadikan seperti itu dan Lucas tidak akan diam. Lihat saja kejutan yang akan diberikan pria tersebut.

Lucas meraih ponselnya. Lalu memberi pesan pada anak buahnya.

[Cepat bawa dia ke sini]  pesan Lucas, tidak lupa mengirim foto Jenifer.

[Dia orang Amerika, aku akan memberi tahu kalian alamatnya. Curi dia, jangan lupa hilangkan jejak]

[Baik, Bos] jawab via SMS.

Lucas kembali memasukkan ponselnya ke dalam saku celana.

Sudah lama Lucas tak pergi mengintai pasar gelapnya. Malam ini, ia berniat ke sana. Selain itu, Lucas juga harus mengecek transaksi penjualan barang-barang ilegal mereka.

Lucas sudah beranjak dari tempatnya menuju ke mobil. Sekarang, ia sudah berada di dalam mobil. Pria tersebut langsung melajukan mobilnya.

Tidak lama dari itu, ia sudah sampai di tempat tujuan. Seperti biasa, anggotanya selalu party. Musik dinyalakan, seolah-olah sedang di hiburan malam. Maklum, anak muda maunya senang-senang.

Lucas langsung duduk di bangku kerajaannya, tidak lupa juga mengisap rokok. Dia tidak akan pernah mau merokok di dekat Sensa karena ia takut istrinya akan kena asap rokok. Asap rokok tidak sehat untuk kesehatan.

"Tuan, pas kami menagih setoran di tempat perjudian ada yang meminta untuk melindungi produk abal-abal mereka," ujar Joshua.

"Produk yang seperti apa?"

"Skincare."

"Kenapa mereka tidak mendaftarkannya ke BPOM?"

"Katanya, sih. Produk itu banyak mengandung zat-zat kimia beracun yang bisa mengakibatkan kerusakan yang sangat parah pada kulit. Oleh karena itu, BPOM pasti tidak akan mengizinkan untuk diedarkan di kalangan masyarakat," jawab Joshua.

Lucas senyum miring mendengar perkataan anggotanya. Manusia memang sangat banyak yang serakah di bumi ini.

"Hah. Dasar manusia serakah. Oke, terima saja. Biar Neraka tidak hanya aku saja yang menghuninya. Hahahaha."

Joshua merinding mendengar ucapan Lucas. Jalan yang ia pilih memang sesat. Namun, jika ia tak menerima tawaran dari Lucas, mungkin seumur hidup dia akan menjadi pengamen.

Joshua akui, dunia ini sangat keras. Keserakahan ada di mana-mana. Pemerintah hanya diam membisu melihat anak-anak jalanan, sedangkan negara lain menjadi seorang raja di negeri ini. Tingkat pengangguran meningkat, harga makanan semakin mahal. Jadi, apa masih salah jika Joshua menjadi mafia? Jika dilihat pakai logika, ya. Jelas salah. Namun, jika dinilai pakai hati ...  entahlah. Itu tergantung pada sudut pandang masing-masing.

Suamiku Mafia Kejam [Segera Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang