Setelah sekian lama bergelut online, pasutri tersebut belum juga ada yang tidur. Lucas masih rindu menjahili sang istri. Sensa sudah naik darah. Sehingga raut wajah mereka bergantian berwarna merah padam karena menahan kekesalan. Tidak ada satupun di antara mereka yang mau mengalah. Pada akhirnya, Lucas menyuruh sang istri agar tidur karena malam semakin larut.
Malam ini Lucas tidur di rumah papanya. Sebab, sang papa terus memaksa Lucas agar menginap di rumah. Dengan berat hati, Lucas mengiyakan.
Saat ini, ia sedang berjalan ke dapur untuk mengambil air minum. Pintu kamar sang papa sedikit terbuka, ia langsung mengintip dan mendengarkan semua pembicaraan Jenifer.
"Kalian kenapa bisa ceroboh? Cepat! Cari wanita sialan itu. Kali ini, kalau dia udah kalian dapatkan, potong saja kakinya!" Tanpa disadari Jenifer, kalau Lucas sedang menguping pembicaraannya.
'Siapa yang dimaksud, Jenifer?' batin Lucas. Dia terus saja menguping, di tengah-tengah keasikannya menguping, tiba-tiba ada yang menepuk punggungnya dengan pelan. Otomatis Lucas terkejut, dan melihat siapa yang menepuk punggungnya.
"Lucas, ngapain kamu di sini?" tanya Winstons. Mendengar itu, Jenifer langsung mematikan ponselnya, padahal sedikit lagi dia akan menyebut nama 'Lea'. Jenifer langsung berjalan mendekat ke arah Lucas dan Winstons.
"Tidak ada, aku tadi hanya mau ngambil minum saja. Tapi tadi disaat melewati kamar ini, aku melihat sesosok misterius sedang berbicara," sindir Lucas. Jenifer langsung menatap tajam anak tirinya.
"Maksud kamu apa?" tanya Jenifer dengan sorot mata tajam.
"Tidak papa kok. Pa, seharusnya rumah ini harus sering-sering ditaburin garam. Soalnya aku sering melihat ular keluar masuk sesukanya." Barulah Lucas pergi, setelah dia menyindir habis-habisan ibu tirinya.
"Dasar, ANAK KURANG AJAR!" teriak Jenifer. Winstons langsung menarik tangan istrinya agar masuk ke dalam kamar.
"Jenifer, aku mohon lepaskan, Lea. Bukankah Lea itu sahabatmu sendiri? 13 tahun lebih kamu menyiksanya, apa kamu belum puas? Apa, sih, dendammu kepadanya?" Untung kamar itu kedap suara, jadi sekeras apapun Winstons berteriak, Lucas tidak akan mendengarnya lagi.
"Ya, aku dan Lea sahabat dekat. Tapi dia telah mengkhianatiku! Dia telah merebutmu dariku!" teriak Jenifer sambil mendorong Winstons dengan telunjuknya.
"Tapi, aku sudah menikahimu, Jenifer. Aku mohon lepaskan dia!" sergah Winstons.
"Iya, kau sudah menikahiku. Tapi apa? Setitik pun tidak ada cinta untukku di hatimu, Winstons. Semua cintamu hanya ada di-Lea. Oleh karena itu, aku berjanji pada diriku sendiri, aku tidak akan pernah membiarkan orang yang di sekitar Lea bahagia terutama, LUCAS!"
"Plak!
Satu tamparan mendarat di pipi Jenifer, wanita itu memegang pipinya yang terasa panas.
"Jenifer kau sudah keterlaluan! Gara-gara kamu, Lucas, anakku harus menghadapi kekerasan dan mengalami broken home! Apa kau belum puas?!" Pertengkaran semakin menjadi-jadi.
"Aku belum puas! Masih ada satu generasi Lea lagi yang harus aku hancurin! Oleh karena itu aku sangat menantikan Lucas menikah. Semoga disaat Lucas menikah, aku masih hidup. Ingat kata-kataku itu Winstons, aku akan menghancurkan anak dan cucumu juga!" ancam Jenifer. Winstons sudah mengangkat tangannya ke udara.
"Tampar lagi! Aku tidak peduli. Tamparan yang tadi akan aku balas ke-Lea, istri kesayanganmu itu!" murka Jenifer. Winstons mengacak-acak rambutnya, dia sungguh frustasi menghadapi semua masalahnya yang tak pernah terpecahkan.
***
Di waktu yang sama, seorang pria duduk di kursi kerajaannya. Sesekali menghisap rokok."Hahaha. Sebentar lagi, aku akan menghancurkan keluargamu Lucas! Aku sudah tidak sabar lagi menunggu hari itu. Hari di mana kau akan hancur seperti debu yang ditiup angin!" Pria tersebut langsung berdiri, lalu membuang rokok yang ada di tangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suamiku Mafia Kejam [Segera Terbit]
Mystery / Thriller"Satu langkah kakimu keluar dari rumah, aku tidak akan segan-segan memotong kakimu!" Memiliki suami mafia berjiwa psikopat itulah yang dialami wanita cantik bernama Sensa Faira Azzahra. Mampukah Sensa hidup dengan suaminya yang kejam dan posesif itu...