12. senyuman

3.4K 617 143
                                    

Senyum2 gini krn liat nina ma dewi pinisirin sama omongan elu yg lupa itu ya dam 😅

Nina POV

"Sumpah gue penasaran banget" Dewi berdiri lalu duduk lalu berdiri lagi dan kembali duduk.

"Kenapa sih lu Dew?" Tanyaku bingung melihatnya seperti itu.

Dewi sedari tadi tampak gelisah sejak Adam keluar dari ruang rias meninggalkan kami berdua.

"Kok elu gak penasaran sih mbak?" Tanyanya.

"Penasaran apaan?" Aku balik bertanya lagi padanya.

"Ya penasaran sama omongan om Adam yang belum kelar barusan" Jawabnya.

"Ngapain penasaran? Tadi Adam kan bilang kalo dia suka Nina tapi bukan Nina gue" Jawabku santai.

Aku memang tidak terlalu terpengaruh dengan omongan Adam yang belum selesai. Bagiku tidak penting.

Sedangkan Dewi sangat terpengaruh.

"Masa elu gak penasaran apa hubungannya coba inget nama elu sama binatang peliharaan kerabatnya?"

"Gue.Gak.Penasaran" Jawabku dengan penekanan di tiap-tiap kata agar Dewi berhenti bertanya.

"Musti penasaran dong, gue dari tadi mikirin apa hubungannya om Adam bisa inget nama elu terus bilang bakalan kasih nama Dewi buat namain binatang peliharaan kerabatnya" Dewi tampak berpikir.

"Dih, kenapa elu maksa gue musti penasaran?"

Jujur saja aku tidak penasaran dan tidak mau tahu.
Intinya sudah jelas, Adam bukan menyukai aku tetapi Nina yang lain, buat apa memusingkan sesuatu yang orangnya sendiri saja lupa apa yang sudah dia katakan.

Dewi hanya menghabiskan waktu saja sampai penasaran seperti itu.

"Mbak Nina, di panggil ke tempat pemotretan, Mr. Adam perlu di poles lagi" Suara dari arah pintu menyita perhatianku.

"Ok" Jawabku singkat lalu berdiri dan meraih koper make-up yang selalu siap sedia untuk di bawa kemana-mana.

"Gue ikut mbak" Kata Dewi semangat dan memperlihatkan cengiran yang sudah aku hapal.

"Elu jaga kandang lah, kali aja ada model yang baru datang terus minta dirias" Sahutku cepat.

"Kayanya gak ada lagi model yang jadwal pemotretannya siang sampe sore ini mbak" Dewi berdiri lalu meraih gelas kopi dari meja.

"Ck, alasan elu selalu ada aja Dew, gue tau elu mau ngikut ke tempat pemotretan pasti karena mau liat model-model yang ganti baju" Kataku sambil berjalan keluar di susul Dewi.

"Nah elu tau, jam segini yah mbak, jam nya mata jadi ngantuk, kalo liat yang sempakan mata jadi seger hehehe..."

"Kali-kali aja di sana liat om Adam ganti baju, kan kita bisa liat jendolannya secara live, duh, baru ngomong begini aja bikin ngeces atas bawah" Lanjut Dewi sambil menyeka mulutnya memakai punggung tangan.

"Elu duluan deh mbak, gue mau ke toilet dulu, periksa memes gue kenapa basah banget ya, apa gue baru dapet" Dewi memisahkan diri begitu kami tiba di tikungan yang memisahkan antara ruang pemotretan dan toilet.

"Ampunnn punya teman kerja gini banget ya, yang mesum, mesum banget, yang pelupa, pelupa banget" Aku menepuk kening.

Aku melanjutkan berjalan menuju ruang pemotretan, mataku melebar dengan nafas yang mendadak tercekat melihat dua pria yang sedang di photo.

Jordan, model yang tadi Dewi rias tampak biasa saja, tetapi mataku ini tidak dapat terlepas melihat Adam.

Keduanya memang shirtless dan sama-sama memakai celana olahraga.

PelupaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang