Ini mah kesenengannya dedew liat ginian 🙄😆
Tapi om, tante bingung dah 🤔 itu model2 di belakang pada pakaian rapi knp om doang yg sempakan ya?
Nina POV
"Jadi selama ini abang tau gue berenti kerja?" Tanyaku pada bang Toni ketika abangku ini mampir ke rumah pada sore hari setelah ibu menelpon memintanya untuk datang.
Apalagi kalau bukan ingin membahas soal aku, Adam dan perkataan Dewi.
"Ya tau lah, apa sih yang abang gak tau?" Bang Toni menyeruput teh hangat buatan ibu dengan tenang.
Ya memang, apa sih yang tidak di ketahui oleh bang Toni, pasti abang tahu karena di ceritakan oleh Adam. Dia dan abangku itu kan sering bertukar cerita.
Adam saja sampai tahu cerita soal kisah asmaraku dengan Anwar.
"Tapi kalo tau kenapa gak ada tindakan sampe sekarang? Kenapa abang gak nyuruh gue balik kerja? Kenapa abang diem aja?" Tanyaku beruntun.
"Karena Adam bilang dia yang mau usahakan agar kamu balik kerja" Jawab bang Toni masih tenang.
Dengan ciuman? Mana ada minta orang balik kerja dengan ciuman, batinku.
"Apanya yang minta balik kerja? Dia malah nyiumin gue sampe bikin kaki lemes" Tanpa sadar aku bergumam pelan.
"Apa dek?" Tanya bang Toni.
Eh, kedengeran ya?
"Apaan?" Sengaja aku balik bertanya agar menutupi perkataanku sebelumnya.
Stop otak sucikuuu...! Untuk saat ini jangan ngikutin otaknya Dewi, gue harus fokus dan berpikir sejernih mata air pegunungan yang hanya sekali penyulingan.
"Elu gak kesel bang dia ngelakuin begitu ke gue? Dia pasti cerita semuanya ke elu, kan?"
Bagus, otakku semestinya harus begini, bukan malah keseringan belok mikirin ciumannya Adam."Ngelakuin apaan Nin?"
Aku menoleh terkejut ke arah samping, tidak menyadari kehadiran ibuku yang menatapku tajam tanpa berkedip.
Sejak kapan beliau duduk di sampingku?
"Mama udah kelar mandinya?" Tanyaku pelan sembari mengusap lengannya bermaksud mengalihkan pembicaraan.
"Adam ngapain kamu selain ciuman di teras?" Suara ibu masih saja terdengar dingin.
Berasa kaya di siram air es pas lagi musim hujan.Aku pikir setelah mendapat wejangan panjang lebar siang tadi karena mulut mesum Dewi, ibu akan melunak, tetapi nyatanya malah semakin menyeramkan karena mendengar perkataanku barusan.
Aku melirik bang Toni meminta bantuannya.
"Kalian ciuman??" Tanya bang Toni dengan mata melebar tidak percaya.
Reaksi bang Toni malah membuatku terkejut.Loh? Bang Toni gak tahu? Adam gak cerita?
Bang Toni dan ibu memberikan tatapan yang sama tajamnya padaku. Ini kenapa keadaannya jadi semakin sulit begini sih?
"Memangnya udah sejauh mana hubungan kalian berdua dek?" Tanya bang Toni lagi.
"Jangan tanya ke gue lah, tanya aja ke Adam, masa dia gak cerita ke abang?" Jawabku frustrasi.
"Terus mama juga harus nanya langsung ke Adam, dia ngelakuin apa ke kamu selain ciuman?" Ibu menyahuti perkataanku.
Aku melirik ibu takut.
"Ini semua terjadi karena awalnya Nina ngeraguin orientasi seksual Adam setelah ngeliat kamar di apartemennya itu mengarahkan opini Nina kalau dia biseksual"
KAMU SEDANG MEMBACA
Pelupa
HumorWarning for +21 only Penulis hanya menuangkan ide cerita, tidak menganjurkan untuk dipraktekkan, harap bijak dalam membaca Happy reading 6/3/21 - 31/7/21