Definisi mata berbicara 🙄
Berbicara mau ngajak iya2 ya om 🤭😏Adam POV
"Aww... aw..."
"Berisik lu Dew"
Mataku melirik sekilas ke arah dua perempuan penata rias yang sedari tadi mengeluarkan suara lalu kembali fokus menatap kamera.
Gara-gara ketiduran dan tidak ada yang membangunkanku sampai sore, jadwal pemotretanku akhirnya berlangsung pada malam hari.
Nina sepertinya sengaja tidak membangunkanku, tetapi akibat perbuatannya dia juga menanggung resiko pulang terlambat karena harus meriasku dan Toni memintanya tidak pulang sampai acara pemotretan selesai.
Lihat saja wajahnya sekarang, dia tampak merengut menatapku kesal dengan bersedekap lain dengan rekan sekerjanya yang aku lupa lagi namanya siapa.
Perempuan rekan sekerja Nina itu menatapku seakan-akan ingin menelanku mentah-mentah sejak aku menanggalkan kaus untuk sesi pemotretan yang berlangsung sampai saat ini.
"Mata kondisiin Dew, malu-maluin banget sih lu" Suara Nina terdengar pelan, Nina berjalan ke arah sofa single dan langsung menghempaskan tubuhnya lalu merogoh sesuatu ke dalam kantung jeansnya.
Ruang pemotretan tidak terlalu ramai seperti pemotretan di siang hari, karyawan yang sekarang bekerja hanya karyawan-karyawan inti.
Dewi yang akhirnya aku ingat namanya lagi terlihat menyusul Nina.
"Gue rela gak pulang demi mata jadi seger"
"Elu kaya baru liat model shirtless aja Dew" Suara photographer yang sedang menunduk memeriksa hasil photo menanggapi perkataan Dewi.
"Liat mereka shirtless sering mas, tapi yang badannya udah 6pack terus bokongnya padet ya baru kali ini"
"Apaan sih mbak Nin?" Dewi meringis setelah menerima pukulan di lengannya.
"Mulut elu tuh, gak malu apa ngomong begitu di sini?" Terdengar suara Nina.
"Ngapain malu? Mas Ujo tau gue kok, kan dia yang dulu mencemari otak gue sampe begini" Jawab Dewi.
"Eh Dew, jangan nyalahin orang, elu mah udah bakat, baru bergaul sama gue sehari aja, otak elu langsung terkontaminasi" Photographer senior yang bernama Ujo itu berkata-kata walaupun tetap fokus mengarahkan kameranya padaku.
Untung tadi Dewi menyebutkan namanya, dari tadi aku sudah berusaha untuk mengingat tetapi nama itu tidak keluar dari otakku."Gimana otak gak terkontosinasi kalo elu ngomongin gaya-gaya berbokepan seharian penuh" Sahut Dewi.
"Tuh denger kan, gue ngomong bener, dia malah belok, otak sama mulut kalo udah bakat ngeri, sekarang malah mesuman dia dari pada gue" Ujo menanggapi perkataan Dewi cepat.
"Yeee... siapa yang mesum?"
"Gak ada sejarahnya Dew anak murid lebih jago dari suhunya" Jawab Ujo.
Aku yang tidak mengerti dengan obrolan yang mereka bicarakan hanya bisa menyimak walaupun tidak terlalu mendengarkan secara detail.
"Orang tuh kaya Nina, mana ada bakat dia, bergaul sama elu sepanjang waktu udah sebulanan ya? tapi otaknya gak tercemar, beda sama elu" Lanjut Ujo.
"Reseh lu mas" Timpal Dewi.
"Ngomongin soal bokong padet, gue jadi keinget webtoon yang ceritain model legging khusus pria deh" Dewi bergerak mendekati Nina.
Sepertinya perempuan itu mencoba mengalihkan pembicaraan Ujo karena terlihat kesal dengan ucapan photographer tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pelupa
HumorWarning for +21 only Penulis hanya menuangkan ide cerita, tidak menganjurkan untuk dipraktekkan, harap bijak dalam membaca Happy reading 6/3/21 - 31/7/21