Maxi turun dari kamarnya dan mereka sudah siap berangkat.
"Mom, Dad, sepertinya akan terlalu melelahkan jika kita semua berada dalam satu mobil. Bagaimana jika aku dan Cloudy menggunakan mobilku saja? Kami akan mengikuti mobil kalian." Usul Maxi saat barusaja menginjakkan kakinya di ruang keluarga.
"Baiklah, kau benar sekali. Bagaimana yang lain setuju?" Sahut Mr. Alfonso.
"Tidak apa."
"Tidak bisa!"
Suara Cloudy lantang bersamaan dengan suara Oma yang lembut mengejutkan semua yang ada disana dan menoleh ke arah Cloudy.
"Cloudy...????" Panggil Oma seolah bertanya.
"Nanti akan terlalu merepotkan uncle dan aunty jika eyang dan Oma ingin berhenti untuk ke kamar mandi di tengah perjalanan, jadi sebaiknya aku tetap bersama kalian." Sahut Cloudy membuat alasan untuk menghindari berduaan dengan Maxi, jantungnya masih belum stabil saat ini.
"Tidak apa Cloudy, kalian akan mengikuti mobil kami dari belakang, jadi saat kami berhenti pun, kalian juga akan berhenti dan kau bisa membantu nenekmu." Ucap Retta.
Masuk akal! Tak ada alasan lagi bagi Cloudy untuk menghindari berduaan dengan Maxi, kecuali Oma yang bersuara menolak usul Maxi itu, tapi nyatanya detik berjalan demi detik dan Oma tetap tidak membelanya.
"Sudahlah, Oma masih bisa menemani Eyang sekalipun kau tidak ikut berhenti." Ucapan Oma yang sangat tidak diharapkan oleh Cloudy. Sungguh mengecewakan bagi Cloudy tapi sangat disyukuri oleh Maxi.
"Baiklah, kalau begitu kau akan menyetir ditemani oleh Cloudy. Mari kita berangkat sekarang." Ucap Mr. Alfonso menetapkan sebuah keputusan.
"Thank you mom.." bisik Maxi sambil merangkul pundak Retta saat berjalan keluar dari mansion.
"Jaga Cloudy baik-baik! Ingat! Dia gadis baik-baik!" Pesan Retta berbisik pada putranya.
"Aku usahakan, mom. Lihatlah! Wajahnya sungguh menggemaskan, aku sungguh sulit menahan diriku." Bisik Maxi menunjuk dengan matanya ke arah Cloudy yang sedang berjalan manyun dan menunduk bahkan saat ini Cloudy sampai menabrak pilar mansion karena tidak memperhatikan langkahnya.
"Astaga Cloudy! Kau baik-baik saja sayang?" Tanya Retta yang langsung mendekati Cloudy.
"Tak apa aunty." Sahut Cloudy dengan cengiran malunya sambil mengelus keningnya yang menabrak pilar.
"Hati-hati ya Cloudy sayang..." Pesan Retta dengan lembut sambil memeriksa kening Cloudy yang merah.
"Thank you aunty." Sahut Cloudy.
Lalu mereka melanjutkan langkah keluar mansion dan masuk ke mobil masing-masing. Cloudy menghela napas panjang dan berat saat melihat Maxi dengan senyum lebarnya membukakan pintu mobil bagi Cloudy.
"Thank you." Ucap Cloudy dengan singkat tanpa menatap Maxi dan langsung masuk duduk di dalam mobil Maxi.
"You're welcome." Sahut Maxi santai dengan semakin tersenyum lebar.
Beberapa kali Cloudy menghela napas berat, sedangkan Maxi tetap fokus menyetir dan hanya diam, membuat suasana sungguh canggung bagi Cloudy, jantungnya terlebih lagi, sangat tidak nyaman sekali perjalanan kali ini, padahal dia sudah beberapa kali melakukan perjalanan berdua dengan Maxi, namun kali ini sungguh aneh, belum lagi bisikan Te Amo yang terus terlintas di kepalanya.
Sudah setengah jam perjalanan ini, tapi keduanya tetap diam dan sibuk dengan pikiran masing-masing.
Drrttt..... Drrrttt.....
KAMU SEDANG MEMBACA
MAXI
RomanceMaxi seorang badboy idola kampus yang sedang berjuang menyelesaikan pendidikan Postgraduate nya, diminta untuk melakukan perkenalan dengan calon istri yang akan dijodohkan dengannya. Seorang gadis yang memiliki kenangan pahit masa lalu dengan seoran...