Bandara

1.1K 127 27
                                    

"Selesai disini? Apa maksudnya semua selesai disini? Apakah dia ingin semuanya selesai disini? Apa dia hanya ingin mempercepat semua pembicaraan denganku? Karena dia memang ingin selesai semuanya sampai disini saja?"
Batin Maxi kembali gelisah menatap ke Cloudy.

"Cloudy, bisakah kau katakan dengan jelas apa maksud dari semua ucapanmu barusan?" Tanya Maxi lagi sambil menggenggam kedua tangan Cloudy di pangkuannya.

❤❤❤❤❤❤❤❤❤

"Sebaiknya kau kembali ke tempatmu, dan berpikirlah disana. Aku harus segera bersiap untuk bertemu dengan keluargaku, karena kau tahu sendiri kan bagaimana oma akan memarahiku jika dia menungguku terlalu lama." Sahut Cloudy sambil berdiri dan berjalan ke arah kamarnya, meninggalkan Maxi begitu saja.

Maxi pun menghela napas panjang, lalu berdiri dan menatap ke pintu kamar Cloudy yang tertutup. Maxi memilih kembali ke apartmentnya sendiri.

Cloudy mendengar pintu apartmentnya tertutup dan menghela napas panjang juga dari balik pintu kamarnya.

"Semoga kali ini aku tidak salah mempercayaimu lagi Maxi. Aku percaya kau akan berhasil menepati janjimu padaku."
Ucap batin Cloudy.

❤❤❤❤❤❤

Pagi ini Maxi bangun dengan kepala yang berdenyut nyeri. Semalaman dia terus memikirkan semua ucapan Cloudy kemarin. Dia sungguh tak memiliki semangat untuk melakukan aktifitas apapun hari ini. Hari ini acara wisuda Cloudy sekaligus hari keberangkatan Cloudy kembali ke Indonesia, yang berarti hari perpisahan dia dengan gadis yang dicintainya.

"Hari ini adalah acara kelulusan Cloudy, tapi aku tak berani untuk datang bahkan sekedar untuk mengucapkan selamat padanya pun aku juga tak berani. Aku sungguh pengecut! Aku juga tak berani lagi menunjukkan wajahku pada keluarganya." Keluh Maxi sambil menenggelamkan seluruh dirinya kembali ke dalam selimut.

Drrtttt.....

Ponsel Maxi berdering. Daddy memanggil.

"Dimana kau? Apa kau tidak tahu hari apa ini?"

"Aku di bawah selimutku. Aku tahu dengan pasti hari apa ini dad.."

"Kau tahu dan kau hanya memilih untuk tetap di bawa selimutmu?! Apa aku yang lupa atau Retha memang melahirkan dua orang putri untukku?! Karena seorang pria tak akan memilih bersembunyi di bawah selimut saat dia seharusnya berdiri dan berjuang!"

"Dad.... Please, aku tak ingin berdebat sepagi ini denganmu. Aku tak bisa tidur nyenyak semalam."

"Baiklah! Jadilah pengecut yang bersembunyi di bawah selimut! Daddy tidak akan pernah lagi mengakuimu sebagai pria selamanya!"

"Dad... Aku sudah berusaha mempertahankannya kemarin, tapi dia memilih untuk menyelesaikan semuanya. Bukankah kita tak boleh egois dan memaksa orang mengikuti kemauan kita kan?"

"Tak kusangka amnesia ternyata bisa membuatmu menjadi bodoh! Terserah padamu! Jika kau masih ingin berjuang, aku hanya akan memberimu informasi terakhir. Pesawat Cloudy akan berangkat jam 3 sore nanti."

Maxi hanya menghela napas panjang karena Alfonso mengakhiri panggilan itu sepihak.

"Benarkah dia ayahku?" Tanya Maxi mengeluh putus asa.

Maxi mencoba untuk kembali tidur, tapi kata "pengecut" yang Alfonso katakan tadi terus terngiang di telinganya, sangat mengganggu keinginannya untuk kembali tidur.

MAXITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang