Janji Maxi pada para sahabat Cloudy terbukti bahwa dia akan memastikan Cloudy ke kampus dalam keadaan baik-baik saja di esok hari.
Hari ini Cloudy sudah kembali seperti biasa, berangkat ke kampus dengan kereta, tetap berpenampilan kutubuku, dan sikapnya juga kembali lembut.
"Hai..." Sapa Cloudy tersenyum pada teman-temannya saat tiba di dalam kelas di kampus.
Mina dan Giorgina langsung berdiri dari kursinya dan memeluk Cloudy.
"Syukurlah, Maxi sudah membuatmu kembali normal." Ucap Giorgina dan langsung diketok kepalanya oleh Benny.
"Auch! Sakit! Kenapa?! Memang benar kan semalam Maxi berjanji pada kita, bahwa besok Cloudy akan baik-baik saja ke kampus! Dan terbukti Cloudy sudah sampai di kampus dengan baik." Celoteh Giorgina dan semakin mendapat tatapan tajam dari Benny.
"Kalian kemarin datang ke tempatku?" Tanya Cloudy menatap para sahabatnya bergantian. Tiga lainnya hanya diam, sedang Giorgina mengangguk.
"Kalian bersama Sparkle?" Tanya Cloudy lagi, kali ini hanya menatap Giorgina, wanita itupun mengangguk lagi.
"Kami langsung pulang, saat kau tak bisa dibangunkan oleh Maxi,tidak mau bangun tapi kau malah memeluk paha Maxi, dan tanganmu tak mau dipindahkan dari atas junior Maxi." Ucap Giorgina sangat polos.
Cloudy sangat terkejut dan merasa malu mendengar kelakuannya saat tidak sadar, tapi akhirnya cloudy menghela napas berat dan melangkah naik ke tempat duduk beberapa tangga diatas para sahabatnya di dalam kelas itu.
Benny semakin kesal pada Giorgina, Mina berusaha melerai perdebatan mereka, karena tak ada yang salah di sini, kenyataan yang Giorgina katakan memang benar adanya, sikap Benny tidak ingin membahas Maxi karena tidak ingin Cloudy kembali marah seperti kemarin gara-gara Maxi, juga ada benarnya.
Entah mengapa pagi ini selama kelas berlangsung, Cloudy tak fokus pada segala yang dosen jelaskan. Pikiran Cloudy bagai film yang diputar tentang semua yang Maxi lakukan beberapa hari ini. Hingga kelas selesai dan berganti dengan kelas lainnya, bahkan hingga sore Cloudy masih saja tidak fokus.
Cloudy berpamitan pada teman-temannya, dia hanya ingin segera pulang ke apartmentnya, pikirannya begitu lelah hingga staminanya juga ikut menurun. Cloudy tiba di apartment, sebelum masuk ke tempatnya, Cloudy menatap pintu apartment Maxi, dan menghela napas.
"Sparkle pasti sangat sibuk hari ini, aku tak melihatnya dari pagi." Batin Cloudy, namun hanya datar saja, lalu masuk ke apartmentnya sendiri.
Drrtttt....
Smartphone Cloudy berbunyi.
Video call dari Goldie adiknya...Cloudy langsung kembali bersemangat dan tersenyum lebar.
"Kakaaakkk!!!" Seru Goldie dari seberang.
"Goldiiiiee....!!!! Ya ampun kakak kangen banget sama kamu, bagaimana ujianmu?! Apa kau berhasil lulus?!"seru Cloudy tak kalah senangnya.
"Goldie lulus kak, ya meski bukan lulusan terbaik. Goldie kangen banget sama kakak, sayang banget kak karena Goldie gagal test TOEFL, jadi gak bisa nyusul kakak ke sana." Ucap Goldie dengan raut muka sedih.
"Tenanglah, kan kamu bisa liburan kesini sebelum mulai kuliah disana." ucap Cloudy menghibur.
"Iya sih, papa juga bilang begitu, eh kak gimana dengan jodoh kakak? Mama cerita kalau kalian bersebelahan ya apartmentnya? Gimana? Kalian sudah pacaran belum?" Celoteh Goldie penasaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAXI
RomanceMaxi seorang badboy idola kampus yang sedang berjuang menyelesaikan pendidikan Postgraduate nya, diminta untuk melakukan perkenalan dengan calon istri yang akan dijodohkan dengannya. Seorang gadis yang memiliki kenangan pahit masa lalu dengan seoran...