Universitat de Barcelona

1.7K 179 5
                                    

Pagi ini Cloudy berangkat ke kampus diantar oleh Brian, sopir pribadi Mr.Alfonso. Sebelum ke kampus Cloudy diantar ke apartment nya dan meletakkan koper-kopernya disana, dan langsung segera ke kampus.

Cloudy meminta Brian untuk menunggu di parkiran hingga dia selesai. Cloudy menemui bagian administrasi dan mengurus segalanya, mendapatkan kunci lokernya dan juga jadwal kelas yang akan dia ikuti. Cloudy berada di fakultas kimia, masuk ke jurusan chemistry ( ilmu kimia).

Cloudy kini berada di lorong locker mahasiswa, dia hanya acuh terhadap sekelilingnya, karena memang belum ada yang dia kenal satupun.

Setelah meletakkan beberapa barang ke dalam locker, Cloudy pun memeriksa denah kampusnya, mencari jalan menuju ke kelasnya yang akan segera dimulai setengah jam lagi, lalu mulai melangkah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah meletakkan beberapa barang ke dalam locker, Cloudy pun memeriksa denah kampusnya, mencari jalan menuju ke kelasnya yang akan segera dimulai setengah jam lagi, lalu mulai melangkah.

"Hei Indonesian girl!" Seru seorang mahasiswa dari arah belakang Cloudy. Cloudy berhenti dan menoleh ke belakang.

Seketika Cloudy membuang napas kesal. orang yang memanggilnya itu tak lain adalah anak Mr. Alfonso. Cloudy membetulkan letak kacamatanya yang sedikit melorot di hidungnya.

Maxi sedikit berlari menghampirinya.
"Hai, kamu masuk fakultas kimia juga? Saya juga mahasiswa di fakultas ini." Ucap Maxi menyapa tanpa rasa bersalah karena tidak mengantarnya ke apartment.

Cloudy hanya tersenyum paksa dan mengangguk, kekesalannya sangat tak bisa ditutupi.

"Maaf, saya tidak sempat mengantar kamu ke apartment, karena saya harus berlatih untuk liga antar universitas." Ucap Maxi mengerti kekesalan di wajah Cloudy.

"Baiklah, saya ada kelas setengah jam lagi, saya harus pergi sekarang, ini hari pertama saya, jadi saya tidak ingin terlambat." Sahut Cloudy lalu berbalik dan melanjutkan langkahnya, tak peduli dengan Maxi.

Maxi kembali merasa kesal karena diacuhkan oleh gadis yang dengan catatan adalah calon istrinya itu.

"Bagaimana mungkin daddy menjodohkan aku dengan dia?!" Rutuk Maxi dalam hati, sambil menggelengkan kepalanya tak paham dengan jalan pikiran daddy.

"Baiklah, aku juga tidak ingin pusing, biarkan saja, lagipula dengan dandanan seperti itu kurasa tidak akan ada pria yang mau mendekatinya." Ucap Maxi tersenyum lalu melangkah ke arah berlawanan dengan Cloudy.

Mereka berdua sibuk dengan kegiatan masing-masing, tidak terpikirkan lagi dengan perjodohan yang sudah ditetapkan oleh orang tua mereka.

****

Kini sudah 6 bulan Cloudy berada di Barcelona dan menjalani kuliahnya. Cloudy selalu fokus dalam kuliahnya, di akhir pekan atau hari libur dia selalu mengunjungi dan menemani Mrs. Alfonso. Cloudy telah terbiasa naik metro subway atau railway atau bus atau taxi, namun begitu dia hanya tahu rute jalan apartment, kampus dan mansion Mr. Alfonso saja, tidak tahu rute jalan lainnya.

MAXITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang