Maxi dan Claire kembali menjalani penerbangan yang sangat lama kali ini mereka harus berada di pesawat selama 19 jam untuk nantinya transit kembali sejenak dan kembali melanjutkan penerbangan panjang mereka.
Penerbangan tadi mulai lepas landas saat hari sudah malam. Kini lampu di dalam pesawat sudah mulai satu persatu dimatikan oleh pramugari, memberi kenyamanan dan ketenangan bagi para penumpang untuk beristirahat. Hanya ada beberapa lampu baca yang masih menyala, suasana pun sudah sangat hening.
Maxi menatap ke arah Claire yang sudah terbaring di sampingnya dengan menghadap ke samping ke arah Maxi. Maxi menghela napas panjang.
"Gadis sexy, dan cerdas, sayang sekali kau tidak bisa menjaga kesetiaanmu. Ya meskipun hubungan kita tidak didasari atas rasa cinta, tapi setidaknya kau bisa menjaga dirimu dari pria yang bukan kekasihmu. Apa permainanku tak pernah bisa memuaskanmu? sehingga kau mencari sentuhan dari pria lain? Tapi mengapa sekarang kau kembali menginginkan aku lagi? Apa kau tak rela melepaskan segala hartaku? Sayang sekali karaktermu tidak akan pernah bisa mengalahkan karater dalam diri Cloudy."
Batin Maxi kembali teringat pada Cloudy."Apa Cloudy akan mampu memuaskan aku? Claire memang bisa sangat memuaskan dalam seks berbagai banyak gaya dan di berbagai tempat? Apa Cloudy akan mampu? Secara aku saja adalah first kiss nya."
Banyak pertanyaan timbul dalam hati Maxi, namun semuanya menguap dan berubah menjadi senyuman lebar bahkan membuat dadanya kembali membuncah bahagia saat teringat kembali pada bibir Cloudy pagi tadi."Bibirnya sangat manis dan lembut meski belum berpengalaman dalam gerakannya, tapi bibirnya sangat membuatku ingin merasakannya lagi, sayang sekali bibir itu mungkin dapat kurasakan lagi saat libur akhir tahun."
Maxi terus sibuk dengan pikirannya tentang Cloudy, hingga dia ketiduran tanpa sadar.❤️❤️❤️❤️❤️❤️
Kini sudah 6 bulan mereka menjalani hubungan jarak jauh beda negara bahkan beda waktu siang dan malamnya. Semuanya masih berlangsung dengan baik, segala bentuk kepercayaan diantara keduanya juga masih tetap terjaga. Bahkan Claire juga mulai lelah dan bosan mencoba menggoda Maxi.
Entah bagaimana Maxi mampu bertahan hidup berbulan-bulan tanpa seks, sedangkan Claire bahkan sudah beberapa kali melakukan seks dengan mahasiswa dari negara lain yang juga melakukan penelitian bersama.
Maxi tetap berusaha menjaga dan mengingatkan Claire supaya wanita itu tetap menggunakan pengaman dan minum pil nya dengan teratur, supaya kontrak penelitian ini tetap bisa mereka selesaikan bersama hingga batas waktu selesai.
Namun semua usaha Maxi itu pada akhirnya hanya sia-sia, karena Claire selalu berkata bahwa dia akan berhenti bersama pria lain asalkan Maxi mau menjadi partnernya. Maxi selalu hanya memilih pergi dan kembali ke asramanya sendiri. Dia memilih untuk melakukan video call dengan Cloudy, terlebih kini Cloudy juga sudah tidak terlalu tertutup dan malu-malu terhadap Maxi dalam menceritakan segalanya.
"Kau mau kemana?" Tanya Maxi saat bertemu dengan Claire di pintu gerbang asrama.
"Aku ada janji dengan Andrew, kau sendiri mau kemana?" Sahut Claire balik bertanya
"Aku ada jadwal untuk uji coba sumber minyak hasil proses nabati menjadi bahan bakar. Profesor Liem tadi menghubungiku. Sebaiknya kau berhati-hati dengan pergaulanmu." Ucap Maxi
"Sudahlah, kau tidak mau kembali menjadi kekasihku, jangan selalu mengaturku. Ini caraku mengatasi hatiku yang kau hancurkan." Sahut Claire.
"Bukan aku yang menghancurkan hubungan kita, kau tahu dengan sangat sadar tentang alasan mengapa hubungan kita selesai." Ucap Maxi lalu segera melanjutkan langkahnya menuju ke tempat laboratorium di dalam area kilang minyak.

KAMU SEDANG MEMBACA
MAXI
RomanceCloudy memiliki trauma pahit dengan pria bernama Maxi di masa lalu. Mungkinkah perjodohan yang diatur oleh orangtuanya akan berhasil? Apakah Cloudy akan menerima Maxi di masa sekarang?