"Ayolah Claire! Kita sudah terlalu lama berkeliling, sudah waktunya kita kembali ke bandara!" Seru Maxi saat Claire masih terus mengajaknya berfoto dan berkeliling kota Paris selama masa transit penerbangan ini.
"Baiklah, Baiklah, tapi kita makan malam dulu sebelum kembali ke bandara." Sahut Claire dan Maxi pun hanya bisa mengalah mengikuti kemauan Claire.
Mereka berdua akhirnya masuk ke sebuah restoran romantis dengan pemandangan indah menara Eiffel.
"Claire, kau harus tahu bahwa sepanjang hari ini aku hanya menemanimu sebagai seorang teman, kau paham itu bukan? Kau harus bisa menerima bahwa hubungan kita memanglah sudah berakhir, dan sekarang aku adalah tunangan dari Cloudy. Jadi jangan berharap apapun terhadap apa yang kita lalui sepanjang hari ini, bahkan ini bukan lah makan malam romantis selayaknya kekasih bagi kita." Ucap Maxi setelah mereka memesan makanan dan minuman.
Claire menghela napas panjang, mencoba menahan emosi dalam dirinya yang patah hati dan cemburu melihat Maxi begitu mempertahankan dirinya demi Cloudy, gadis kutubuku yang kampungan itu.
"Iya aku tahu." Sahut Claire singkat.
"Bagus! Sekarang aku bisa menikmati makan malam ini dengan tanpa rasa bersalah terhadap Cloudy. Sekarang cepat habiskan makan malammu, karena kita harus segera kembali ke bandara." Ucap Maxi dan Claire pun semakin kehilangan rasa laparnya karena Maxi menyebut nama Cloudy lagi.
"Selalu saja gadis itu yang dia pikirkan! Lebih baik aku mengalah saat ini dan menahan emosiku supaya tidak membuat Maxi benci kepadaku, lagipula kau akan bersamaku berdua setiap hari selama 2 tahun, Maxi. Kau pasti akan bosan dengan gadis itu dan lelah dengan hubungan jarak jauh kalian. Kau pasti akan kembali menjadi milikku, Maxi."
Batin Claire sangat menahan hatinya yang panas saat ini.❤️❤️❤️❤️❤️
"Kelas hari ini akhirnya selesai semuanya." Ucap Cloudy pada dirinya sendiri.
Cloudy merapikan semua buku dan alat tulisnya ke dalam tas, lalu menatap ke arah ponselnya dan menghela napas panjang. Maxi tak memberinya kabar apapun lagi sejak video call terakhir tadi.
"Apa yang sedang kau lakukan selama masa transit 12 jam di Paris? Apa kau sedang bersenang-senang berkeliling dengan Claire dan sudah mulai melupakan aku?"
Batin Cloudy menatap dan memainkan ponselnya itu di atas meja."Tidak apa Cloudy, kau harus bisa percaya pada Maxi, jika kau ingin Maxi juga percaya padamu."
Batin Cloudy menenangkan hati dan pikirannya sendiri."Hei, kau sedang melamun?" Tegur Benny saat melihat Cloudy hanya duduk diam dan memainkan ponselnya, padahal hari sudah hampir petang.
"Eh. Hei! Tidak, tidak, aku tidak melamun, hanya sedang berpikir menu makan malam supaya bisa cepat beristirahat." Sahut Cloudy lalu segera meraih ponsel dan tasnya untuk berdiri dan melangkah pulang.
"Eh, kemana Giorgina dan Mina?" Tanya Cloudy karena teman-temannya sudah tidak terlihat lagi di dalam kelas.
"Mereka ada acara di baseball club, sebagai manajer mereka tidak boleh terlambat, maka itulah mereka langsung pergi setelah profesor keluar dari kelas." Sahut Benny, Cloudy pun mengangguk paham.
"Aku tahu ada tempat makan yang menyenangkan di jalan ke arah stasiun kereta. Bagaimana kalau kita kesana sebelum kau naik kereta dan pulang?" Usul Benny dan Cloudy pun setuju.
Mereka berduapun melangkah keluar meninggalkan kampus berdua.
Drrrttt....
Ponsel Cloudy berbunyi.Maxi memanggil.
Senyuman langsung muncul di wajah Cloudy, menatap nama yang muncul pada layar ponselnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/134357624-288-k225008.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MAXI
عاطفيةCloudy memiliki trauma pahit dengan pria bernama Maxi di masa lalu. Mungkinkah perjodohan yang diatur oleh orangtuanya akan berhasil? Apakah Cloudy akan menerima Maxi di masa sekarang?