Pagi hari, Cloudy sengaja menyingkir dari tempat tidur Maxi dan memilih duduk di sofa. Dia tak mau Maxi berpikir aneh dan membuat Maxi semakin mengalami cedera otak yang semakin parah.
"Pagi." Sapa Maxi saat membuka mata dan melihat Cloudy sedang bermain laptop di sofa.
"Eh. Pagi." Sahut Cloudy canggung sambil membenarkan letak kacamatanya.
"Kau datang bersama mommy?" Tanya Maxi berpura-pura tidak tahu bahwa Cloudy yang menjaganya semalaman.
"Eh. i.itu. a.aku... aku... aku datang sendiri. mmm.... ta..tadi.. Eh. a.a.aku baru saja sampai di sini. Mereka sedang sarapan di hotel." Sahut Cloudy canggung dan bingung.
"Ou.. apa kau bisa membantuku mengambil air minum? aku haus." Ucap Maxi.
Cloudy barusaja meletakkan laptop dan barusaja berdiri hendak melangkah ke samping tempat tidur Maxi, namun langkahnya terhenti saat Claire masuk dan langsung mendahului langkah Cloudy mendekat ke tempat tidur Maxi.
"Hai sayangku, kau sudah bangun? Apa kau sudah sarapan?" Tanya Claire menyapa Maxi sambil memeluk dan mencium sekilas bibir Maxi.
Maxi tak langsung merespon kedatangan Claire, dia justru melihat ke arah Cloudy, menatap gadis itu menghela napas panjang seakan menahan rasa kesalnya, lalu menunduk dan duduk kembali di sofa, mengambil laptopnya dan kembali sibuk.
"Sungguh aneh reaksinya."
Batin Maxi bingung dengan sikap Cloudy."Maxi, Maxi!" Seru Claire yang memanggil Maxi beberapa kali.
"Eh. Maaf. Ada apa?" Tanya Maxi.
"Apa kau sudah sarapan?" Tanya Claire lagi.
"Belum, aku baru saja bangun." Sahut Maxi.
"Kau tadi minta tolong apa pada Cloudy?" Tanya Claire.
"Ouh.. Aku haus." Sahut Maxi lalu Claire segera mengambilkan segelas air putih bagi Maxi.
Maxi minum sambil menatap ke arah Cloudy lagi.
"Mengapa dia terus diam dan menunduk? Apa yang sedang dia lakukan dengan laptop nya?"
Batin Maxi sungguh selalu penasaran dengan semua hal yang berhubungan dengan Cloudy."Maxi, kau kenapa?!" Tanya Claire mulai kesal karena mata Maxi terus menatap ke arah Cloudy yang sibuk dengan laptopnya.
"Claire, apa kau mengenal siapa gadis itu?" Tanya Maxi dengan suara pelan.
"Ya, dia putri dari sahabat ayahmu, dia berasal dari Indonesia, dia juga satu fakultas dengan kita tapi di angkatan bawah, dia juga terkenal gadis yang kutubuku, Teman-teman nya semua juga kutubuku yang sama dengannya. Kau juga mengenalnya karena dia dekat dengan keluargamu, dan dia tinggal di apartment yang sama denganmu, unit kalian bertetangga, Kenapa?" Sahut Claire tidak berbohong namun menutupi hubungan spesial antara Maxi dan Cloudy yang sebenarnya.
"Ouw pantas aku seperti mengenalnya, tapi aku tak ingat sedikitpun tentang dia. Terima kasih ya kau sudah memberitahuku." Ucap Maxi tersenyum pada Claire dan memeluknya serta mengecup tepi kening Claire.
"Apa aku berhubungan baik dengannya?" Tanya Maxi lagi, dan Claire mengangukkan kepalanya.
"Apa kau tidak cemburu dengannya?" Tanya Maxi sengaja menggoda Claire.
"Tidak, dia sangat bukan seleramu, jadi aku tidak ada masalah dengannya." Sahut Claire dengan berusaha tetap tenang menahan emosinya karena mengingat bagaimana Maxi sangat membela dan lebih memilih gadis kutubuku itu dibanding dengannya sebelum musibah itu menimpa Maxi.
![](https://img.wattpad.com/cover/134357624-288-k225008.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MAXI
Roman d'amourCloudy memiliki trauma pahit dengan pria bernama Maxi di masa lalu. Mungkinkah perjodohan yang diatur oleh orangtuanya akan berhasil? Apakah Cloudy akan menerima Maxi di masa sekarang?