"Pagi." Sapa Cloudy saat membuka pintu kamar.
"Kau sudah siap? ayo kita sarapan dulu." sahut Maxi dan Cloudy hanya menganggukkan kepala.
Cloudy terkejut saat dia akan melangkah keluar, namun Maxi justru menahan perutnya dan mendorong pelan supaya Cloudy kembali masuk ke kamar, diikuti oleh Maxi.
"Morning kiss untuk semangatku." bisik Maxi dan langsung mencium bibir Cloudy.
Maxi melihat Cloudy sudah memejamkan matanya, dia pun segera menutup pintu kamar itu dan menguncinya juga. Maxi membawa tubuh Cloudy terkunci diantara pintu dan tubuhnya, tangannya menahan tengkuk Cloudy dan juga pinggang Cloudy.
"Kau terlalu cantik pagi ini, sangat menggoda untuk menjadikanmu sarapanku hari ini." bisik Maxi lalu kembali mencium bibir itu sesaat dan melepasnya lagi. Maxi kembali menahan gairahnya sebelum lepas kendali.
"Maaf, aku membuat berantakan lipstikmu." ucap Maxi dengan tersenyum sambil mengusap lembut bibir Cloudy.
"Tidak mungkin, kak Ocha sudah mengingatkanku untuk selalu menggunakan lipstick waterproof jika sedang berduaan denganmu." sahut Cloudy dan Maxi semakin tersenyum lebar.
"Sepertinya pasangan itu memberikan paket kelas lengkap untukmu dalam mengatasi diriku." ucap Maxi tertawa lalu memeluk Cloudy.
"Sepertinya kita sudah terlalu lama membuat orangtuamu menunggu di meja makan." sahut Cloudy, lalu mereka tertawa bersama lagi dan keluar dari kamar itu.
"Kau mengunci pintunya?" tanya Cloudy dan Maxi hanya mengangguk tersenyum tanpa merasa bersalah, Cloudy pun hanya menggelengkan kepalanya dan menghela napas panjang.
Keduanya turun bersama menuju ke ruang makan dimana orang tua Maxi sudah menunggu untuk sarapan bersama.
❤️❤️❤️❤️❤️❤️
Sepanjang hari Maxi dan Cloudy berada di laboratorium. Maxi akhirnya mendapatkan ijin dari profesor kepala laboratorium untuk membantu Cloudy menyelesaikan proyek penelitiannya.
euughh...
Cloudy meregangkan tubuhnya dan menengok keluar jendela, ternyata langit sudah gelap. Cloudy menengok ke arah Maxi yang masih serius dengan perhitungannya.
"Apa yang berhasil kau pecahkan dari persamaan itu?" tanya Cloudy sambil memeluk leher Maxi dari belakang.
"Aahhh... senangnya bekerja dengan kekasih sendiri." sahut Maxi sambil menoleh ke samping lalu mencium bibir Cloudy.
"Jangan berbuat seperti itu! bagaimana jika ada yang melihat?!" protes Cloudy sambil menjauh dari Maxi.
"Sebaiknya kita lanjutkan besok, kita sudah melewatkan jam makan malam."
ucap Cloudy sambil melepaskan jas laboratoriumnya dan berkemas lalu berjalan menuju pintu.Maxi pun melepaskan jas putihnya lalu mengikuti langkah Cloudy keluar dari ruangan.
"Kau ingin makan malam apa?" tanya Maxi saat keduanya berjalan di parkiran mobil.
"Kak Arka mengatakan ada sebuah tempat menyenangkan untuk makan malam di tepi kota. Apa kau mau mencobanya? kalau kau lelah, kita bisa pergi lain kali." sahut Cloudy
"Terdengar sangat mesum jika Arka yang mengusulkannya. Ayo kita kesana!" ucap Maxi dengan menggoyangkan kedua alisnya, sangat mesum dan Cloudy pun menjadi jengah. Maxi tertawa melihat ekspresi Cloudy.
❤️❤️❤️❤️❤️❤️
"Enak makanannya. Aku juga suka tempatnya." ucap Maxi saat berjalan berdua berkeliling setelah selesai makan malam.

KAMU SEDANG MEMBACA
MAXI
Storie d'amoreCloudy memiliki trauma pahit dengan pria bernama Maxi di masa lalu. Mungkinkah perjodohan yang diatur oleh orangtuanya akan berhasil? Apakah Cloudy akan menerima Maxi di masa sekarang?