Cloudy menghela napas berkali-kali di atas tempat tidurnya, setelah Maxi pulang dari makan malam di apartmentnya. Cloudy kembali meraba bibirnya dan merasakan hal aneh dalam dirinya, tubuh bawahnya bergetar dan meleleh.
"Apa yang terjadi padaku? Apa wajar reaksiku ini karena ciuman tadi? Astaga! Aku harus bertahan! Jangan biarkan dia memanipulasi ku hanya untuk bisa tidur denganku! Bagaimanapun dia selalu akan memilih Claire daripada aku. Ya, begitulah yang selalu dia lakukan selama ini. Beberapa kali aku berdebat dengan Claire hanya akan berakhir dengan dia membela Claire dan menemani Claire. Bagaimanapun dia akan selalu ada di pihak Claire! Tidak! Aku tidak boleh membiarkan dia menciumku lagi apalagi menyentuhku seperti dia memperlakukan Claire!" Batin Cloudy
Selalu saja ada rasa kecewa setiap kali mengingat Maxi selalu akan di dekat Claire setiap perdebatannya dengan wanita itu.
"Aku mohon kau tidak mengambil tindakan ceroboh terhadap Claire saat aku berada di L.A."
Pesan Maxi sebelum pulang tadi kembali terlintas di kepala Cloudy."Bukankah dia tahu bahwa aku selalu bisa menghadapi Claire? Tapi kenapa dia berpesan seperti itu? Apa sebenarnya dia sedang mencemaskan Claire?" Tanya Cloudy pada dirinya sendiri.
Malam ini Cloudy terus merasa gelisah, dia tak paham dengan sikap dan semua ucapan Maxi yang serasa ambigu karena berbeda dengan apa yang dilihat oleh matanya sendiri. Cloudy ingin percaya bahwa Maxi memang mencintainya sesuai ucapan mulutnya, tapi yang dilihat oleh Cloudy selalu saja kebalikan dari semua ucapan yang ingin dia percayai.
"Apa yang harus kulakukan? Aku sungguh masih tak berani untuk menerima kekecewaan." Tanya Cloudy.
"Sebaiknya aku tidak terlalu serius memikirkan semua ucapannya, aku harus fokus pada tujuan kuliahku disini." Ucap Cloudy membuat keputusan bagi dirinya sendiri.
❤️❤️❤️❤️
Lima hari setelah malam ciuman pertama mereka, sekarang Maxi telah berada di L.A. selama 3 hari untuk bertanding basket, tapi selama itu pula Maxi tak pernah memberi kabar apapun pada cloudy.
Cloudy pun hanya menghela napas panjang tiap malam saat dia memeriksa ponselnya sebelum tidur, tapi kecewa dan kesepian itulah yang dirasakan Cloudy setiap malamnya.
"Semoga kau baik-baik saja disana dan pulang dengan membawa kemenangan."
Doa Cloudy setiap sebelum tidur.Cloudy tetap berpikir positif tentang kesibukan Maxi hingga tak sempat memberinya kabar apapun selama beberapa hari ini.
Pagi ini Cloudy berangkat ke kampus seperti biasa, namun hari ini menjadi tak biasa saat Cloudy tiba di kampus dan langsung melihat Claire bersama teman-teman sosialitanya sedang berdiri berkumpul di tangga lobby kampus. Entah kemana para wanita sosialita itu beberapa hari ini.
"Hai nerd! Tak kusangka kau masih berani pergi ke kampus ini setelah Maxi kembali padaku! Apa kau memang tak punya malu?" Tegur Claire mencegat langkah Cloudy.
"Apa maksudmu? Kenapa aku harus malu untuk datang ke kampus?" Tanya Cloudy tanpa rasa takut.
"Ya, kau seharusnya malu karena kau gagal merebut Maxi, sudah sepantasnya Maxi itu selalu menjadi pasanganku, kau ini sama sekali bukan seleranya, seharusnya kau sadar itu sejak awal!" Sahut Claire sinis.
"Ouh, silahkan ambil, aku juga tidak berminat padanya. Lagipula aku datang kesini hanya untuk kuliah dan meraih masa depanku. Permisi!" Ucap Cloudy tetap tenang dan santai melanjutkan langkahnya masuk ke kampus, padahal dalam hatinya dia merasa terjun bebas ke dalam jurang yang gelap. Kekecewaan kembali membuat nyeri dadanya.
"Dia kembali berhubungan dengan Claire? Benarkah? Atau ini hanya kebohongan Claire saja?" Batin Cloudy bertanya penasaran dan bingung juga cemas.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAXI
RomansaMaxi seorang badboy idola kampus yang sedang berjuang menyelesaikan pendidikan Postgraduate nya, diminta untuk melakukan perkenalan dengan calon istri yang akan dijodohkan dengannya. Seorang gadis yang memiliki kenangan pahit masa lalu dengan seoran...