Resepsi

2.6K 152 35
                                    

Cloudy kembali masuk ke dalam kamarnya, setelah selesai bicara dengan Oma. Beberapa nasehat diberikan oleh Oma pada cucu kesayangannya itu.

Cloudy melihat Maxi sedang berdiri di balkon menatap ke langit malam di luar sana. Cloudy berjalan menghampiri suaminya itu dan memeluknya dari belakang.

"Kau sudah kembali? Apa Oma marah padaku?" Tanya Maxi sambil memutar tubuhnya menghadap Cloudy.

"Tidak, Oma tidak marah padamu. Oma hanya memberikan beberapa nasehat dalam kehamilanku ini. Apa yang sedang kau pikirkan sendirian disini?" Sahut Cloudy dan bertanya balik.

"Aku sedang menunggu istri kesayanganku, aku tak bisa tidur jika kau tidak ada disampingku." Ucap Maxi dan mengecup bibir istrinya.

Kecupan-kecupan kecil di awal, berlanjut dengan menghisap dan saling melumat bibir pasangannya. Maxi segera mengangkat tubuh Cloudy bagai koala melingkar di depan tubuhnya.

"Kita harus istirahat, besok adalah resepsi kedua kita." Ucap Maxi saat menurunkan Cloudy di pinggir tempat tidur.

"Maxi, boleh aku tahu? Apa yang terjadi tadi?" Tanya Cloudy dan Maxi tersenyum.

"Tentu saja kau boleh tahu, kau istriku, kau berhak tahu segalanya tentang aku." Sahut Maxi sambil mengusap lembut kepala Cloudy.

Maxi lalu mengajak Cloudy untuk naik ke atas tempat tidur, membawa tubuh istrinya itu untuk masuk ke dalam pelukannya.

"Mr. Hogward kecewa padaku, karena aku membatalkan kerjasama kami hanya karena aku tidak mau berhubungan dengan Claire. Dia mengatakan bahwa aku ini sangat tidak profesional, kekanakan, tidak dewasa, dan lainnya. Aku awalnya tidak peduli dengan semua ucapannya, tapi semakin aku menolak kerjasama ini, dia semakin menggunakan ancaman, mengatakan bahwa dia akan menyebarkan rumor sikap kekanakan dan tidak profesionalku, mengatakan bahwa aku tidak sehebat daddy, dan sebagainya, bahkan mengancam akan mengatakan pada wartawan bahwa kami pernah berselingkuh. Aku pun terbawa emosi dan marah padanya. Aku menduga bahwa Claire pasti sudah merayu Mr. Hogward supaya tetaplah dia yang ditugaskan untuk berhubungan denganku dalam kerjasama ini." Cerita Maxi.

"Aku sungguh tak ingin berurusan dengan wanita ular itu lagi!" Ucap Maxi penuh tekad.

"Maxi, aku percaya padamu. Oma benar, aku tak mungkin mengikutimu ataupun  mengawasimu dua puluh empat jam, kemanapun dan apapun acara bisnismu. Aku hanya bisa percaya padamu. Maxi, aku tahu kau ingin selalu menjaga perasaanku. Terima kasih, tapi sepertinya kita juga  tak mungkin terus menghindari Claire, terutama kau. Jadi, kita hanya bisa saling percaya dan menjaga hati kita masing-masing Maxi, karena diluar sana pasti masih banyak wanita selain Claire yang akan mengejarmu. Jika kerjasama ini memang bisa membuatmu semakin maju, aku akan terus mendukungmu." Sahut Cloudy memberi respon pada cerita Maxi.

"Tidak, aku akan tetap membatalkan kerjasama dengannya. Bagaimana mungkin aku bisa maju jika aku menyakiti perasaanmu? Terlebih kau sedang hamil saat ini, aku sungguh hanya ingin menjaga kalian, kalian prioritasku sekarang." Ucap Maxi, dan Cloudy langsung mencium suaminya itu dengan sangat mendalam.

Euughhh...

Maxi mendesah saat Cloudy justru yang mulai turun mencium rahang dan leher Maxi.

"Bisakah resepsi nya kita batalkan? Rasanya aku tidak ingin membuatmu istirahat malam ini." Bisik Maxi. Cloudy segera menghentikan dirinya dan tersenyum menatap suaminya.

"Terima kasih Maxi. Aku sungguh bahagia dicintai oleh dirimu." Ucap Cloudy lalu mengecup bibir Maxi lagi namun hanya sesaat.

"Kita harus istirahat Cloudy, sungguh aku tak akan bisa menahan diriku jika kau terus menciumku." Maxi mengingatkan istrinya itu.

MAXITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang