Pengampunan

1K 135 29
                                    

"Aku minta maaf karena sudah menyakitimu dan..... Maaf, aku terbawa emosi cemburu dan marah saat Claire mengatakan semua hal tentangmu. Maaf, aku... aku sangat tidak ingin kehilangan dirimu, aku sangat merindukanmu, aku tak pernah sanggup membencimu Cloudy. Maukah kau memaafkan aku?." tanya Maxi.

Cloudy benar-benar terkejut mendengar semuanya itu. Bukan jawaban atau respon apapun tapi justru air mata yang mengalir di pipinya saat ini.

❤❤❤❤❤❤❤

"Apa yang terjadi?" Tanya Cloudy bingung dengan sikap Maxi yang mendadak berubah tanpa tanda apapun sebelumnya.

"Aku salah, aku salah sudah percaya pada semua ucapan Claire tentangmu. Aku bingung, aku tak ingat apapun, aku takut untuk percaya padamu, meski aku juga takut untuk percaya pada Claire. Claire memiliki semua bukti dari yang dia ucapkan, sedangkan kita... hubungan kita hanya ada di dalam hati dan ingatanku, tapi ingatanku tentang semua itu hilang. Hatiku menjadi ragu melihat semua bukti yang Claire tunjukkan padaku hari itu. Maafkan aku. Maafkan aku, Cloudy. Aku sudah tahu semuanya, aku sudah melihat sendiri bayangan kenangan kita. Miguel dan Benny sudah mengatakan semuanya padaku siang tadi. Maafkan aku Cloudy, maaf..." Sahut Maxi yang kini menunduk karena tak sanggup melihat airmata Cloudy.

Cloudy semakin deras menangis, hatinya semakin sakit nyeri sekali saat mendengar penjelasan Maxi.

"Kenapa? Kenapa kau bisa mudah percaya pada ucapan semua orang lain? tapi kau tak bisa sedikitpun percaya padaku? Kau bertanya pada semua orang lain tentang aku, kau mencari tahu tentang aku pada semua orang, padahal kau memiliki aku, kau bisa bertanya langsung padaku, tapi kenapa kau tidak pernah mau langsung bertanya padaku? Kenapa kau tak bisa percaya begitu saja padaku? Benarkah aku ada di hatimu? Benarkah hatimu mengenalku? Mengapa kau tak bisa hanya percaya pada hatimu saja?" Tanya Cloudy sungguh pilu.

"Maaf...." Sahut Maxi masih berlutut sambil menunduk penuh penyesalan, dengan tangan yang masih tetap menggenggam kedua tangan Cloudy.

"Aku tak pernah bertanya apapun atau mencari tahu apapun tentang kau pada siapapun! Aku hanya percaya pada setiap ucapan yang keluar dari mulutmu,  aku memilih untuk percaya sepenuhnya padamu, meski saat itu semua orang di sekitarku meragukanmu yang hanya berdua dengan Claire di negara orang. Aku tetap percaya penuh padamu, dan selalu langsung bertanya padamu saat aku mulai ragu. Aku juga tak memiliki bukti apapun darimu untuk percaya padamu, tapi aku tetap memilih percaya padamu. Bahkan sampai Claire datang dan menunjukkan video yang nyata-nyata itu adalah kau dengannya, nyata bahwa kau memintanya untuk menemanimu sampai kau melakukan seks itu dengannya, aku masih tetap berharap bahwa kau memiliki penjelasan untukku tentang semua itu. Tapi kau tidak pernah menjelaskannya, kau justru marah padaku, kau justru membenciku, kau justru menuduh ku berkhianat padamu, kau menuduh ku segala yang aku sendiri tak tahu apa itu dan mengapa seperti itu! Kau pikir semua ini adil?! Kau pikir kau bisa memaafkan aku jika kau berada di posisiku?! Katakan! Katakan padaku apa yang harus aku lakukan saat ini terhadapmu?!" Segala keluhan hati Cloudy keluar, segala pertanyaan di hati Cloudy selama ini keluar bersama dengan tangis yang terus deras, bahkan tetesan-tetesan airmata itu jatuh di lantai yang sedaritadi ditatap Maxi.

Hati Maxi hancur melihat tetesan yang terus bertambah banyak. Dia sangat sadar bahwa dia tidak pantas berharap untuk kembali bersama Cloudy, dialah yang telah berkhianat pada Cloudy, bahkan dia juga merasa sangat tidak layak untuk meminta maaf pada Cloudy saat ini. Dia terlalu bodoh telah menyakiti hati seorang gadis yang sangat tulus mencintainya dan mempercayainya. Maxi sungguh merasa tak layak lagi bahkan untuk sekedar menatap dan menghapus air mata itu.

Tangan Maxi terlepas dari tangan Cloudy, dia lemah tak tahu harus berbuat atau berkata apapun lagi, dia bersimpuh bagai seorang tahanan yang menantikan pengampunan dari sebuah hukuman mati atas kesalahannya. Keduanya menangis, menangis dalam luka dari cinta yang begitu mendalam di hati mereka. Luka yang tak berdarah tapi bisa membawa pada kematian jiwa selamanya.

MAXITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang