Jealous

1.1K 111 8
                                    

Perjalanan berkeliling dengan kuda terus dinikmati oleh keduanya, tak lagi mengungkit tentang hubungan mereka lagi, hanya ada canda tawa dan cerita tentang hewan-hewan ternak juga para pengerja disana. Bahkan tanpa sadar kini tubuh Cloudy juga mulai santai bersandar di dada Maxi dan tangannya juga beberapa kali berpegangan pada tangan Maxi karena takut saat melewati jalan yang menanjak dan sempit.

Perjalanan berkuda pun akhirnya tiba di sebuah pondok, dimana para orang tua sudah menunggu mereka untuk makan siang.

"Astaga Maxi! Kau bawa Cloudy kemana saja?! Kenapa sampai siang hari kalian baru tiba disini?!" Omel Retta saat melihat kuda yang ditunggangi Maxi dan Cloudy menepi untuk berhenti.

"Mom, kami hanya menikmati waktu kami saja." Sahut Maxi sambil turun dari kuda dan membantu Cloudy turun juga.

"Cloudy, kau tidak apa-apa kan? Maxi tidak berbuat macam-macam terhadapmu kan? Mulutnya tidak mengatakan hal yang menyakitimu kan?" Tanya Retta panjang terhadap Cloudy.

"Tidak aunty, kami hanya berkeliling saja, dia tidak mau kalau saya ketakutan jika kudanya berlari cepat, makanya kami baru tiba karena kudanya berjalan santai." Sahut Cloudy tersenyum.

"Syukurlah, aku cemas jika Maxi menyakitimu lagi dengan kata-katanya yang pedas." Ucap Retta lega.

"Aunty, dimana Oma dan Eyang? Apa mereka menyusahkan aunty dan uncle?" Tanya Cloudy.

"Tidak, mereka sangat menyenangkan Cloudy, mereka ada di dalam, masuklah." Sahut Retta lalu Cloudy berpamitan untuk masuk lebih dulu ke dalam pondok.

"Thank you mom, kalian meninggalkan kami berdua." Bisik Maxi pada Retta saat Cloudy sudah masuk ke dalam.

"Bagaimana? Apa ada kemajuan dalam hubungan kalian?" Tanya Retta penasaran.

"Aku sudah melamarnya di atas kuda tadi." Sahut Maxi.

"Ouw iya?! Lalu bagaimana jawabannya?" Tanya Retta semakin penasaran.

"Dia tidak menjawab apapun, tapi bukankah itu bagus? Itu berarti dia tidak menolakku, jadi aku hanya perlu berusaha lagi." Sahut Maxi.

"Mommy bangga padamu, mommy juga bersyukur akhirnya kau bisa menemukan gadis baik dan mencintainya sekaligus untuk menjadikan dia sebagai istrimu. Mommy akan terus membantumu." Ucap Retta memeluk anaknya.

"Ayo kita masuk mom, aku sungguh lapar." Ajak Maxi lalu merangkul pundak Retta dan melangkah masuk bersama.

Makan siang yang sangat hangat, Maxi dan Cloudy pun sudah terlihat santai dan ikut mengobrol santai dan tertawa bersama para orang tua.

Tiba waktunya mereka harus kembali ke kota karena hari sudah mulai sore. Maxi dan Cloudy pun kembali berkuda, namun kali ini Cloudy duduk di belakang Maxi dan memeluknya karena Maxi sudah berkata akan membawa kuda itu berlari supaya lebih cepat tiba di villa awal. Maxi terus tersenyum karena Cloudy memeluknya erat dan bersandar di punggung Maxi.

Cloudy dan Maxi harus segera kembali ke apartment karena mereka harus kembali kuliah besok, maka kedua nenek Cloudy pun langsung ikut di dalam mobil Maxi.

"Berhati-hatilah kalian, beri kami kabar saat kalian sudah tiba." Ucap Maxi pada kedua orang tuanya.

"Kau juga harus berhati-hati dan beri kami kabar ya." Sahut Retta memeluk putranya.

Maxi pun melangkah ke mobil dan Retta menghampiri Cloudy.

"Terima kasih Cloudy, aunty senang Maxi bisa mengenalmu dan dekat denganmu. Aunty percaya semua kebaikan dalam diri Maxi akan kembali hadir jika dia terus dekat denganmu. Aunty percaya, kau mampu Cloudy." Ucap Retta sambil menggenggam kedua tangan Cloudy.

MAXITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang