Satu Minggu sebelum pernikahan Arka berlangsung, keluarga Alfonso telah tiba di Indonesia. mereka dijemput oleh Hasan dan Elly dan Cloudy tentu saja.
Cloudy tersenyum dengan mata berbinar saat melihat Maxi berjalan keluar di belakang kedua orangtuanya, begitu juga dengan Hasan dan Elly yang ikut merasa senang dan lega melihat senyuman lebar putrinya itu.
"Hai, senang bertemu dengan kalian lagi." sapa Hasan sambil memeluk Alfonso, begitu juga dengan Elly yang juga memeluk Retha. Mereka berempat langsung tersenyum lebar saat melihat Maxi dan Cloudy yang hanya berdiri berhadapan dan saling menatap.
"Tak ada pelukan untukku?" tanya Maxi sambil melebarkan kedua tangannya siap menerima pelukan Cloudy.
"Sebaiknya kita berjalan ke mobil terlebih dahulu." Ajak Alfonso tersenyum lebar pada Hasan dan Elly. Mereka pun sadar bahwa Cloudy pasti malu untuk berpelukan dengan Maxi di hadapan kedua orangtuanya.
"Ingatkan aku untuk berterima kasih padamu dad." Ucap Maxi dan langsung menarik pinggang Cloudy, memeluknya erat bahkan menghisap aroma tubuh Cloudy dari sisi ceruk lehernya.
"Aku sangat merindukanmu. Kau membuatku gila dengan segala phone sex mu selama 3 minggu ini." Bisik Maxi.
"Aku tak pernah mengajakmu melakukan phone sex, Maxi! Kau tahu betul siapa yang selalu berotak kotor dan bermulut mesum tiap malam!" Protes Cloudy mendorong tubuh Maxi dengan kesal.
"Apa kau tak merindukan aku?" Tanya Maxi lagi pada Cloudy yang kini menatapnya dengan jengah sambil melipat kedua tangannya di depan dada.
"Awalnya aku merindukanmu, sangat merindukanmu. Tapi semuanya menguap saat aku tahu bahwa kau datang hanya untuk mesum denganku!" Sahut Cloudy kesal sambil berbalik dan berjalan meninggalkan Maxi.
Maxi pun tersenyum lebar melihat tingkah lucu calon istrinya itu. Maxi pun berjalan mengikutinya dari belakang.
"Maxi, kami ada pertemuan dengan seorang teman lama, jadi kau dan Cloudy harus pulang terpisah dengan kami. Kalian tidak masalah kan?" Ucap Alfonso.
"Tentu saja Dad, tak masalah. Uncle Hasan, boleh kami memakai mobilmu? aku akan menyetir dengan hati-hati." sahut Maxi lalu meminta ijin pada Hasan.
"Tentu saja, pakailah! aku dan Elly akan ikut mobil Daddymu." ucap Hasan setuju.
"Baiklah, selamat bersenang-senang kalian berdua." ucap Retha dengan tersenyum lebar.
"Maxi, tolong jaga Cloudy baik-baik ya." pesan Elly dan Maxi mengangguk dengan tersenyum sambil merangkul pundak Cloudy.
Mereka pun berpisah mobil, dan semua pengawal keluarga Alfonso maupun Keluarga Hasan, semuanya mengikuti majikan mereka. Mereka semua sengaja membiarkan Maxi dan Cloudy menikmati kebersamaan mereka setelah selama ini berjauhan.
Tangan Maxi mulai meraih tangan Cloudy dan mengecupnya, sambil melajukan mobil di jalan raya.
"Aku sangat merindukanmu." Ucap Maxi dan Cloudy tersenyum menatap tangannya dalam genggaman Maxi.
"Terima kasih, kau selalu mau menungguku dengan setia disini." Ucap Maxi lagi dan berkali-kali mengecup tangan gadis itu.
"Tanganku akan basah jika kau terus menciumnya." sahut Cloudy protes namun dengan tersenyum.
"Itu karena kau tak pernah mengijinkan aku untuk mencium bagian tubuhmu lainnya selain tangan ini, sedangkan aku harus mengungkapkan rasa rinduku ini." ucap Maxi.
"Terima kasih kau mau menahan dirimu dan menepati janjimu." sahut Cloudy tersenyum merona karena tangannya masih saja dikecup oleh Maxi.
"Aku tak sabar menunggu enam bulan lagi untuk menjadi suamimu, andai saja penelitianmu itu bisa dilakukan tanpa menunda pernikahan kita." ucap Maxi.

KAMU SEDANG MEMBACA
MAXI
RomansaCloudy memiliki trauma pahit dengan pria bernama Maxi di masa lalu. Mungkinkah perjodohan yang diatur oleh orangtuanya akan berhasil? Apakah Cloudy akan menerima Maxi di masa sekarang?