Not Now

1K 122 15
                                    

Cloudy pun diantar oleh Benny sampai ke apartmentnya, namun sepanjang perjalanan menggunakan kereta, keduanya hanya diam. Cloudy sekuat tenaga menahan rasa nyeri di dadanya dan sekaligus menahan air matanya juga. Benny paham dengan Cloudy yang hanya ingin diam, diapun tidak bicara.

"Kemana mereka pergi? Apa mereka akan melakukan hubungan selayaknya suami istri lagi? Kenapa? Kenapa kemarin dia terlalu banyak bicara dan berjanji? Kalau nyatanya dia memang tak bisa bertahan hidup tanpa seks, bukankah aku sudah mengatakan bahwa memang hanya Claire yang mampu mengimbanginya? Tapi kenapa kemarin dia seolah lebih memilihku? Dan sekarang kembali memilih Claire? Apa maumu Maxi?"
Batin Cloudy terus bertanya banyak hal yang tak ada jawabannya.

Benny terus menuntun dan mengingatkan Cloudy saat langkahnya salah arah karena melamun saat di perjalanan hingga mereka tiba di depan apartment Cloudy.

"Benny, terima kasih sudah mengantarku. Maaf, aku masih ingin sendiri, jadi kau bisa pulang." Ucap Cloudy.

"Tak apa jika kau masih ingin sendiri. Aku hanya memastikan bahwa kau memang masuk ke dalam apartmentmu dan tidak menangis di depan sini." Sahut Benny.

Cloudy pun tersenyum lalu membuka pintu apartmentnya, dan langsung terkejut karena lampu di dalam sudah menyala.

"Ada apa Cloudy?" Tanya Benny bingung karena Cloudy tak langsung masuk ke dalam apartmentnya.

"Lampu apartmentku menyala, seingatku aku sudah mematikannya seperti biasa." Sahutt Cloudy.

"Apa ada orang yang masuk?" Tanya Benny dan menerobos masuk terlebih dahulu untuk memeriksa apartment Cloudy.

"Astaga! Kau mengejutkan saja!" Seru Benny saat melihat seorang pria sedang duduk di kursi ruang makan.

"Siapa Benny? Ada orang di dalam kah?" Tanya Cloudy saat mendengar seruan kaget Benny barusan, Cloudy pun kini menyusul masuk ke dalam dan sama terkejutnya dengan Benny.

"Maxi??? Kau disini? Kenapa kau bisa ada disini?" Tanya Cloudy bingung.

"Haruskah kau bertanya seperti itu padaku? Bukankah aku memang sudah terbiasa kemari?" Maxi balik bertanya.

"Ya... tapi tadi kau... Bukankah kau pergi bersama Claire?" Tanya Cloudy karena mendadak ragu bahwa penglihatan matanya tadi salah.

"Haruskah dia mendengarkan pembicaraan kita?" Tanya Maxi dengan tidak suka menatap keberadaan Benny di antara dirinya dengan Cloudy.

"Eh..? emmm.... Benny, maaf, kau sudah bisa pulang sekarang. Terima kasih sudah mengantar dan menjagaku sampai disini." Ucap Cloudy dengan tidak enak hati pada Benny.

"Kau yakin?" Tanya Benny.

"Ya, aku tak apa-apa, terima kasih ya sudah mencemaskan aku." Sahut Cloudy dengan tersenyum.

"Baiklah, aku pulang sekarang. Jika kau butuh seseorang, kau bisa menghubungiku." Ucap Benny.

"Hei! Kau pikir aku bukan orang?! Jika Cloudy butuh seseorang, maka aku sudah ada disini! Apa matamu buta tak bisa melihat aku disini?!" Omel Maxi tersinggung dan tidak suka dengan sikap sok pahlawan Benny pada Cloudy.

Benny hanya menatap kesal pada Maxi lalu berjalan keluar dari apartment diantar oleh Cloudy.

"Maafkan aku Benny, kau jangan pedulikan ucapannya ya, aku pasti akan hubungi kau saat terjadi sesuatu." Ucap Cloudy tidak enak hati harus mengusir Benny karena Maxi.

"Tak apa Cloudy, kau berhati-hatilah, jangan jauh dari ponselmu." Sahut Benny dan Cloudy mengangguk tersenyum.

Cloudy kembali masuk dan menemui Maxi saat Benny telah pergi.

MAXITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang