Maxi kembali ke mansion setelah mengantarkan Cloudy ke apartment. Maxi rela bolak balik menempuh perjalanan satu jam, entahlah begitu besar rasa penasaran Maxi terhadap Cloudy, ataukah Maxi sedang menuruti ucapan Cloudy supaya menemani orang tuanya akhir pekan ini.
Maxi tiba di mansion dan langsung mencari Daddy.
"Dad, tolong ceritakan padaku apa yang sebenarnya Cloudy lakukan di taman tadi?" Tanya Maxi saat mendapati Daddy sedang duduk santai di taman belakang, menemani Mommy yang sedang berkebun di sore ini."Jadi kau menemukannya? Dimana dia? Kau tak berhasil membawanya kembali kemari?" Tanya Daddy malah tidak menjawab Maxi.
Maxi duduk lemas di kursi santai samping Daddy.
"Tidak, dia memilih kembali ke apartmentnya." Jawab Maxi menghela napas berat.Daddy tersenyum menatap putranya.
"Pesona mu benar-benar sudah berkurang sepertinya." Ucap Daddy tertawa kecil menggoda Maxi."Tidak Dad, dia saja yang aneh. Jadi apa yang dia lakukan di taman?" Sahut Maxi.
"Kau tak berani bertanya sendiri ke Cloudy?" Daddy tak pernah menjawab, malah selalu balik bertanya ke Maxi.
"Aku lupa bertanya, dia sudah langsung masuk ke apartment sebelum aku bertanya." Sahut Maxi.
"Jadi kau mengantarnya ke apartment lalu rela kembali ke mansion lagi hanya untuk bertanya pada Daddy??? Apa yang kalian lakukan selama perjalanan menuju ke apartment? Apa yang terjadi hingga kau lupa bertanya? " Daddy terus saja menggoda Maxi.
"Dad...please...jawab saja pertanyaanku dan aku tak akan mengganggu Dad lagi hari ini, entah besok." Sahut Maxi mulai kesal terus digoda Daddy.
Daddy tertawa kecil.
"Jadi kau mengakui bahwa Daddy benar? Perjodohan ini sudah 50 persen berhasil?" Daddy terus menggoda Maxi."Jawab saja Dad, atau aku akan merusak perjodohan ini jika Daddy tidak segera memberiku jawaban." Sahut Maxi terlalu besar rasa penasarannya.
Daddy menghela napas panjang.
"Baiklah, Cloudy selalu berakhir pekan disini karena dia bertemu anak itu, Charlie. Anak itu menderita kelainan jantung sejak lahir, membuat pertumbuhannya jadi sangat terlambat, 4tahun keterlambatan dibanding anak seusianya.Cloudy sangat menyayangi Charlie, dia selalu ke taman untuk bermain dan membacakan banyak kisah juga pengetahuan alam. Orang tuanya melihat banyak perkembangan dalam diri Charlie setiap pulang dari taman. Akhirnya beberapa teman Charlie yang mengalami hal sama, ikut datang ke taman. Dia bukan kemari untuk menjadi parasit, seperti yang kau tuduhkan itu!" Cerita Daddy berakhir dengan menyindir Maxi.
"Ya aku bersalah, dan aku sudah meminta maaf padanya atas hal itu." Sahut Maxi menunduk.
Daddy semakin tersenyum lebar dan kembali melanjutkan ceritanya.
"Cloudy semakin senang, namun Tuhan berkehendak lain. Charlie tak selamat dari operasi jantung yang terakhir. Orang tuanya sangat terpuruk dalam penyesalan, menyesal karena telah menyetujui operasi itu. Cloudy sempat merelakan awal kuliahnya untuk menemani orang tua Charlie. Cloudy meminta ijin untuk diberi tugas paper sebagai pengganti kehadirannya di kelas, dengan Daddy sebagai jaminan tentunya.
Kini orang tua Charlie sudah kembali pulih, bahkan Cloudy ingin diberikan sebuah tempat untuk menghibur anak-anak itu disana, namun Cloudy menolak dan tetap memilih di taman saja. Semakin hari semakin bertambah jumlah anak-anak itu.
Cloudy sangat senang, dan terkadang mengajak Mommy dan daddy kesana. Daddy pernah ingin ikut menyumbang, namun Cloudy menolaknya, dia lebih senang dengan kesederhanaan belajar di taman. Cloudy sering berburu buku untuk anak-anak itu dengan uangnya sendiri. Mungkin lain kali kau akan diajak juga kesana, jika sikapmu tidak kasar seperti tadi" cerita Daddy selesai.

KAMU SEDANG MEMBACA
MAXI
RomantikaCloudy memiliki trauma pahit dengan pria bernama Maxi di masa lalu. Mungkinkah perjodohan yang diatur oleh orangtuanya akan berhasil? Apakah Cloudy akan menerima Maxi di masa sekarang?