10 • Kepikiran

51.9K 3.6K 170
                                    

Sekarang adalah hari Senin, hari dimana team Nathan dari SMA Nusantara akan bertanding basket dengan sekolah tetangga SMA Gajah Mada.

Acara diadakan di SMA Gajah Mada sebagai tuan rumah dan smanus sebagai tamu. Sebenarnya tidak hanya dua tim itu saja yang berlomba namun banyak juga dari beberapa SMA lainnya, hanya saja lawan main smanus itu SMA gajah Mada.

Nathan tengah bersiap didalam kamar sedangkan keinna sudah menunggu sang kekasih di meja makan dengan berbagai hidangan didepannya. Tentu saja para pembantu yang masak.

"Sini sarapan, biar ada energi buat tanding nanti" ajak keinna diselingi candaan, saat melihat kekasihnya baru saja menuruni anak tangga.

Nathan menurut, ia mendudukkan bokongnya disamping keinna. Mengecup singkat kening gadisnya lalu mulai makan dengan tenang, begitupun keinna.

"Liat kamu aja energi aku langsung full"

"Masih pagi jangan ngegembel"

Nathan tidak menyahut, ia fokus dengan makanan nya.

"Nanti kamu kesana bareng siapa?" Tanya keinna disela-sela makannya.

"Sama anak smanus, kamu juga ikut aku" jawab Nathan santai.

Keinna melototkan matanya, bukannya gak mau tapi kan disitu pasti cowok semua dan keinna sangat tidak suka jika harus bersatu dengan kaum 'buaya.

"Enggak ih, aku bisa sendiri kok atau sama Jessica juga bisa, kita udah janjian semalem" bantahnya

Tatapan Nathan menajam, ia sangat tidak suka saat permintaannya tidak dituruti. Meskipun hal kecil."Gak ada penolakan, sayang. Nanti disana pasti banyak cowok dari anak GM dan aku gak mau kamu jadi santapan mata para buaya darat itu" ucapnya tegas.

Keinna mendengus kesal. Ternyata sifat Nathan tidak pernah berubah atau bahkan tidak akan berubah. Sangat possesive.

"Terus apa bedanya? Nanti aku nonton kamu tanding juga pasti rame disana juga banyak cowok. Udahlah aku sama Jessica aja gak papa kok"

"Pake masker" katanya tanpa melihat lawan bicara.

Keinna sontak menganga. Sebegitu haruskah ia menuruti kemauan sua-kekasihnya ini?.

"Ihh enggak, panas tau. Lagian kamu kenapa sih? Biasanya juga gak kenapa-napa kalo kelaur sama kamu gak pake penutup apapun. Atau kamu malu ya karena wajah aku jelek, iya?!" Cerocosnya kesal.

Nathan mendengus. Pikiran gadisnya sangat pendek. Sama seperti orangnya, sangat pendek. Canda pendek.

"Bukan gitu, disana ada rival aku. Kalo dia tau kamu milik aku. Aku gak bisa ngejamin untuk dia jadiin kamu kelemahan aku" tutur Nathan mencoba untuk memberi pengertian kepada gadisnya.

Keinna tertegun sejenak mendengar itu. Ia pikir Nathan malu karena memiliki kekasih seperti dirinya.

Hufft..keinna membuang nafas pelan.
"Ya udah aku sama Jessica kesananya, janji pake masker"

Nathan mengangguk mengiyakan ucapan gadisnya."nanti kalau udah tanding, aku gak nyamperin kamu. Cukup kamu semangatin dari jauh aja"

Keinna mengangguk. Ia juga tidak mau nanti banyak yang tau kalau dirinya ini pacar seorang Nathan apalagi disana wilayah musuh yang mungkin banyak diantara mereka menginginkan kekalahan Nathan.

"Cepet habisin" titahnya diangguki keinna.

Selang beberapa menit akhirnya mereka selesai dengan urusan makannya. Keinna membuntuti Nathan yang berjalan ke luar rumah.

"Sebentar lagi Jessica Dateng, kalau udah mepet Waktu kamu langsung jalan aja gak usah nungguin aku"

Nathan menggelang pelan, badannya disandarkan pada tiang rumah dengan tangan bersedekap dada. Matanya tak lepas dari wajah cantik keinna yang berada didepannya. Yang juga sedang bersandar di tiang seperti Nathan.

POSSESSIVE NATHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang