Ini part khusus Aron.
Pintu bercat putih itu terbuka menampilkan wanita paruh baya dengan senyum manisnya.
"Mau jalan sama jeje, ya?"
"Iya tan, udah janjian kemaren" jawab Aron ramah.
Wanita itu lantas mempersilahkan Aron untuk menunggu di ruang tamu. Setelah kepergian Mamah dari Jessica, Aron menghembuskan nafas lega. Meskipun ini bukan pertama kalinya dia berinteraksi dengan mamah Jessica, tetap saja rasanya gugup dan canggung.
Suara derap langkah kaki mendekat membuat cowok itu mendongak dan menemukan sang pujaan hati yang menampilkan senyum tipisnya. Jessica sangat cantik hanya menggunakan pakaian simpelnya.
"Udah lama?" Tanya Jessica.
"Baru aja. Jalan Sekarang?" Ajaknya diangguki cewek itu."Gue ijin ke mamah lo dulu"
Namun Jessica menggelang tanda tidak."Mamah lagi dibelakang, biarin aja gue udh ngomong kok tadi"
"Ya udah, ayok" Aron berjalan dibelakang Jessica dengan tangan memegang dadanya. Kecantikan cewek itu mampu membuat jantung Aron berdetak cepat.
"Aron!"
"Eh iya?" Aron kikuk sendiri karena melamunkan cewek itu.
"Ngapain lo bengong? Terpesona ya sama kecantikan gue?"
"Iya"
Tidak. Jessica tidak akan blushing atau malu-malu kucing kek ABG yang baru pacaran. Selama 3 tahun dekat dengan Aron selama itu pula hatinya terlalu kebal mendapatkan pujian serta perhatian lebih dari cowok itu.
Namun, sekebal-kebalnya hati seseorang pasti akan luluh juga. Hanya menunggu waktu yang tepat saja dan kuncinya kita harus sabar menunggu hati itu akan luluh.
Mereka sampai di pusat perbelanjaan ternama di kota ini. Memasuki mall dengan tangan saling bertautan. Takut hilang, Dah biasa jadi biasa aja.
"Mau kemana dulu nih?" Aron bertanya seraya menatap Jessica dari samping.
"Ke Gramedia dulu yuk, habis itu nonton terus ke Time zone habis itu makan terus pulang" usulnya semangat.
"Gak mau cari baju atau make up?" Setau dirinya, cewek kalo udh ke tempat seperti ini yang dicari pasti make up, baju dan komplotannya.
Jessica menggelang tanda tidak mau. Cewek itu hanya ingin menghilangkan bosan karena rutinitas selama dirumah yang terlalu monoton. Apalagi pergi ke mall bersama cowo terus disuruh beli baju, gak nyaman sih menurutnya. Kalo sama perempuan mungkin aja semangat nyari baju-baju dan apalah itu.
Mereka sampai di Gramedia, tanpa menunggu lama Jessica berkeliling kesana kemari untuk mencari buku yang diinginkannya. Aron setia membuntuti dibelakang dengan kedua tangan dimasukkan ke dalam Hoodie-nya.
"Menurut lo bagus yang mana?" Jessica mengangkat dua buah Novel dengan cover beberapa.
"Gue gak ngertu gituan, kan yang baca elo jadi terserah lo aja mau yang mana" Jawab Aron seadanya.
Jessica mendengus, namun tak urung mengangguk lalu mulai membaca sinopsis dari dua Novel yang ia angkat tadi.
"Ihhh..bagus semua tauu. Gue bingung mau beli yang mana" cewek itu berbicara dengan nada seperti....rengekan membuat Aron gemas ingin tidurin.
"Beli semua aja, gue yang bayarin. Jangan kayak orang susah" finalnya.
Gadis itu memekik tertahan, sangat senang dengan kepekaan sang teman.
KAMU SEDANG MEMBACA
POSSESSIVE NATHAN
Teen Fiction"Ganteng doang, hobi bunuh orang" *** Nathan dan Keinna, dua insan yang tidak bisa dipisahkan atau bahkan terpisahkan. Tapi, kalau takdir berkata lain mereka bisa apa?. 18+ *** Start : 28 Maret 2021 Finish : - [ Cover by pinterest ]