BUGH
BUGH
Tubuh Zallen kembali mendapat pukulan maut dari Nathan. Tidak memberi celah cowok itu untuk membalas, Nathan kembali melayangkan pukulan demi pukulan pada wajah Cowok didepannya itu.
Keinna menyaksikan dengan diam sambil melipat kedua tangannya didepan dada. Begitupun kenzo yang hanya melihat tanpa ada niatan untuk melerai keduanya, lebih tepatnya Nathan, karena hanya Nathan yang memukul sedangkan lawannya-Zallen sudah tak berdaya.
BUGH
Nathan memeberikan pukulan terkahirnya tepat di dada cowok itu, lalu meludah disamping tubuh Zallen. Mendekatkan bibirnya ditelinga Zallen dan membisikkan sesuatu.
"ini baru awal, sekali lagi gue liat kelakuan lo yang menjijikkan itu ke cewek gue, habis lo!"
Setelah itu Nathan menarik lengan keinna untuk pergi dari sana, Kenzo yang tak mau ketinggalanpun langsung mengikuti.
Para mahasiswa/siswi yang sedari tadi menonton mendesah kecewa karena menurutnya adegan baku hantam itu tidak seru, apalagi yang nonjok cuma satu orang, lawannya terlalu lemah pikir mereka.
Jessica, Aron dan Xavier yang baru keluar dari mobil mengerutkan dahi bingung melihat gerombolan orang yang berbondong-bondong berbalik menuju gedung kampus, ada apa? pikir 3 manusia itu.
Jessica menatap Aron bingung dibalas angkatan bahu oleh cowok itu, tanda tak tau. Mereka memilih untuk melanjutkan perjalanan menuju gedung kampus, namun tak sengaja netra ketiga orang itu melihat seorang cowok yang sedang duduk meringis di
Aspal jalan."Loh, Zallen? Lo ngapain duduk di aspal kayak gini? Kampus udah nyediain bangku aesthetic di taman malah milih duduk di aspal" cetusnya masih belum menyadari luka lebam diwajah zallen karena posisi cowok itu yang sedang menunduk kesakitan.
Mendengar suara yang dikenali membuat cowok itu mendongakkan kepalanya, syok. Itu yang ada dipikiran Jessica dengan mulut sedikit terbuka lebar Jessica meneliti wajah cowok itu. Sedangkan Aron dan Xavier memandang datar pada cowok itu.
"O EM JI! muka lo kenapa pada bonyok begitu, heh?!" Heboh Jessica alay.
Aron memutar bola matanya jengah dengan segera ia menarik tangan Jessica pergi dari sana diikuti Xavier yang masih memandang Zallen datar.
"Ck. Liat orang sekarat bukannya dibantuin malah dilaser, stress semua emang!" Gerutu zallen berusaha berdiri sendiri. Laser yang dimaksud adalah tatapan dua pria tadi, datar tapi menusuk.
Sedangkan disisi lain, kini Nathan membawa keinna menuju kantin tidak memperdulikan 'mungkin dikelasnya sudah ada dosen yang mengajar.
"Kamu ngapain bawa aku kesini sih nath, aku masih kenyang ya makan nasi goreng tadi pagi" protesnya.
Gadis cantik itu duduk disamping Nathan bersender pada tembok dengan muka ditekuk, kedua tangan memegang handphone diatas meja.
"Yang mau makan siapa?" Tanya Nathan menaikkan satu alisnya, lalu kembali fokus pada ponsel digenggamannya.
Keinna terdiam sejenak kemudian menutup mulutnya yang sempat terbuka lebar. Memukul pelan bahu cowok itu dengan gemass.
"Terus kita disini ngapain dong?" Pasalnya kenzo sudah masuk duluan kedalam kelas, dan dikantin ini hanya ada mereka beruda dengan para penjual makanan tentunya.
Nathan mengedikan bahunya acuh tanpa menatap keinna, fokusnya hanya pada game miring.
Keinna menyipitkan kedua matanya melihat sikap Nathan barusan, setelahnya berdecak dan memilih memainkan handphonenya. Keadaan sunyi, sebelum suara cempreng seseorang memasuki setiap sudut kantin yang sepi ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
POSSESSIVE NATHAN
Teen Fiction"Ganteng doang, hobi bunuh orang" *** Nathan dan Keinna, dua insan yang tidak bisa dipisahkan atau bahkan terpisahkan. Tapi, kalau takdir berkata lain mereka bisa apa?. 18+ *** Start : 28 Maret 2021 Finish : - [ Cover by pinterest ]