21 • Pamit dan Pergi

31.7K 2.6K 114
                                    

Hari ini adalah Hari minggu. Setelah satu minggu menjalani ujian akhir sekolah yang tidak mudah, akhirnya waktu yang ditunggu-tunggu pun Tiba.

Hari ini adalah hari keberangkatan keinna beserta keluarganya akan menuju negara amerika untuk memulai pengobatan.

Untuk masalah sekolah sendiri, nathan sudah mengurusnya dengan pihak sekolah. Acara perpisahan, pengambilan ijazah, dan lain-lain akan ada orang suruhan nathan yang mengurus.

Karena perkiraan, mungkin keinna dan Nathan akan menetap di amerika sampai keinna benar-benar sembuh. Untuk sembuh dari penyakit amnesia disosiatif itu juga perlu waktu yang cukup lama. Karena ada beberapa terapi khusus untuk pemulihannnya.

Yang pasti, keinna mau saat ia kuliah nanti harus kuliah di universitas Indonesia khususnya Jakarta. Gadis itu ngotot menolak permintaan nathan yang mengajaknya kuliah di negara orang.

Mau tidak mau, nathan pun mengiyakan. Apa sih yang engga buat kesayangan.

Jadwal mereka terbang nanti jam 14.30. Sekarang masih jam 8 pagi. Keinna sudah janjian dengan jessica untuk ketemuan di cafe osteria.

Gadis itu merasa bersalah dengan sahabat satu-satunya karena belum mengatakan yang sebenarnya. Bahkan, saat itu Jessica merencanakan liburan Mereka ke bali dan dengan entengnya keinna iayakan tanpa tau kalau kondisinya dia tidak akan bisa menepati janji itu.

"Sayang"

Keinna mengalihkan pandangannya dari alat dapur saat suara kekasihnya terdengar dari arah tangga.

"Kenapa?"

Bukannya menjawab nathan malah memeluk gadisnya dari samping dan meletakkan dagunya di pundak keinna.

"Kamu mau keluar?"

Keinna mengangguk dengan gokus masih pada nasi gorengnya yang setengah jadi.

"Aku ikut aja ya?" Melas cowok itu.

"Gak bisa nath. Ini itu urusan perempuan, kamu dirumah aja. Aku gak lama kok. Cuma pamit sama Jessica doang"  ujar keinna sabar.

Nathan menghela nafas pendek. Bukannya apa, cowok itu hanya tak mau nanti di jalan gadisnya kenapa-napa.

Nathan mengangguk singkat, kemudian mengecup pipi keinna sebelum akhirnya berjalan menuju meja makan. Memperhatikan gadisnya yang sedang memasak.

Beberapa menit kemudian keinna datang dengan dua piring nasi goreng telor ceplok dan tak lupa sayran hijau juga didalam nasinya.

"Selamat makan" nathan tersenyum membalas ucapan kekasihnya.

Mereka pun makan dengan tenang, sesekali nathan membersihkan sekitaran mulut keinna karena menempel nasi nya.

Setelah keduanya selesai makan, keinna membawa piring dan gelas kotornya ke dapur untuk di cuci. Dia tidak mau meninggalkan kotoran di rumah ini karena pembantu yang bekerja disini sudah Nathan suruh berhenti sebentar selagi mereka di Amerika. Meski begitu, nathan tetap memberi uang lebih untuk kebutuhan pembantunya.

Keinna kembali menuju kamar nathan berada. Dilihatnya cowok itu tengah memainkan hp dengan posisi miring.

"Aku keluar dulu ya."

"Jangan lama-lama" ucapnya tanpa mengalihkan pandangannya.

Keinna tersenyum kecil.
"Iya"


Sesampainya di cafe osteria. Keinna mengedarkan pandangannya guna mencari tempat duduk. Karena ia fau Sahabat nya itu belum datang.

Setelah mendapatkan tempat duduk, dengan posisi di dekat jendela yang memgarah pada jalanan kota. Tak lama seorang pelayan dengan seragam cafe menghampiri keinna.

POSSESSIVE NATHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang