31 • Tambah Buruk

23.4K 2.1K 187
                                    

Nathan membuka pintu didepannya dengan sedikit ragu. Pertama kali yang dilihatnya saat memasuki ruang rawat keinna adalah wajah pucat keinna yang berbaring di brankar dengan beberapa alat khusus.

Disana juga ada orang tua beserta kenzo yang sudah mengganti pakaian mereka. Hanya dirinya dan keano yang belum membersihkan badan.

"Mah...."

"Pah..."

"Zo...re mi fa so la si do"

Mereka hanya diam saat Nathan berbicara dengan lirih. Melihat banyaknya alat rumah sakit yang menempel ditubuh Gadisnya tentu membuat Nathan takut.

Takut terjadi sesuatu dengan keinna. Dengan matanya sendiri ia melihat begitu banyaknya darah yang keluar dari perut keinna. Nathan juga takut dengan ini membuat ingatan keinna untuk pulih jadi terhambat.

"Sebaiknya kita keluar dulu, biarkan Nathan sendiri" ujar papah Mark.

Mereka pun menyetujui karena mereka juga paham apa yang dirasakan oleh Nathan.

Setelah satu persatu keluar, dan tinggallah Nathan dengan pakaian lusuhnya. Mendekati ranjang keinna dan duduk di kursi yang ada disebelah brankar.

Cup

Nathan mengambil tangan keinna yang bebas infus, mengecup nya lama dengan mata yang terpejam. Menikmati sensasi dari kulit keinna.

"I really miss you, baby"

"Please, bangun untuk aku"

Nathan berbicara dengan suara yang sangat pelan, mungkin hanya dia saja yang mendengarnya. Belum ada sehari keinna koma, Nathan merasa sangat kehilangan.

"Kamu mau aku kayak dulu lagi kei? Bunuh orang yang gak bersalah? Kamu selalu larang aku untuk itu kan? Tapi sekarang aku gak bisa nahan kei, aku butuh pelampiasan"

Cup

Sekali lagi Nathan mencium punggung tangan keinna sebelum akhirnya keluar dari kamar dengan aura yang berbeda.

Nathan tidak sanggup jika berlama-lama disana, dadanya sesak melihat gadisnya berbaring lemah disana.

Ceklek.

Mereka——keluarga sanjaya yang duduk di kursi tunggu lantas menoleh ke pintu yang barusan terbuka. Menampilkan Nathan dengan penampilan sama seperti tadi.

"Nathan ganti baju dulu ya?" Mamah ellen berbicara dengan pelan.

"Nathan mau pulang ke mansion dulu mah, nanti kesini lagi"

Mamah ellen menatap Nathan sayu, wanita itu mengangguk kecil.

"Mah, pah Nathan pulang dulu" pamitnya.

"Hati-hati"

Selepas kepergian Nathan,
"Kamu ikutin kemana Nathan, papah takut dia berbuat macam-macam" ujar papah Willard diangguki kenzo.


Nathan memberhentikan mobilnya yang sudah dibawakan oleh salah satu bodyguard di mansion sanjaya——di pinggir jalan tak jauh dari club malam.

Satu tangannya nangkring di stir mobil sambil diketuk-ketukkan, satu tangannya lagi di atas paha sambil di tepuk-tepuk pelan. Mulutnya bersiul ringan. Matanya fokus pada gedung besar tak jauh dari pandangannya.

Saat ini waktu menunjukkan pukul setengah 9 malam. Belum terlalu malam untuk penghuni kota ini. Diajalan raya pun terlihat ramai pengendara mobil maupun pejalan kaki yang entah kemana tujuannya.

Nathan masih setia dengan posisinya, cowok itu akan memulai aksinya saat jalan dan keadaan sepi. Bukannya takut ketahuan, tapi tidak etis jika membunuh orang di tempat keramaian. Right ?.

POSSESSIVE NATHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang