32 • Pelaku-nya

22.8K 2.2K 153
                                    

"Gimana keadaan Keinna?!" Tanya Nathan dengan deru nafas yang tidak beraturan habis berlari.

Nathan menatap kenzo dan keano yang duduk didepan ruang rawat keinna dengan muka datar. Nathan tidak tahu saja dia penyebab mereka memasang wajah flat.

'BUGH'

Bukannya mendapat jawaban yang lega, malah dapat tonjokkan dari kenzo. Cowok itu benar-benar memukul kuat rahang Nathan mengakibatkan sang empu tumbang ke lantai.

"Masih inget punya cewek, lo?!"

Nathan mengernyit mendengar bentakan kenzo. Cowok itu sudah berdiri dan memandang heran kenzo.

"Maksud lo?" Tanya Nathan belum mengerti.

'BUGH'

Kenzo menonjok rahang Nathan lagi, namun cowok itu tidak tumbang seperti tadi karena pukulannya yang tidak kuat.

"Suara cewek, siapa cewek yang ditelpon tadi?!" Emosi kenzo menatap tajam Nathan.

Sedangkan keano hanya duduk sambil bersedekap dada memperhatikan dua orang itu. Keano hanya diam tidak ikut memukul Nathan, karena dirinya tau yang dilakukan Nathan bersama lonthe itu.

Iya, keano mengikuti Nathan sampai ke hotel. Padahal yang disuruh mengawasi nathan adalah kenzo, tapi kenzo gak mau.

Nathan berdecak kala tau alasan kenzo memukulnya. Si lonthe, mengingat itu Nathan agak kecewa karena tidak jadi membunuh si lonthe saat itu juga.

Tapi gak papa, Nathan udah nyuruh bodyguard sanjaya untuk mengurus si lonthe. Kalau tidak sekarang, besok pun masih bisa membunuh si lonthe itu.

Kembali dengan gadisnya, tanpa mempedulikan kenzo yang masih menatapnya tajam, cowok itu masuk keruangan keinna tanpa permisi.

Ternyata diruangan ini ada mamah ellen dan papah Willard.

"Mah, pah" Nathan menyapa kedua paruh baya itu singkat.

"Tadi keinna sempet kejang-kejang Nath, tapi udah ditangani oleh dokter" beritahu mamah ellen.

Nathan mengangguk kecil, lalu membungkukkan badannya dan mengecup kening keinna lama.

"I'm back"

Mamah ellen dan Papah willard menatap haru pada Nathan. Mereka beruntung sekali dulu menyatukan dua insan itu yang saling tidak kenal sampai menjadi saling bergantung seperti sekarang.

"Mamah mau beli minum dulu ke kantin, kamu sama papah jaga keinna ya" ellen berdiri dan keluar menuju kantin rumah sakit.

"Iya mah"

Selepas kepergian Mamah Ellen, Willard langsung menyuruh Nathan duduk di sofa bersamanya. Ada sesuatu yang ingin ia bicarakan.

"Papah sudah ketemu dengan pelaku penembakan keinna."

Sial.

Nathan sampai melupakan itu, dimana orang suruhannya? Kenapa tidak memberi informasi kepadanya?.

"Papah tau?"

"Ya, anak dari Grallie dalang dari semua ini. Dan orang yang menembak keinna itu hanya orang suruhan"

"Grallie?" Beo Nathan saat asing mendengar nama itu.

"Mantan keano"

Tangan cowok itu seketika mengepal, ingat. Nathan sangat ingat dengan orang yang menampar gadisnya saat di taman waktu itu.

Nathan menyeringai tipis.

"Papah sudah menyuruh orang suruhan papah untuk membawa jalang itu ke ruang eksekusi——bersama jalang yang kau temui tadi"

POSSESSIVE NATHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang