33 • Hari Menyenangkan

24.2K 2.1K 442
                                    

Nathan mengusap pipi keinna yang agak tirus, karena selama koma hanya diberi infus sebagai asupan.

"Betah banget kayaknya kamu disana ya, sampe ga mau buka mata kamu"

"Aku udah tau siapa dalang dibalik kejadian kemaren, tinggal bunuh mereka aja" ceritanya.

Seakan mengingat sesuatu, cowok itu duduk lebih dekat lagi dengan keinna dan menumpu dagunya dengan tangan.

"Maaf sayang, kemaren aku ajak lonthe ke hotel. Tapi kamu tenang aja, aku cuma jadiin dia mangsa aku, bukan buat ena-ena kok."

"Karena cuma tubuh kamu yang paling nikmat buat aku, meskipun aku belum pernah ngerasain punya kamu" Nathan tersenyum kecil setelahnya.

"Aku gak akan ngelakuin itu sebelum kita menikah, makanya kamu harus bangun biar kita langsung nikah"

Nathan mengecup singkat bibir pucat keinna, lalu mencium seluruh wajah keinna. Setelah itu menjauhkan badannya dari wajah keinna.

"Sayang...ayo dong bangun. Kamu gak sayang lagi ya sama aku? Atau kamu udah nyaman disana dari pada sama aku disini?"

Hufft.

Nathan membuang nafas panjang. Berceloteh kepada keinna yang tidak akan menjawab ucapannya. Sama saja.

Nathan berdiri dari kursi dan mengambil Hoodie hitamnya yang ia simpan di sofa. Memakainya dan mengambil kunci mobil.

Cup.

Sekali lagi Nathan mencium bibir pucat keinna dan membisikkan sesuatu."Aku pergi dulu mau urus tikus got, aku harap setelah kembali nanti dapet kabar kamu udah bangun"

Setelah mengatakan itu Nathan keluar ruangan keinna tak lupa menyuruh beberapa bodyguard berjaga didepan ruang rawat keinna.

Kenzo dan keano sedang berada di kantin, Papah willard dan Mamah Ellen sedang di kantor. Mungkin akan pulang sore.


Nathan memasuki ruang bawah tanah yang berada di mansion Sanjaya.

Para penjaga disitu langsung menundukkan kepalanya kala aura Nathan kali ini benar-benar berbeda.

"Dimana?"

Salah satu penjaga menjawab.
"Sel nomer 09 dan 10, Tuan"

Nathan mengangguk mengerti. Lalu berjalan dengan langkah mengintimidasi setiap siapa saja yang melihatnya. Kedua tangannya ia masukkan didalam saku Hoodie-nya.

Setiap sel yang Nathan lewati sudah penuh dengan manusia dari yang masih utuh organ tubuhnya maupun sudah mati. Setiap tawanan akan dilakban mulutnya karena terlalu berisik jika dibiarkan. Dan akan dibuka jika penyiksaan dimulai.

Jika kalian berfikir di tempat eksekusi ini akan berbau busuk atau apapun itu, maka salah. Karena disini beraroma mint khas seorang lelaki. Mengapa? Karena sedari dulu papah Willard maupun papah Mark tidak pernah suka dengan aroma busuk dari korban'nya.

"Friska Bridenia Grallie" Kata Nathan menekan setiap kata-nya——setelah sampai di depan sel dengan nomor 09.

Didepannya, di sel itu ada 1 wanita—ahh entahlah masih perawan atau sudah jebol, Nathan tidak tau dan tidak peduli.

Friska beridiri di lantai dingin dengan kedua tangan yang terikat keatas dengan rantai membentuk huruf Y. Dan kaki yang menapak ke lantai.

"Empp..empp..empp"

Cewek itu terus bergerak kesana-kemari seakan ingin keluar dari sana. Kakinya yang bebas tak terikat itu menendang udara.

Nathan yang melihatnya berdecak malas. Lalu membalikkan badannya kebelakang. Dimana disitu juga ada sel dengan nomor 10 yang terisi dua orang berbeda jenis yang juga sama dengan Friska, terikat rantai besi.

POSSESSIVE NATHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang