30 • Kabar Buruk

25.6K 2.2K 157
                                    

Mereka shock.

Mobil sedan berwarna hitam tadi sudah pergi, ternyata itu hanya manipulasi dari pelaku penembakan. Terbukti, saat mamah ellen akan menyebrang mobil itu malah berhenti dan mempersilahkan mamah ellen untuk berjalan.

Sedangkan keinna, terpancing lebih dulu oleh taktik sang pelaku tanpa melihat situasi ia berlari dan tidak menyadari seseorang yang menembaknya dari arah depan. Karena jarak yang lumayan jauh.

Pengunjung taman maupun pejalan kaki hanya bisa melihat dari kejauhan tanpa mau mendekat.

Nathan yang tersadar lebih dulu langsung berlari ke arah gadisnya. Keinna duduk di aspal dengan perut yang berlumuran darah. Bahkan kedua tangan yang ia gunakan untuk mencengkeram perutnya juga sudah dilumuri darah.

"Hei, denger aku? Kei?!" Nathan memegang jepala belakang keinna agar gadisnya mau menatap dirinya.

"Sakit Nath" lirihnya sesekali meringis.

"Iya-iya aku tau ini sakit, aku mohon kamu sabar ya? Jangan tutup mata dulu. kita kerumah sakit sekarang"

"PANGGIL AMBULANS CEPET!" teriaknya membuat mereka—— keluarga sanjaya langsung tersadar.

Mamah ellen masih membatu di tempatnya, setelah berhasil membantu nenek-nenek tadi wanita itu langsung kaget mendengar suara tembakan. Dan korbannya adalah anak kandungnya sendiri.

"Gue udah telpon ambulans, lo jangan panik" tenang kenzo berusaha tidak panik.

"Sayang..bertahan mamah mohon hiks"

"Kamu hikss kuat sayang..bertahan hikss"

Kedua wanita paruh baya itu menangis di pelukan sang suami, padahal keinna sendiri tidak menangis meskipun sakitnya luar biasa.

Keano mengepalkan tangannya erat saat tak sengaja melihat seseorang dengan pakaian serba hitam dibalik pohon tak jauh dari arah datangnya tembakan tadi.

Mark dan willard tak kalah emosi saat melihat pandangan mata keano, melihat itu mereka hanya bisa menahannya selagi masih bersama sang istri.

Tak lama itu ambulans datang dengan para perawat yang membopong tubuh keinna yang sudah tidak sadarkan diri. Wajah gadis itu juga nampak sangat pucat.

Bahkan Nathan hanya menuruti saat perawat pria itu menggendong keinna ke mobil. Pikiran cowok itu sedang blank sekarang.

Kenzo menepuk bahu Nathan.

"Semua pasti baik-baik aja, jangan pesimis. Ayok ke rumah sakit!" Nathan mengangguk tanpa menjawab lagi.

Yang lain pun sudah lebih dulu naik ke mobil yang sudah kenzo suruh bodyguard bawa dari mansion. Ia menelponnya setelah menelpon ambulans tadi.

Di Negara berbeda.

"Kok perasaan gue gak enak ya?"

"Semoga aja lo gak papa kei"

Jessica membatin. Cewek itu sempat vidcallan dengan keinna dua jam sebelum keinna berangkat Jogging. Dan sekarang sudah 4 jam setelah vidcallan itu Jessica gelisah sendiri di sini.

Entah kenapa, bersahabat selama kurang lebih 4 tahun dengan keinna, membuatnya terlalu menyatu dengan batin satu sama lain.


Di depan ruang bertuliskan ICU terdapat keluarga sanjaya dengan satu anak tunggal dari keluarga Wilson disana.

Mereka hanya menunduk sedih, khawatir terjadi sesuatu yang tidak diinginkan oleh mereka. Kecuali Nathan yang sedari tadi menatap tajam tembok putih didepannya.

POSSESSIVE NATHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang