3 tahun setelah insiden penembakan keinna. Semua berubah, mereka—keluarga sanjaya kini tak lagi tinggal di Los Angeles dan sudah beberapa hari ini menempati mansion Sanjaya yang ada di Indonesia.
Keinna sudah terbebas dari penyakit amnesia-nya, semua ingatannya sudah pulih termasuk siapa dirinya dan Nathan sebelum bertemu di danau waktu itu.
Tak mudah dan segampang membalikkan telapak tangan untuk menyembuhkan amnesia keinna. Hingga memakan waktu kurang lebih 4 tahun ia menjalani psikoterapi Disana.
Dan juga, tentang ingatan keluarganya yang kecelakaan dan meninggal itu juga sudah lurus. Mereka tidak ada yang meninggal, hanya saja keluarga sanjaya menyusun cerita itu disaat keinna menderita amnesia disosiatif.
[ Gk usah diperjelas, karena gue juga gak paham ama alur cerita yg gue buat:) ]
Jika kalian bertanya nasib Friska alias anjingnya Keano. Perempuan itu sudah tewas sehari setelah Keinna keluar dari rumah sakit 3 tahun yang lalu.
Sama halnya dengan Orang yang menembak keinna dan juga jalang yang Nathan bawa ke hotel, kedua orang itu mati beberapa menit setelah Friska tak bernyawa 3 tahun yang lalu.
Untuk hubungan keano dan Jessica, sama seperti 3 tahun yang lalu. Jessica tidak lagi sering menghubungi keano ataupun lainnya jika keano yang menghubunginya lebih dulu pun cewek itu hanya membalas seperlunya saja.
Aron dengan sabar mengambil hati Jessica yang terlalu susah untuk ia miliki. 3 tahun ini ternyata belum cukup untuk mendapatkan hati perempuan itu. Namun, tekad Aron terlalu besar hingga sabar menanti balasan Jessica sampai sekarang.
Sedangkan Xavier, cowok itu masih dalam tahap perjuangan untuk mengambil kepercayaan pada gadis yang pernah berstatus sebagai tunangannya. Cowok itu menyesal, menyesal telah membuang berlian demi batu krikil.
Hari ini adalah hari baru untuk Keinna, Nathan dan Kenzo sebagai mahasiswa di Universitas Brawijaya. Kampus yang sama dengan para sahabat mereka.
Semester ke 8 ini terasa berbeda tentunya bagi Jessica Aron dan Xavier. Karena kehadiran keinna Nathan dan Kenzo menjadi lebih lengkap tongkrongan mereka.
Keinna mengambil jurusan bisnis sama dengan kenzo dan Nathan. Entahlah mereka seperti perangko yang apa-apa selalu sama. Sedangkan Jessica memilih jurusan kedokteran, Aron dan Xavier memilih Jurusan ekonomi.
Kini mereka—Nathan dkk (Nathan keinna kenzo Aron dan Xavier) berada di parkiran kampus. Lebih tepatnya parkir khusus mobil sport milik para petinggi.
"Gila!! Bagus banget kampus bokap gue" decakan kagum itu berasal dari Kenzo.
"Bokap gue kali! Gak usah ngaku-ngaku lo" saut keinna tak terima.
"Sama aja dugong! Bapak lo itu bapak gue juga, jadi harta bapak lo harta bapak gue yang otomatis jadi harta gue juga" cerocosnya.
Keinna menendang kaki cowok itu pelan, lalu menarik lengan Jessica yang sedari tadi diapit Aron itu untuk membawanya menuju kantin kampus.
Keinna ingin mencicipi jajanan Indonesia setelah bertahun-tahun hanya makan makanan khas orang barat. Meskipun dikit-dikit makan makanan Indonesia, namun berbeda suasana itu tidak enak.
Para cowok pun menghela nafas panjang, dan mengikuti langkah dua gadis didepan mereka yang tak terlalu cepat.
Menduduki kursi dengan letak meja yang terbilang mojok. Ini meja yang sering diduduki Aron dan Xavier Sekarang menjadi tempat khusus mereka ber-enam.
"Mau pesen apa?"
"Lo yang mesen ya" pinta Jessica dengan cengiran.
Aron mengangguk singkat. Dengan senyum tipis yang hanya disadari oleh dirinya saja.
"Gue pengen nasi soto sama es teh" sebelum menuju kampus keinna sempat melihat pedagang nasi soto dipinggir jalan, seperti orang ngidam cewek itu menginginkan nya saat ini.
"Gue pop ice sama roti bakar aja" akhir-akhir ini nafsu makan Jessica agak berantakan.
"Hot chocolate aja"
"Samain"
Tak berselang lama Aron datang dengan nampan berisi minuman dan disusul seorang penjual makanan yang mebawa nampan berisi makanan mereka semua.
Jessica mengernyit bingung menatap nasi goreng didepannya."Gue gak ngerasa pesen nasi goreng deh kayaknya" kata cewek itu gak peka.
Aron berdecak keras. Cowok itu mendudukkan bokongnya disamping Jessica dan menggesernya lagi nasi goreng yang tadi kehadapan Jessica.
"Makan"
"Gak mau. Ck, mana pop ice sama roti bakar pesenan gue?"
"Makan itu Jessica! lo belum makan dari tadi malem. Jangan sampe sakit lagi gara-gara gak makan nasi" bisa dihitung belakangan ini beberapa kali Jessica masuk rumah sakit akibat daya tahan tubuhnya yang menurun akibat jarang makan.
Cewek itu mendengus, kemudian memakannya tanpa selera. Interaksi keduanya tak luput dari pandangan satu meja bahkan mereka—para mahasiswa/siswi yang berada dikantin pun menjadikan tempat mereka—Nathan dkk pusat perhatian.
Keinna yang duduk disamping kanan Jessica menyenggol lengan cewek itu pelan."Cieee dieprhatiin doi, cieee" goda-nya yang dibalas decakan.
"Diem deh kei"
Mereka sudah bertemu kangen beberapa hari lalu sekaligus menyambut keluarga Sanjaya di bandara. Jadi Jessica tak terlalu alay seperti teman lama tak jumpa jika didekat keinna.
Nathan mengusap sudut bibir keinna dengan jempolnya."Bocah banget sih" gumamanya terkekeh kecil.
Sang empu yang merasa banyak pasang mata yang menatapnya seakan ingin menguliti dirinya pun mendongakkan kepalanya menatap penjuru kantin kampus yang didominasi oleh kaum hawa.
Minta dicolok tuh mata. Batin keinna melihat tatapan memuja mereka pada kekasihnya.
Keinna menyudahi acara makannya. Cewek itu melingkarkan tangan kekar Nathan diperut rampingnya dengan kepala yang ia sandarkan di bahu Nathan.
"Kenapa hm?"
Keinna menggeleng pelan. Tatapan matanya tak lepas dari segerombolan cewek berdandan ala lonthe yang sedang asik bergosip sesekali melirik kekasihnya. Dan itu membuatnya geram.
"Gak papa, aku gak bakal tertarik sama cewek lain sekalipun ada yang lebih cantik dari kamu. Gak usah cemburu"
"Dih pd, siapa juga yang cemburu?!" Elak keinna sok malu.
Nathan menyentil kening gadisnya pelan lalu mengecup singkat sebelum akhirnya beridiri dan menarik tangan keinna.
"Bentar lagi kelas mulai, kita duluan"
"Yoi, ntar ngumpul disini lagi aja sebelum balik"
"Hem"
"Gue cabut sama Jessica" pamit Aron.
"Loh..kan lo berdua beda kelas" heran kenzo.
"Biasa mereka udah bucin akut, sangking bucinnya sampe gak pacaran-pacaran" saut Xavier malas.
"Gak usah syirik!" Setelahnya meja itu sepi karena penduduknya kembali ke kelas masing-masing.
"Gila sih cowok yang tadi ganteng banget!!"
"Yang satunya juga, kayaknya dia jomblo deh"
"Gue penasaran sama cewek yang tadi"
"Setau gue mereka Sahabat dari SMA sih"
"Bule semua dong anjir!!"
Bisik-bisik itu mulai terdengar dari meja yang tadi sempat keinna pantau, dimana berisi para cewek berdandan ala lonthe. Sepertinya mereka mengidamkan satu orang yang sama.
•
•
•Sengaja dicepetin biar gak kebanyakan part nanti.
Bantuin 1k gess inteunnn
Jangan lupa vote dan komen.
See you next chapter ❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
POSSESSIVE NATHAN
Teen Fiction"Ganteng doang, hobi bunuh orang" *** Nathan dan Keinna, dua insan yang tidak bisa dipisahkan atau bahkan terpisahkan. Tapi, kalau takdir berkata lain mereka bisa apa?. 18+ *** Start : 28 Maret 2021 Finish : - [ Cover by pinterest ]