"Buru sana Lo yang pesen makannya" suruh Aron pada xavier.
"Ck. Kenapa gak Lo aja?"
"Kemaren gue, kemaren ya lagi juga gue. Timbang jalan doang ribet amat Lo" tukas aron.
Xavier mendengus kemudian berdiri.
"Cepetan, mau pesen apa?""Gue bakso sama es teh"
"Samain semua" singkat Nathan.
Setelah Xavier pergi, suasana dimeja mereka kembali hening. Dua gadis yang memang gak bisa diem itu pun bergosip ria tanpa mempedulikan sekitar.
"Kok bisa sih dia ikut sama gengnya Nathan?" Tanya Jessica berbisik. Posisinya memang ia duduk disamping kiri keinna sedangkan sebelah kanan ada Nathan.
Keinna pun mengangkat bahunya acuh."gak tau. Kayaknya mereka temenan deh" jawab keinna ikut berbisik.
"Terus yang kemaren gak jadi dong?"
"Kapan-kapan aja, jangan sampe ada yang tau tapi"
"Iya"
"Bisik-bisik apa sih?"
Keduanya tersentak mendengar anak baru itu bertanya dengan suara beratnya.
"Eh, g-gak papa kok" jawab Jessica kikuk. Jujur saja meskipun ia sudah berkenalan dengan Kenzo, rasa canggung masih ada dirinya.
"Haha, santai aja gak usah kaku sama gue" kekehan Kenzo tanpa sadar membuat jantung keinna berdegup kencang.
"eh. Iya"
"kenapa hm?" Lamunan keinna buyar sekaligus kaget mendengar suara lembut kekasihnya. Asih ia lupa jika disini masih ada Nathan.
Keinna menggelang pelan.
"Gak papa kok"Nathan mengangguk percaya, kemudian membawa kepala keinna untuk bersandar pada bahunya."nanti aku gak bisa pulang bareng kamu, ada urusan yang harus aku urus. Gak papa kan?" Katanya hati-hati.
Meskipun bingung keinna tetap mengangguk."gak papa, nanti aku pesen taxi online atau ikut Jessica aja"
Nathan menggelang tegas tanda menolak."kamu bareng Kenzo aja ya?, Rumah dia sekomplek sama rumah aku"
Gadis itu langsung menegakkan tubuhnya, menghadap ke arah Nathan sepenuhnya. Matanya terbuka lebar dengan mulut sedikit terbuka. Keinna seakan tak percaya dengan penuturan kekasihnya barusan.
"Ini beneran Nathan kan?"
Nathan menyentil kening keinna pelan."iyalah ini aku, siapa lagi terus?"
"Bukan gitu, ma-maksudnya kok kamu sekarang aneh kayak bukan Nathan yang biasanya"
"Emang aku biasanya kayak gimana?"
"Y-ya beda lah, kamu gak marah kalau aku pulang sama cowok lain? Ini beneran Nathaniel Gionino Putra Wilson kan?!"
Nathan terkekeh kecil, kemudian menganggukkan kepalanya pelan."kenapa sih? Aku salah ya?"
Seharusnya keinna senang Nathan tidak terlalu mengekang nya atau melarangnya sekedar berinteraksi dengan lawan jenis. Namun entah perasaan itu datangnya dari mana keinna tak tau, keinna sangat yakin jika kekasihnya menyembunyikan sesuatu yang ia tak tau.
"Kamu beneran bolehin aku pulang sama cowok lain, nath?" Tanya keinna sekali lagi untuk memastikan.
Anggukan kepala dari Nathan cukup membuat sudut bibir keinna tertarik keatas."kenapa?"
"Apanya?" Tanyanya tak paham.
"Kenapa bisa berubah gini? Udah gak se possesive dulu"
Nathan mengangkat bahu acuh.
"Aku gak berubah, masih sama jadi Nathan yang dulu"Keinna berdecak kesal.
"Kamu tuh sebenernya kenapa si?""Kena-
"Makan woy, debat nya lanjut nanti aja"
"Nanti aja aku jelasin, sekarang makan"
Mau tak mau keinna mengangguk, mereka pun mengabiskan makanannya tanpa ada yang bersuara. Setelah menunggu lama akhirnya bel masuk pun berbunyi.
"Nanti aku tunggu di parkiran sama Kenzo"
"Iya"
•
•"Apa ini gak terlalu cepet, nath?" Tanya Kenzo gelisah.
Cowok itu tidak menjawab, hanya memainkan ponselnya. Kelas mereka sekarang lagi free jadi tak banyak yang berada di kelas itu.
"Apa dia belum pulih juga nath?" Kali ini Aron yang bertanya.
Sedangkan Xavier, cowok itu tidur lesehan dengan posis tengkurap. Nathan, mengembuskan nafasnya kasar.
"Gue gak tau, kita liat kedepnnya kayak gimana. Kalau sampe fatal gue stop sampe sini aja. Sebenernya gue juga gak mau ngelakuin ini sekarang, tapi gue mikir lagi. Kalau bukan sekarang kapan kesempatan kita buat nyembuhin penyakit dia meskipun dengan cara perlahan-lahan" tutur Nathan panjang lebar.
Kenzo dan Aron mengangguk setuju.
"Semoga aja sesuai ekspektasi""Semoga"
•
•"Lo serius Nathan bilang kayak gtu?" Tanya Jessica shock. Bagaimana tidak, selama ini Nathan pacar dari Sahabat nya itu selalu melarang keinna untuk berdekatan apalagi sampai kontak fisik dengan cowok lain, tapi entah angin dari mana sekarang dengan santainya cowok itu menyuruh keinna untuk pulang bersama cowok lain yang notabenenya adalah anak baru.
Keinna mengangguk dua kali.
"Gue aja sempet dibuat mikir sama sikapnya yang agak aneh, menurut Lo dia kenapa ya Jes?"Gadis itu menggelang tanda tidak tau.
Keinna menghembuskan nafasnya gusar."gue takut, takut dia nyembunyiin sesuatu dari gue jes. Gue takut dia bakal ninggalin gue dengan dia nyariin cowok baru dari sekarang"Pletak
"Lo ngomong apa sih kei? Jangan ngaco deh, coba Lo berfikir positif. Mungkin aja emang Nathan percaya sama si Kenzo buat anterin Lo balik makanya dia nyuruh dia untuk anter Lo pulang. Kalo soal perubahan dia, harusnya Lo bersyukur dengan itu pasti Lo gak akan tertekan lagi untuk berinteraksi dengan lawan jenis"
Keinna bingung, disatu sisi ia begitu bahagia jika memang sifat possesive Nathan akan berkurang, namun disisi lain ia juga takut suatu saat Nathan akan meninggalkan nya jauh dan itu sangat menggangu fikiran keinna.
Kalau boleh ia jujur, ia sangat amat senang bisa berinteraksi dengan Kenzo si ciwok baru itu tanpa larangan, karena Nathan sendiri yang sudah memberinya lampu hijau.
Semenjak insiden tatap-tatapan waktu itu, saat itu juga raga keinna seakan ingin selalu dekat dengan cowok itu. Entah ia juga tidak tau kenapa, yang ia rasakan saat berdekatan dengan Kenzo seperti nyaman dan arghh luapakan.
"Kalau nathan beneran mau tinggalin gue gimana?" Kata keinna lesu dengan menopang dagu dimeja kelasnya. Semua jelas sedang jam kos ternyata.
"Gak akan keinna, gue percaya sama cowok Lo. Dia orang yang setia mau sebesar apapun godaan cewek diluar sana. Lo harus optimis oke?!"
Keinna mengangguk ragu.
"Semoga aja""YANG NAMANYA KEINNA DIPANGGIL ZALLEN DILUAR"
•
•
•Jangan lupa vote dan komen.
See you next chapter ❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
POSSESSIVE NATHAN
Teen Fiction"Ganteng doang, hobi bunuh orang" *** Nathan dan Keinna, dua insan yang tidak bisa dipisahkan atau bahkan terpisahkan. Tapi, kalau takdir berkata lain mereka bisa apa?. 18+ *** Start : 28 Maret 2021 Finish : - [ Cover by pinterest ]