40 • Ternyata dia

22.4K 2.2K 322
                                    

"shitt!" Umpat Nathan setelah refleks melepaskan pungutannya.

Nathan menatap tajam sang pelaku yang se-enaknya masuk kamar keinna tanpa permisi dulu. Sedangkan yang ditatap hanya cengengesan sambil mengangkat 2 jarinya. ✌️

"Itu kenapa adek gue?" Tanya kenzo sambil mendekati dua sejoli yang masih duduk dipinggiran kasur.

Nathan langsung melihat keinna yang menenggelamkan wajahnya di dada bidang nya dengan satu tangan menutup mulutnya.

"Kenapa?"

"Perih" lirihnya. Bayangkan saja, tadi di cipok kasar banget terus dilepasnya juga gak pake perasaan, ya sakit bibir mungil menggoda-nya itu.

Kenzo membuka mulutnya lebar-lebar sambil berdecak kagum.
"Agresif juga ya, lo Nath" sindirnya.

Nathan mendesis sinis pada cowok itu, menghiraukan keberadaan kenzo Nathan melepas pelukannya pada keinna guna melihat wajah sang kekasih.

"Bibirnya perih?" Tanya Nathan pelan.

Kenzo berdecak kesal dan akan bersuara sebelum menutup rapat mulutnya karena diberikan tatapan maut dari Nathan.

"Mau ke dokter?"

Plak

"Alay banget kamu, gini doang sampe ke dokter" sungut keinna sebal sambil mukul lengan Nathan.

"Ya udah kan aku cuma nawarin, terus gimana biar gak perih lagi?"

Mata keinna berbinar mendengar penuturan kekasihnya, dengan cepat ia menjawab."Aku pengen seblak!!"

"GAK!"

Keinna berdecak malas, dua lelaki didepannya itu sama-sama menyebalkan menurutnya.

"Tadi katanya nanya gimana biar ga perih—

"Terus kamu makan seblak yang warnanya merah itu perihnya bakalan ilang? Enggak!, yang ada nambah perih!"

Keinna mengerucutkan bibirnya sambil memalingkan wajahnya tak mau melihat dua makhluk didepannya. Emang sih gak hilang perihnya, tapi dia pengen seblakkk.

"Lagian ini udah malem kei, mending lo tidur deh besok ada kelas pagi" Kenzo bersuara dan berdiri hendak kembali ke kamarnya.

Sebelum membuka pintu keinna memanggil kenzo membuat cowok itu membalikkan badannya dan menaikkan satu alisnya.

"Ngapain lo ke kamar gue?" Tanya keinna pasalnya jam malam seperti ini jarang sekali cowok itu mengunjungi kamarnya.

Kenzo menepuk dahinya lumayan keras karena melupakan tujuan awal dirinya kesini.

"Gue lupa..tadi mau minjem laptop lo buat kirim file ke dosen soalnya laptop gue dipinjem bang 'ke dari kemaren belum dibalikin. Gara-gara adegan ++ nih pasti, gue sampe lupa kan" ujarnya panjang lebar.

Keinna memutar bola matanya malas, emang dasarnya dia yang pikun.

"Ambil aja di meja belajar"

Kenzo menganguk dan mengambil laptop milik keinna di meja belajarnya lalu keluar kamar tak lupa menutup pintu kamar keinna, memberikan akses dua orang itu untuk berbuat enak-enak.

Atensi Nathan beralih pada keinna yang duduk disampingnya, cowok itu menaikkan satu alisnya karena melihat wajah keinna yang masam.

"Kenapa?"

"Tau ah sebel" ujarnya memalingkan wajah dan segera tidur dengan posisi membelakangi Nathan tak lupa menutup seluruh tubuhnya dengan selimut.

Cup

POSSESSIVE NATHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang