Finally a super duper long special chapter of Irena. Here we come. Selamat membaca!
———
Cerita ini tentang Irena yang katanya salah satu dewi kampus. Cerita tentang bagaimana ia bisa menambatkan hatinya pada suaminya saat ini. Cerita manis yang akan selalu indah untuk dikenang Irena atau pun sang suami.
Nama panjangnya Irena Lavienne. Tidak ada yang tidak mengenalnya. Ia juga aktif sebagai model kampus membuat hampir semua orang mengenalnya. Belum lagi ia menjadi sekretaris BEM Fakultas. Ia tidak hanya mengandalkan kecantikannya tapi juga kepiawaiannya dalam berorganisasi.
Banyak pria yang mengantri untuk menjadi pendamping Irena. Bahkan mungkin Irena tidak perlu repot-repot mencari jodoh karena ada saja yang datang untuk menyatakan cintanya. Sayang... semuanya tidak ada yang diterima oleh Irena. Irena bilang cukup berteman saja. Irena tidak ingin memaksakan perasaannya.
Berbicara soal perasaan, bohong jika Irena tidak tertarik dengan siapapun. Ada satu orang lelaki yang berhasil membuatnya penasaran dan tertarik. Namanya Satria Panembrana, Ketua BEM Fakultas mereka. Satria hanyalah mahasiswa biasa yang namanya melambung karena menjadi Ketua BEM dan bergabung pada satu band yang kala itu melejit dikalangan anak muda. EnamHari.
Satria terlihat tidak pernah tertarik dengan siapapun selama masa kepemimpinannya. Ia terlihat seperti lelaki yang hidupnya monoton dan lurus-lurus saja. Irena dibuatnya penasaran karena hanya dia yang sama sekali tidak melirik Irena. Biasanya siapapun yang mengenalnya akan langsung melakukan modus dan mencoba mendekati Irena. Satria berbeda, sejak awal ia berusaha menjaga pandangannya dan menghiraukan Irena. Mungkin Satria akan menoleh pada Irena hanya pada saat-saat penting saja, seperti sekarang. Saat rapat.
"Saya tutup rapat hari ini. Semoga kita sehat selalu." Ujar Satria.
Semua yang ada di sana mengamini. Kemudian mereka berbondong-bondong pergi dari ruang BEM yang sudah mereka isi sejak dua jam yang lalu. Tertinggalah Pengurus Inti BEM.
"Na, hasil rapatnya tolong dikirim ke aku ya."
Satria selalu sopan pada orang-orang, kecuali memang pada teman akrabnya, ia akan memakai lo-gue.
"Oke, Ya." Jawab Irena.
"Aku duluan deh. Ya, duluan ya. Yang lainnya aku juga duluan." Bendahara BEM, Ayu memilih duluan.
Kalau dilihat-lihat sepertinya Ayu ini juga setipe dengan Satria. Kehidupannya monoton dan lurus. Terkadang membuat Irena insecure. Irena juga tidak paham untuk apa insecure?
"Gue juga." Mark, si koordinator bagian seni berucap.
"Anak-anak ngajak nongkrong. Kalau gak sibuk susul, Ya. Janu kangen lo katanya." Ujar Mark lagi.
Satria tertawa, "Bisa aja lo. Lain kali deh. Salamin aja ke Janu. Gue sibuk, bilangin." Tolak Satria.
Contohnya ini, Mark adalah salah satu teman dekat dan akrab Satria yang bisa memakai lo-gue.
"Hati-hati ya." Lanjut Satria, setelahnya disusul pengurus lainnya.
Satria sendiri memilih melihat jadwal apa saja yang kiranya akan BEM laksanakan dalam waktu dekat ini. Bulan ini memang menjadi bulan yang lumayan padat bagi BEM. Apalagi mereka baru menjabat selama tiga bulan terakhir. Satria harus segera bergerak cepat demi menyelesaikan program kerja mereka.
"Udah aku kirim ke kamu ya hasil rapat hari ini." Ujar Irena.
Irena jadi ikutan memakai aku-kamu karena Satria memulainya begitu.
![](https://img.wattpad.com/cover/234002778-288-k125909.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Renjana | ✔️
General FictionRenjana /rênjana/ (n) rasa hati yang kuat (rindu, cinta kasih) #1 - dayvelvet (28-07-2021) #17 - egian (28-07-2021) #25 - seulbri (28-07-2021) Cover by PUTRI_GRAPHIC