34. Netta

547 80 9
                                    

FINALLY UPDATE!!!

Maaf kalau ada typo atau kurang nyambung ya. Ini selesai dibuat langsung di up. Belum sempat edit.

happy reading wan kawan





——


Hari ini Brian berjanji pada Egi akan menunjukkan wajah Netta dan mengunjungi makam ibunda Clary itu untuk meminta izin serta restu. Egi memang sudah pernah melihat Netta sebelumnya, sayangnya ia lupa lupa ingat sehingga meminta ditunjukkan lagi.

"Mamaaaaaa!" Heboh Clary ketika Egi menampakkan dirinya.

Egi menyambut pelukan Clary. "Kangennya." Ujar Egi.

"Sama! Clary juga kangen mama." Clary mengeratkan pelukannya.

"Maaf ya mama sama papa sibuk banget sampai jarang bisa ketemu kamu." Ucap Egi.

Clary mengangguk, "Mama sibuk banget. Papa juga jadi jarang di rumah." Ia mengerucutkan bibirnya.

"Hmmm kasihannya. Maafin ya." Egi menghadiahi Clary dengan beberapa ciuman.

"Papa gak dikasih pelukan nih? Masa cuma Mama Egi?" Rajuk Brian yang tiba-tiba datang begitu mendengar keributan kedua wanita kesayangannya.

"Papa juga!" Clary berlari memeluk Brian.

"Langsung ke atas aja ya Gi. Aku titip Clary dulu." Mendengar itu membuat Clary melepaskan pelukannya dan mengerut.

Egi terkekeh, "Mama naik dulu ya."

"Papa ada urusan sama Mama Egi bentar. Nanti kita main abis kelar ya." Bujuk Brian.

"Papa curang! Papa terus yang main sama mama." Ujar Clary merajuk.

"Bentar aja ya? Papa janji abis ini kita main bertiga. Kamu sama oma dulu ya?"

Clary tetap tidak mau menjawab dan menghentakkan kakinya kesal. Egi tertawa kecil dari arah tangga. Ia membiarkan Brian membujuk Clary.

"Nanti main sepuasnya sebelum Mama Egi dipingit deh." Janji Brian.

"Dipingit?" Heran Clary yang tak paham.

"Jadi lusa Mama Egi gak boleh ketemu sama papa dulu sampai nikahan." Jelas Brian.

"Kok gitu?"

"Papa juga gak ngerti, tapi itu udah jadi tradisi kita sayang. Mungkin biar lebih berasa sensasi nikahnya." Brian terkekeh.

Clary menatap papanya dengan wajah ngeri, "Clary jadi ngeri kalau papa begini."

"Omongannya udah kayak orang dewasa aja." Brian menggelengkan kepalanya.

Atensi Clary dan Brian teralihkan begitu mendengar bunyi mobil, "Nah oma udah datang. Kamu sama oma dulu ya? Kita ketemuan lagi nanti sore." Brian memberikan kecupan di pipi Clary.

Clary hanya pasrah dan menyambut omanya sedangkan Brian naik ke atas ke ruang kerjanya. Ia mengetuk sebentar sebelum akhirnya masuk. Egi duduk manis menunggu Brian sambil memainkan ponselnya.

"Gimana?"

"Bisa dong."

"Pasti imingannya aneh." Curiga Egi.

"Gak dong Gi. Clary 'kan emang anak baik dan penurut kayak papanya."

"Kayak papanya." Cibir Egi.

"Gak rela amat sih."

Brian mengambil duduk di sebelah Egi. Sebelumnya ia sudah mengambil dua buah album foto.

"Nih." Brian menyerahkan salah satu albumnya.

Renjana | ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang