“mungkin kita sengaja dipisahkan,
untuk akhirnya kembali disatukan.”
.Akhirnya berakhir. Acara menyedihkan, dihadiri banyak orang, begitu riuh, namun suram. Cha Eun Woo membenci momen itu.
Gorden kamar apartemen nya melambai lembut ditiup angin, udara dingin merasuk dan membalut tubuhnya yang tak dibalut benang. Cha Eun Woo baru saja selesai mandi.
Ia kembali ke tempat lamanya, apartemen yang sudah ia tinggalkan bertahun-tahun dengan harapan menciptakan rumah baru yang hangat dengan istrinya. Angan-angan yang sudah menjadi nyata namun kandas. Eunwoo mendesah.
Ponsel laki-laki itu berdering berisik, sejak sepuluh menit yang lalu namun tak dihiraukan. Dia lelah untuk sekedar memberi kabar, bahkan jika itu adalah ayah dan ibunya.
Tapi dering nya tak berhenti, membuat Eunwoo lama-lama jengah juga. “halo?" Angkat nya tak basa-basi.
“Woo, anak lo--"
Ah, Eunwoo lupa suatu hal. Ia meninggalkan bayi nya, satu hal yang tersisa dari mendiang istrinya. Sungguh keterlaluan. Cha Eun Woo hanya memikirkan diri nya sendiri, larut dalam kesedihan yang mendalam tanpa tahu ia punya suatu hal yang masih harus ia jaga. Jika Yana tahu hal ini, jelas saja wanita itu akan marah besar. Dan Cha Eun Woo ingin sekali dimarahi wanita itu.
“bisa jagain dia sebentar? Gue.. cape," gumam Eunwoo. Diusapnya wajah nya gusar, ia tidak sanggup merawat anak itu sendiri. Cha Eun Woo tak bisa berhenti meraung jika melihat anak itu. Mengingatkan nya pada sosok yang sangat ia ingini kehadiran nya. Ia ingin jauh beberapa saat, sebentar.
“..." Hening di sebrang sana. Eunwoo menghela nafas kasar. Tahu ia sudah sangat keterlaluan. Menitipkan bayi yang bahkan belum seminggu lahir ke dunia pada orang lain. Sungguh perbuatan yang tak terpuji.
“kita bisa, tapi.. jangan kenapa-kenapa, ya! Istirahat aja yang bener, kita jagain dia buat lu."
Menghela nafas lega. Eunwoo tersenyum kecut. Ia benci harus jadi pengecut. Suho diseberang sana pun mengerti situasi nya.
Cha Eunwoo berharap ia tidur lelap malam ini, ia berharap bertemu Yana dalam mimpi nya. Bisakah seperti itu? Hanya dalam mimpi, dan jika bisa.. ia ingin tidur ..selamanya.
*
“kenapa, yang?" Irene menatap Suho penasaran. Sambil menggendong bayi kecil ditangan nya, wanita itu bergerak lembut berusaha menidurkan bayi nya.
Suho hanya tersenyum hangat. Menggeleng pelan dan melirik prihatin pada sosok kecil berwajah familiar itu. Irene mengerti, ia juga menatap pada bayi nya. “kayaknya dia juga butuh waktu. Selama itu, kita bisa rawat bayi nya.. kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓]KOS KOSAN GUVLUK
Random[Completed] ❝Cinta karena terbiasa, cinta di rumah, rumah kita... ❞ #1- koskosan #2 - imagine KKG©YOURfortunes28