[SEASON 2]#72 : sweet last -END-

583 81 89
                                    

temu begitu singkat, pisah begitu hebat.













Hari itu berlangsung dengan sangat sangat meriah. Namun Cha Yana duduk sedih dipojok ruangan. Ayah nya sama sekali tidak menampakkan diri. Yana merayakan kenaikan peringkat nya tanpa ayah. Padahal tadi ketika ditelepon Eunwoo sudah berjanji akan datang tepat waktu.

Hanya ayahnya yang ingkar. Semua orang hadir kecuali ayahnya. Lisa yang sibuk saja hadir membawa dua bayi kembar nya bersama Hanbin. Lalu Yeji dan Lino, Irene dan Suho, kakek Sooman dan nenek Seulbi pun datang bersama kakek nenek nya dari pihak ayah, om-om got7 pun ikut serta dalam acaranya.

Itu seperti perayaan sweet seventeen seorang gadis, dirayakan oleh banyak orang. Tapi tanpa ayah, Yana merasa hambar. Tidak ada gunanya. Padahal Eunwoo-lah yang sangat ingin ia tunjukkan hasil kerja kerasnya.

Semua orang sadar Cha Yana terlihat tidak bersemangat sejak acara dimulai. Beberapakali diantara nya membujuk gadis kecil itu agar mengembangkan senyum nya dan menikmati pesta. Tapi tak ada yang mampu melakukan nya.

Ditengah keramaian ia merasa sendiri. “papa jahat.." lirih nya sedih. Mata nya sudah berkaca-kaca tapi ia menahan air mata nya agar tidak keluar. Dia tidak boleh menangis di hari yang membahagiakan atau semua orang akan ikut bersedih.

Tapi Yana tak bisa bereaksi seakan ia menikmati pestanya. Dia tidak bisa berpura-pura bahagia.

Suga ikut duduk disamping Yana, menemani gadis kecil itu bersedih. Dan Yana tak mengatakan apa-apa, tak mengusir nya atau peduli akan kehadiran nya. Suga diabaikan.

“kenapa?"

“..."

Suga menghela nafas, dia meraih bahu Yana lalu didekap dengan lembut. “papa mu mungkin sibuk.."

Yana mendongak menatap Suga tak terima. “papa janji bakal datang, kalau emang sibuk harusnya gausah janji dong!"

Benar sekali. Suga ikut setuju didalam hati. Eunwoo seperti laki-laki tak bertanggung jawab kalau seperti ini. Harusnya tak perlu berjanji segala, anak kecil tak bisa diberi janji yang belum tentu bisa ditepati.

Tak bisa mengatakan apa-apa lagi, Suga hanya duduk menatapi Yana yang semakin merengut sedih.

“heh ini pesta nya siapa, kenapa malah duduk disini!?" Lisa datang berhambur kearah Yana dan Suga. Menarik lengan gadis kecil itu agar ikut berpesta, “liat, kakek nenek Yana aja ikut joget, kenapa Yana disini kayak nenek nenek!" Gerutu Lisa.

Yang lain sibuk bergoyang ria diiringi musik. Benar-benar berpesta sesungguhnya. Mereka semua lupa usia. Yana yang sadar itu semua langsung menganga. Sejak tadi ia duduk dan semua orang bergerak aktif, dia benar-benar seperti nenek tua yang tidak punya cukup tenaga untuk berpesta lagi.

[✓]KOS KOSAN GUVLUKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang