#46 : Who

2.8K 383 181
                                    

Maafkan typo, dan selamat membaca!
________________________________








"lo harus bantuin gue, Jung"



Jungwoo menghela nafas pasrah, sudah dari sejam yang lalu Suga mengatakan hal yang sama. Dan itupun dengan nada yang sama sekali tidak seperti memohon melainkan memaksa. Laki-laki ini masih terbaring diatas brankar rumah sakit, katanya kepala cowo itu kerap terasa sakit kalau ia bergerak, jadi masih dianjurkan untuk menetap disini sampai benar-benar sembuh. Lagian mereka tak keluar biaya apa pun dan Suga juga kelihatan nyaman disini.

"tapi--"

"gaada tapi-tapian! Lo serius ga percaya sama Yana!? Coba lo pikir, cewe sebaik dia ngga mungkin nyakitin orang lain cuma gara-gara alasan yang ngga jelas!" bentak Suga, dari wajah nya nampak cowo itu sedang menahan emosi nya. Sudah sampai sejauh ini, sampai dirinya pun jadi korban, kenapa ia tak coba untuk lanjutkan semuanya? toh dari awal semua ini hanya untuk Yana, agar perempuan itu kembali bersama mereka.

Yang membuat Suga tak habis pikir adalah mengapa teman-teman nya malah tak bisa percaya pada Yana? Mereka sudah bersama tidak sehari dua hari. Apa mereka belum terlalu saling mengenal? Rasanya pikiran mereka dikacaukan oleh kehadiran gadis yang penuh kelembutan bernama Sejeong itu. Persetan dengan gadis itu, tinggal atau bukan di kos-kosan mereka, tapi kenapa harus Yana yang pergi? Dan lagi, tak ada satupun dari antara teman-teman nya yang mencoba menghalangi kepergian gadis itu. Dan dia pun.. tak bisa berbuat apa-apa.

"logika aja, bang. Ga mungkin Sejeong nyakitin dirinya sendiri!" Jungwoo juga jengkel karena Suga terlalu keras kepala. Ia sebenarnya masih pro dan kontra tentang Yana, tapi soal Sejeong yang mencoba memfitnah Yana dengan melukai dirinya sendiri, apa itu tidak terlalu... kejam? Apalagi Sejeong, gadis itu benar-benar tidak terlihat seperti gadis jahat seperti Tiffany atau Jihyo.

"Makanya itu, lo bantu cariin hp gue! Gue simpan salinan rekaman cctv disana, lo bisa liat sendiri!!"

Jungwoo masih terlihat tidak yakin membuat Suga menutup matanya dengan dramatis lalu menghela nafas panjang. Harus bagaimana lagi dia berucap? Dari antara teman-teman nya ia pikir hanya Jungwoo lah yang berpikir rasional, Suho bahkan tak banyak bicara mengenai hal ini, bahkan Xiumin atau Jin. Mereka hanya diam, bingung atau.. memang tidak ingin berbuat apa-apa.. (?)

Jisung? Bocah itu punya pemikiran nya sendiri, Suga tahu Jisung tidak akan mengecewakan Yana mengingat ia yang paling membela Yana mati-matian waktu itu. Dan Suga tak ingin mengganggu pikirannya.

Lalu Lee Minho, laki-laki ini juga punya pemikirannya sendiri. Dan Suga pun tahu kalau Lino, huft.. mana mungkin laki-laki yang awal nya begitu posesif pada kakak perempuan nya tiba-tiba bersikap dingin? Seorang Lee Minho menjauhi Yana? Itu benar-benar bullshit! Tapi nampak nya cowo itu sudah tau sesuatu.. Dan akting nya benar-benar bagus.

"dia masokis! Dia gila! Cuma karena ngga suka sama Yana dia bahkan tega bikin gue sekarat!" umpat Suga sarkas, mata nya berkilat marah.

"Udah bang! Lo gabisa fitnah Sejeong kayak gitu!!"

"Jung! Lo sama mereka kemakan perhatiannya! Sadar, Jung! Sadar!"

"Bang! Udah!"

"Lo yang udah! Udah cukup belain dia! Cuma gara-gara dia ngelakuin hal yang sama kayak yang Yana lakuin, kalian ngga boleh mikir dia bisa gantiin Yana!"

"Bang, Lo--"

"Samlekommm ahli kubuuur! Ada ape nih ribut-ribut? Ini rumkit woy, bukan rumah kalian! Jangan karena kalian berasa ada dirumah sendiri jadi seenak nya ya! Hargai pasien yang lain!!" Jungkook datang tiba-tiba, berhambur seperti anak-anak yang bertemu mainan baru. Wajah nya terlihat berseri, Suga dan Jungwoo bertaruh cowo ini tengah berbahagia.

[✓]KOS KOSAN GUVLUKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang