Maafkan typo dan selamat membaca!
________________________________Lee Yana's point of view..
Segala bentuk syukur juga ucapan terima kasih gue ucapkan kepada yang terhormat Bapak Lee Sooman yang akhirnya mengiyakan rencana gue untuk menikah lebih cepat. Dikatakan kalau lebih cepat lebih baik itu memang benar, tapi disini gue kebelet banget pengen nikah bukan biar bisa cepet ena-ena atau nganu-nganu sama suami ya, melainkan agar cepat terlepas dari jeratan lika-liku kehidupan ditempat indekos gue.
Coba bayangkan, jikalau gue menunggu lebih lama lagi, apalagi sekarang hubungan gue dengan semua anak kosan lagi memburuk pasca kejadian Sejeong dengan tangis buaya nya. Oke, berlebihan gue rasa tapi gue memang sudah engga mikir panjang lagi soal Eunwoo. Gue yakin sama dia, gue yakin dia sayang gue begitu juga dengan gue, dan gue yakin dia bisa jagain gue setelah kita menikah.
Kalau kata mama, "menikah itu bukan sesuatu yang bisa dianggap sepele, menikah bukan akhirnya, melainkan permulaan. Kamu harus lebih menguatkan diri setelah itu"
Kalau misal gue ngga sanggup jadi istri yang baik dan juga menantu yang baik bagi keluarga suami gue, siap-siap deh dipulangin lagi kerumah mama papa. Mungkin setelah menikah gue bakal dihadang lebih banyak ujian, yang pasti lebih sulit dari Ujian tingkat Nasional. Mulai sekarang gue harus belajar, walaupun gue sadar sebenarnya gue udah menghadapi beberapa ujian selama gue tinggal ditempat kos.
Belum lagi setelah punya anak, wah! Sekarang gue tiba-tiba teringat pas mama marah-marah sama gue dan Lino waktu kecil karena kita sering berantakin rumah. Sampai-sampai mama bilang kalau beliau pengen kita masuk lagi kedalam perut karena kita sering nyusahin dia. Gue tahu kok itu cuma ucapan doang, gue tahu setelah itu mama sedikit merasa bersalah setelah marahin kita karena setelahnya mama akan meminta maaf seraya menawarkan diri memasak makanan favorit kita. Dan gue juga tahu kalau kemarahan mama itu bukan main-main, dia benar-benar cape, itu kelihatan dari raut wajah nya. Dia kerja, bersihin rumah sendiri karena waktu itu kita ngga pake ART. Setelah mama bersih-bersih kita malah berantakin lagi, coba bayangin betapa kesal mama waktu itu. Gue aja kalau lagi nyuci piring trus ada yang nambahin piring kotor lagi buat gue cuci, gue bakal teriak marah-marah segenap rasa. Karena.. bayangin, dude! Lo udah bete disuruh nyuci piring dan setelah hampir selesai nyuci piring ada orang yang nambahin piring lagi. Hayo, bagaiman rasanya? Gue yakin kalian kalau ngga ngomel-ngomel atau mendeklarasikan sumpah serapah sama tuh orang, pasti piring nya dilempar satu-satu saking kesel nya. (re; adegan tidak boleh ditiru di rumah, dapat menyebabkan uang saku dipotong seluruh nya)
Dari situ dapat disimpulkan kalau pekerjaan seorang istri yang merangkap jadi ibu rumah tangga juga bukan hanya perlu menyiapkan tenaga namun juga kesabaran ekstra, apalagi kalau punya anak yang bandel kayak Lino.
Bicara soal Lee Minho, entah apa yang merasuki cowo itu sehingga kerap menatap gue dengan tatapan dingin yang sama sekaki ngga bisa gue baca. Pertama, saat berada dirumah sakit. Eunwoo tiba-tiba harus pergi duluan karena ada urusan, entah urusan apa gue juga ngga tahu. Dan mama meminta Lino mengantar gue pulang, karena Papa sama Mama ngga akan langsung pulang melainkan pergi berkunjung kerumah salah satu rekan bisnis papa. Bukan nya mengangguk mengiyakan, cowo itu malah;
"nih! Gue bareng Juki" katanya seraya melempar kunci mobil nya keatas brankar Bang Suga. Matanya menyorot gue dingin dan datar, seakan kita itu sepasang manusia yang baru saja bertemu dan belum terlalu mengenal.
Mama dan papa yang menyadari sikap Lino pada gue pun turut mengernyit bingung, lalu disusul pertanyaan dari mama kenapa Lino bersikap seolah gue dan dia sedang bermusuhan. Dan jawaban Lino adalah,
"kita emang lagi musuhan"
Coba perhatikan jawaban mengejutkan yang ada diatas sana, saudara-saudara ku yang terkasih! Gue berharap ini bukan sesuatu yang besar, you know! Kakak dan adik wajar berkelahi, bukan sesuatu yang asing. Dulu sewaktu Lino dan gue masih kecil, kata 'musuhan' itu sudah seperti santapan.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓]KOS KOSAN GUVLUK
Random[Completed] ❝Cinta karena terbiasa, cinta di rumah, rumah kita... ❞ #1- koskosan #2 - imagine KKG©YOURfortunes28