#61 : The Real Last Ext Part (2)

1.8K 291 119
                                    

Lee Sooman duduk di tepi ranjang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lee Sooman duduk di tepi ranjang. Pandangan laki-laki itu mengabur akibat pelupuk matanya yang dipenuhi air mata. Ditatap nya wanita baya yang terkulai lemah di atas tempat tidur. Ayah itu tak berkata apa-apa lagi sejak Cha Eunwoo menelepon nya untuk memberi tahu bahwa putri tunggal nya sudah tiada. Betapa hancurnya dunia si ayah. Hingga menangis saja tak bisa mendeskripsikan perasaan nya.

Lee Sooman tiba-tiba rindu sosok gadis kecil yang sudah mewarnai hidupnya bahkan ketika ia belum terlahir di dunia. Gadis kecil yang kerap memanggil nya 'Ppa!' seraya menarik celana yang ia kenakan ketika ia pulang bekerja. Gadis kecil yang akan menangis ketika ia bilang ia akan menjual gadis itu pada pemulung. Berpura-pura tidur ketika ia masuk ke kamar gadis itu. Ia tiba-tiba rindu pada gadis kecil yang selalu duduk di pangkuan nya, menemani nya bekerja, berbicara panjang lebar, bercerita mengenai hari-hari di sekolah nya, bermain..

Tiba-tiba ia ingin waktu itu terulang kembali. Mengingat ia belum jadi ayah yang baik. Mengingat mereka belum menghabiskan banyak waktu. Mengingat ketika sudah dewasa, sang ayah terlalu sibuk dengan pekerjaan nya. Ayah menyesal, tapi ia sudah kehilangan kesempatan.

Ia masih ingat kata pertama yang gadis itu itu ucapkan untuknya ketika masih kecil, ia masih ingat gadis itu makan apa hingga tersedak dan di larikan ke rumah sakit sewaktu kecil. Ia masih ingat.. betapa sakit hatinya melihat Yana koma beberapa hari di rumah sakit karena terjatuh dari tangga. Dan ia kembali merasakan nya, berkali-kali lipat dari sebelum nya.

Lee Sooman mengusap tangan istrinya, di dalam hati mengucap maaf sebanyak-banyaknya. Berharap sang istri baik-baik saja untuk menangis bersama. Lee Sooman benci ketika ia harus duduk sendirian, menangis sendirian, lalu bernostalgia pada hal-hal indah sendirian. Dokter bilang Kim Seulbi shocked excessively atau terkejut berlebihan. Menyebabkan ia pingsan. Semenit ketika telepon dari Cha Eunwoo di matikan.

Wanita baya itu sempat menjerit kesakitan sambil memukul dada nya. Berteriak-teriak meminta tolong agar putri nya dikembalikan. Seperti orang depresi. Tidak heran, ibu dan anak itu sangat dekat. Tapi mereka tidak punya cukup banyak waktu berbincang akhir-akhir ini. Sama seperti Lee Sooman. Apa yang bisa ia usahakan sekarang? Ketika Yana menghilang, ia bisa mengerahkan seluruh tenaga dan uang nya untuk mencari gadis itu. Membayar berapa pun yang diminta agar putri nya di temukan. Sekarang.. kemana ia harus mencari? Berapa yang harus ia bayar agar putri nya bisa kembali? Sang ayah rela memberi segalanya..

"Ppa ppa Jom main"

Kim Seulbi tertawa, "Yana kebanyakan nonton Upin Ipin yah makanya ngomong nya begitu"

Lee Sooman hanya terkekeh singkat, mengangkat tubuh kecil kurus Yana ke dalam rengkuhan nya lalu memeluk perut anak itu.

"jom tengok Upin Ipin!"

"JJOM!!" Lee Sooman menggendong Yana. Membawa anak itu berlari ke arah ruang tv. Lalu asik menonton kartun disana.

"Papa kangen nonton Upin Ipin sama kamu.." lirih Ayah pelan. Pandangannya masih mengarah pada Seulbi yang belum sadarkan diri. Ia sudah seperti orang gila berbicara sendiri. Kata-kata yang terlontar dengan sendiri nya membuat ayah itu terlihat begitu menyedihkan.

[✓]KOS KOSAN GUVLUKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang