Ternyata bus stop U Památniku sangat dekat dari hostel, hanya berjarak 3 bangunan saja. Aku sampai nggak sadar kalau ada bus stop point, karena nggak ada bangunan shelter halte seperti pada umumnya. Tidak lupa kami memvalidasi tiket saat masuk ke dalam bus. Tiket transportasi umum di Praha adalah time-based. Ada tiket yang berlaku 30 menit, 90 menit, 24 jam, hingga 48 jam. Aku dan Mas David sengaja beli 24-hour ticket karena kami stay di Praha hanya sampai besok.
Tujuan wisata pertama kami adalah Old Town, hanya berjarak 2 km dari hostel. Kalau melihat peta, kami hanya melewati 5 bus stops, dan akan turun di Dlouhá trída, lalu berjalan kaki 700 meter untuk mencapai Old Town. Aku fokus melihat kanan kiri jalan. Walau bangunan di hampir seluruh penjuru Eropa memang serupa vintage dan klasiknya, tapi karakter bangunannya berbeda.Bangunan di sekitar hostel tempat kami menginap memang tidak begitu berbeda dengan negara lain di Eropa. Tapi begitu memasuki kawasan Old Town, suasana magicnya semakin terasa. Kali ini aku ikut mengiyakan julukan Kota ini sebagai Kota Seribu Menara. Beberapa menara tua terlihat menjulang tinggi di sekitar kami. Praha mulai menunjukkan pesona arsitektur bangunan yang cantik di Eropa.
Semakin lama kami berjalan, semakin pula aku speechless melihat keindahan bangunannya. Katakanlah aku norak, bodo amat tapi ya. But, heeeeeyyy, look at this! Aku mulai halu merasa seperti berada di negeri dongeng. Berjalan di atas jalanan yang terbuat dari batu besar, melewati gereja-gereja tua, kafe dan bar seperti di abad pertengahan. Sungguh sulit menahan diri untuk nggak halu.
"Cantik ya, Mas."
"Siapa?" Mas David masih fokus mencari jalan sesuai arahan peta. Perlu diingat, peta yang kami bawa adalah hard copy tourist map berukuran cukup besar, beneran kayak Dora yang sedang mencari jalan.
"Aku yang cantik. Ya bangunannya lah Maaas. Jangan liat peta mulu dong, coba liat sekitar."
"Nanti kita kesasar Ly. Bentar lagi sampe alun-alun nih kita."
Alun-alun yang dimaksud adalah kawasan Old Town Square yang dikelilingi Prague Astronomical Clock yang terkenal dan Týn Church. Sepagi ini sudah sangat ramai pengunjung dan pedagang. Toko souvenir, kafe, dan bar sudah banyak yang buka.
Di tengah alun-alun ada banyak anak kecil yang sedang ikut bermain bubble dari sabun, mereka mengejar bubble sambil berusaha memecahkannya. Jiwa kanak-kanakku membuatku mengikuti kegiatan mereka. Entah mereka berbicara pakai bahasa apa, tapi seketika aku terlihat akrab.
"Dasar anak kecil." Mas David terkekeh sembari sibuk memotretku.
"Sini Mas ikutan. Aku dikasih sepaket dong sama Anna." Aku menunjuk perempuan kecil cantik yang berdadah pamitan denganku. Aku diberi seperangkat sabun beserta tongkat untuk membuat bubble. Tongkat kecil itu aku masukkan pada botol sabun, lalu kutiup lubang terujung tongkat, terciptalah bubble sabun memenuhi alun-alun. Aku bermain bersama sisa anak kecil yang masih bergabung
KAMU SEDANG MEMBACA
I Wanna Get Lost With You [COMPLETED]
RomanceDua minggu sebelum kepulangannya ke Indonesia, Lily tiba-tiba diputuskan pacarnya secara sepihak. Saking galau dan frustasinya, alih-alih pulang, tanpa pikir panjang dia malah memutuskan untuk menghabiskan liburan musim panasnya dengan jalan-jalan k...