17. Rome on a Scooter

22.3K 2.5K 193
                                    

Roma adalah kota terpanas dan tergersang yang pernah aku singgahi. Kota ini semakin mempertegas liburan di kala musim panas. Nggak kusangka Itali sepanas ini. Dua botol minum kami saja sudah tandas sejak tadi. Akhirnya aku mengucapkan syukur dalam hati karena Mas David berinisiatif menyewa scooter vespa sebagai alat transportasi kami hari ini.

Sejak semalam Mas David nggak membuka laptop maupun ipadnya. Setelah sampai apartemen, kita membuat kudapan bersama sembari mengobrol ngalor ngidul. Lalu dia mengajakku menonton film, dan keterusan hingga pukul 3 dini hari, hingga berakhir aku yang ketiduran di sofa bed.

Paginya aku sudah berpindah ke kasurku. Aku terbangun karena mencium aroma nasi goreng yang sudah tersedia di meja makan.

"Morning, Adek. Ayo sarapan dulu. Oya Yi, I have rented a scooter via online. Kita naik vespa ya hari ini. Kamu baru tidur sebentar, kalau kita jalan kaki kemana-mana takutnya kamu sakit. Apalagi panasnya Roma nggak main-main. Don't worry, I have an International Driver's Permit. And your parents already know." Dia mengucapkannya dengan sangat enteng dan santai.

Tadi pagi aku kesal sekali karena Mas David (lagi-lagi) memutuskan sesuatu yang menyangkut trip kami tanpa diskusi denganku. Apalagi dia nggak mau menerima uang patunganku. Akhirnya aku berkeras untuk membayar bensin.

Rupanya ucapan Mas David nggak main-main perihal panasnya Roma. Dan tanpa dia tahu, aku sudah berkali-kali mengucapkan "untung kita naik motor" dalam hati.

Tadi pagi aku dan Mas David mulai berangkat pukul 7.00 pagi, padatnya jadwal hari ini memaksa kami berangkat lebih pagi. Mengunjungi Roma sebenarnya membutuhkan waktu lebih dari satu hari, tapi besok subuh kami sudah harus berpindah tempat.

"Sekarang kita ke Castle Sant'Angelo dulu Mas?", tanyaku di atas vespa yang sedang melintasi Ponte (Jembatan) Vittorio Emanuele II.

"Yep. Soalnya searah ke Vatikan, Yi. Oya Dek, I forget to tell you that the Castle's opening hours are 9 am to 6 pm."

"Trus kita belum bisa masuk dong Mas?"

"Is it okay if we just stay in front of the building without enter the Castle?"

"Santai. Nggakpapa Mas. Schedule kita emang padet banget kan. Yang penting bisa liat wujudnya langsung aja."

Kurang dari sepuluh menit kami sudah sampai di depan Castle Sant'Angelo. Berkat Mas David, aku jadi rajin mencari tahu mengenai sejarah tempat yang akan kami kunjungi, karena kami berwisata tanpa guide. Tapi sebenarnya seorang Mas David juga lebih dari mumpuni untuk menjadi guide pribadi.

Kesan pertama melihat Castle Sant'Angelo adalah kekokohannya yang menguarkan citra benteng pribadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kesan pertama melihat Castle Sant'Angelo adalah kekokohannya yang menguarkan citra benteng pribadi. Sesuai dengan sejarahnya, awal mula kastil ini dibangun pada masa kekaisaran Roma memang digunakan sebagai benteng para Paus, lalu berubah fungsi menjadi kastil, hingga tahun 1901 diubah fungsinya menjadi museum.

I Wanna Get Lost With You [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang