Aku masih mengamati puluhan foto terbaru yang tersimpan di galeri ponsel Kak Rachel. Diam-diam aku menahan senyum setiap melihat fotoku yang bersanding dengan Mas David sambil memegang gembok. Tangan ini gatal rasanya ingin posting di media sosial. Aku update di instagram story aja kali ya khusus untuk closefriend? Nggak mungkin ada yang cepu.
"Bagus kan? Apa gue bilang. Mau gue kirim lewat apa?"
"Bangeeet. Kece banget semua fotonya, Kak. Sampe bingung aku mau pilih yang mana. Tolong kirim via Whatsap aja deh Kak."
"Yah jangan dong, resolusinya berkurang Ly. Google drive aja ya. Nanti gue kirim linknya ke elo sama David. Dia juga minta." Lenganku bertaut silang dengan lengan Kak Rachel. Dia memastikan aku nggak jatuh tersandung karena jalan kaki sambil menatap layar hp.
Kami sedang berjalan di tepi sungai Seine menuju Notre Dame yang berjarak 1.1 km dari Ponts des Arts. Kak Rachel mengusulkan kami berjalan di bawah jembatan, karena lebih sepi dan nggak bising suara lalu lintas jalan raya.
Saking fokusnya dengan handphone, sampai nggak terasa kami sudah melewati terowongan Pont Neuf dan Pont Saint Michel. Aku dan Kak Rachel berjalan sebelahan. Sedangkan Mas David dan Steve ada di belakang kami. Ternyata Steve lebih banyak mengeluarkan suaranya saat bersama Mas David.
Aku kembali melihat hasil foto tadi. "Cocok kok cocok." Komentar Kak Rachel.
"Ih Kak Chel maaah. Aku sama Mas David cuma travelmate aja."
"Iya iya tapi foto dia lo pelototin terus," bisik Kak Rachel. Aku langsung menarik dan mengguncang tangannya, sebuah isyarat supaya nggak berbicara terlalu kencang.
"Dapid nggak akan denger. Mereka kalo lagi ngobrol tuh serasa dunia milik berdua, ada kucing melahirkan aja nggak akan sadar."
"Iya tapi suara Kakak jangan kenceeeng." Aku menaruh telunjuk di depan bibirku.
"Ngaku dulu lo suka dia. Kalo engga ya gue teriak."
"Iya iya," jawabku panik. Kak Rachel semakin tertawa terbahak-bahak.
"Ngomongin apa Chel? Yiyi jangan lo ganggu ya." Ancam Mas David.
"Engga kok Mas. Aman," belaku.
Aku menoleh kembali pada Kak Rachel. Sambil menggenggam tangannya semakin erat, aku berbisik "Please, Kak. Jangan bilang-bilang ke siapa-siapa," aku meringis.
"Tenang. Rahasia lo aman sama gue. Good luck ya, Ly." Dia menepuk bajuku.
"Haduh, jangan mikir kejauhan Kak. Aku cuma suka-suka aja kok. Nggak akan gimana-gimana. Nggak mau halu."
KAMU SEDANG MEMBACA
I Wanna Get Lost With You [COMPLETED]
RomanceDua minggu sebelum kepulangannya ke Indonesia, Lily tiba-tiba diputuskan pacarnya secara sepihak. Saking galau dan frustasinya, alih-alih pulang, tanpa pikir panjang dia malah memutuskan untuk menghabiskan liburan musim panasnya dengan jalan-jalan k...