Setelah berpuas diri mengelilingi City Park, akhirnya kami memasuki Széchenyi Thermal Bath. Kolam renang air panas tersebut berada di tengah-tengah City Park. Tempatnya indah, sangat klasik dan khas akan sentuhan arsitektur Reinassance modern. Usia bangunannya sudah lebih dari 100 tahun.
Mas David sudah reservasi tiket secara online, hingga kami mudah masuk tanpa harus antri. Kami harus merogoh kocek 19€ untuk biaya tiket masuk, jauh lebih mahal daripada harga kamar hostel. Tapi tak mengapa, katanya Széchenyi adalah Thermal Bath terbesar di Eropa. Berkunjung ke sini adalah hal yang nggak boleh dilewatkan.Setelah berganti pakaian, kami langsung menuju kolam outdoor. Terdapat 18 kolam di Széchenyi Thermal Bath, terdiri dari 15 kolam indoor dan 3 kolam outdoor yang besar. Kolam indoor jauh lebih kecil dan dipenuhi oleh beberapa turis, aku kurang nyaman berada di situ.
"Dek, kamu kalau mandi sering berendam di bathub nggak?"
"Sering, Mas. Uwi sih yang selalu pake shower. Tapi kalo aku seringnya pakai bathub di rumah."
Setelah melewati banyak labirin, akhirnya kami sampai di kolam outdoor yang sangat luas. Seketika aku merasakan seperti manusia abad 19 yang akan berenang. Kolam renangnya dikelilingi bangunan tua bercat kuning terang dengan beratapkan langit biru cerah, benar-benar menyuguhkan suasana summer yang khas.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Wanna Get Lost With You [COMPLETED]
Storie d'amoreDua minggu sebelum kepulangannya ke Indonesia, Lily tiba-tiba diputuskan pacarnya secara sepihak. Saking galau dan frustasinya, alih-alih pulang, tanpa pikir panjang dia malah memutuskan untuk menghabiskan liburan musim panasnya dengan jalan-jalan k...