Baca komentar-komentar kalian beneran jadi mood booster untuk semangat nulis 🤗. Makasih ya. Nih aku kasih update cepet 🤣.
"Kemarin kita udah dinner sama ayam Afrika. Sekarang coba yang bener-bener khas Perancis dong," ungkap Kak Rachel.
Besok pagi aku dan Mas David akan melanjutkan perjalanan ke Brussel. Malam ini adalah malam terakhir kami di Paris. Sebelum pulang ke apartemen, kami menyempatkan jalan kaki dari Montparnasse menuju kediaman kita. Sekalian makan malam di sekitar sini.
"How about escargot?" Steve memberi saran.
"Yiyi, kamu pernah makan ercargot?" Mas David menoleh padaku.
"Apaan itu Mas?"
"Sejenis bekicot Yi. Dibumbui garlic, herb-laced butter, dan parsley."
"Oh kayak tutut gitu ya, Mas?"
Mas David malah tertawa. "Ya kurang lebih sama."
"Yaudah deh boleh. Aku suka tutut soalnya."
Steve mulai mencari restoran terdekat yang menjual escargot dan memiliki review yang bagus di internet. Untung dia punya paket internet.
"Sekarang bagian lo yang traktir kan Pid?"
"Iya. Kamu nggak usah bayar ya Yi." Kak Rachel yang nanya, tapi Mas David malah nengok ke arahku.
"Tapi Mas ... "
"Stop! Kita emang suka ganti-gantian bayar, Ly. Nggak usah kaku kayak kanebo kering." Kak Rachel memotong ucapanku.
"Kamu bisa gantian traktir kita makan. Kalau kamu mau," ucap Mas David.
"Yaudah, nanti kalo Kak Chel sama Steve ke Munich ya." Aku menyerah.
"Traktirnya sehari tiga kali ya." Kak Rachel mengedipkan mata.
"Oke, aku beliin burger McD aja yang satu euro."
"Sinting lo. Nggak sekalian aja lo beliin gue ketcup atau mayonya doang yang setengah euro."
"Kemahalan Dek. Kamu kasih Rachel air putih aja biar dia kurus," ledek Mas David.
Perjalanan kami menuju tempat makan dipenuhi oleh hujatan Kak Rachel dan ledekan Mas David. Aku menganggapnya sangat lucu. Perutku sampai keram karena tertawa berlebihan.
Butuh waktu sepuluh menit untuk mencapai restoran tujuan kami. Sebuah restoran yang menjual makanan khas Perancis. Menurut review, restoran ini menjual escargot terbaik di Montparnasse.
Kak Rachel dan Steve sudah menyebutkan pesanan mereka, tinggal aku dan Mas David. Sejak tadi aku membolak balik menu, tapi nggak mengerti jenis makanan apa yang tertera di menu. Aku juga memperhatikan harganya yang nggak murah, semakin bingung mau pesan apa. Untung dibayarin.
"Bingung ya, Dek? Butuh bantuan?"
Aku mengangguk.
"Kamu jadi pesan escargot untuk starternya?"
"Mas Dave pesen apa?"
"Quiberon oyster. Mentah."
"Escargot mateng kan? Yaudah aku escargot aja."
"Main coursenya mau apa?"
"Oh pesen lagi? Aku kira makan escargot doang." Aku menggaruk kepalaku yang nggak gatal.
"Kamu nggak akan kenyang Yi. Ngotorin gigi kamu doang." Mas David tertawa.
"Kamu aja deh yang pilihin, Mas."
"Kamu mau coba makanan lokalnya nggak? Kamu bisa pesan foie gras."
Aku berbisik pada Mas David. "Apaan itu Mas?"
KAMU SEDANG MEMBACA
I Wanna Get Lost With You [COMPLETED]
RomanceDua minggu sebelum kepulangannya ke Indonesia, Lily tiba-tiba diputuskan pacarnya secara sepihak. Saking galau dan frustasinya, alih-alih pulang, tanpa pikir panjang dia malah memutuskan untuk menghabiskan liburan musim panasnya dengan jalan-jalan k...