MS-26

164 14 0
                                    

"Tha loe bisa kerja gak?" tanya Silvy yang baru saja keluar kelas.
"Dibisain aja. Wkwkwkwk" jawab Nastha tanpa beban.
" Eh iya Tasya sama Manda duluan tadi katanya ada urusan mendadak" kata Silvy yang melihat Nastha seperti celingukan mencari orang.
"Ow gitu ya udah".
"Ekhm" Nastha melihat Silvy aneh.
"Ekhm" Nastha kembali linglung.

Ketika Silvy mau berdeham lagi Nastha langsung membuka suara "apaan si oe ehem aham gak jelas. Gila deh" sedang yang di kata hanya melototkan matanya ke arah depan seperti mengisyaratkan ada yang menunggu Nastha di depan.

Saat Nastha menoleh ia langsung mengerti apa arti dehaman Silvy padanya.

Di depan mereka sudah berdiri seorang lelaki bermata elang sedang menatap Mastha datar. Nastha mulai kikuk dan berpamitan ke Silvy untuk pulang bersama Nathan. Sedang hanya mengangguk mengerti.

***
Sampai di parkiran Nathan hanya menatap Nastha datar dan mulai menstarter motornya.

Kenapa sih kok dingin banget.

Nastha langsung mendudukan pantatnya di atas jok motor tanpa disuruh Nathan.
Karena ia melihat Nathan seperti enggan berbicara dengannya.

Motor mendarat di depan sebuah kafe klasik tapi seperti nyaman jika masuk ke dalamnya.

Nathan masih tetap duduk di atas motor menunggu jawaban dari kebingungannya karena mereka bukan ke rumahnya tapi di depan kafe.

"Turun" kata Nathan singkat padat dan jelas.

Nastha langsung menuruti lalu masuk ke dalam dan disambut seorang pelayan yang sepertinya menunggu kedatangan mereka.

Nastha langsung diarahkan ke meja yang sudah ditata rapi yang dikhususkan untuk mereka berdua.

"Kok kesini sih" gerutu Nastha.

"Tinggal diam bisa gak sih?" titah Nasthan yang barusan sampai di depannya.

"Yah apa salahnya bilang dulu kek kan aku lepek banget" kata Nastha sambil merapikan rambutnya yang berantakan.

Nathan hanya menatap Nastha intens. Sedang yang di tatap terlihat salah tingkah.

"Gak usah kaku biasa aja" kata Nathan yang membuat Nastha semakin salah tingkah.

"Permisi. Ini kak daftar menunya silahkan di pesan" datang seorang pelayan yang membuat Nathan berhenti menggoda Nastha.

Setelah selesai memesan menu pelayan tersebut langsung pergi.

"Ekhm" Nathan hanya menatap Nastha datar yang sedang asik dengan ponselnya.

"Ekhm" Nastha masih sama tetap berkutat dengan ponselnya seperti tidak menyadari dehaman Nathan.

"Ehhh ehhh kok diambil sih" omel Nastha saat ponselnya direbut Nathan.

Nathan langsung memasukkan ponsel Nastha ke dalam saku celananya tanpa menghiraukan tatapan jutek dari Nastha.

"Kita kesini mau makan bukan main hp" tutur Nathan pelan.

Yah begitulah sekesal apapun sama Nastha ia selalu berkata dengan nada pelan walau agak menusuk. Karena Nastha tidak suka dibentak.

"Silahkan menikmati kak nanti kalau butuh sesuatu kakak bisa panggil saya" kata pelayan sambil menaruh makanan di atas meja.

Mereka berdua langsung menyantap makanan tersebut tanpa berkata apapun.

***

Sesampainya dirumah Nastha, Nathan langsung pamit pulang karena di rumah papanya sudah menunggu.
Hubungan Nathan dan papanya akhir-akhir ini sudah sangat membaik seperti dulu. Karena Nathan mencoba berdamai dengan keadaan.

MY SENIORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang