MS-28

88 9 0
                                    

“Ikut gue yuk” ajak Nathan.

Nastha yang masih menikmati jusnya langsung menoleh “kemana?” tanya Nastha.

“Ikut aja” jawab Nathan singkat.

Nathan langsung mengulurkan tangannya untuk digenggam, Nastha yang mengerti pun langsung menyambut uluran tangan Nathan.

Mereka berdua perlahan menyusuri balkon vila yang dilengkapi dengan balon lampu di sisi balkonnya.

Nastha berhenti saat mereka berhenti di depan pintu yang bertuliskan ‘DILARANG MASUK!’.

Saat hendak masuk ke dalam Nastha langsung menarik tangannya.

“Kenapa?” tanya Nathan yang bingung melihat sikap Nastha.

“Kok masuk ke dalam si kak. Kan di pintunya bilang ga boleh masuk” Nastha terlihat sangat menolak untuk masuk.

“Kan dilarang bukan ga boleh. Kalau dilarang kan berari bisa masuk dong” jawab Nathan mencoba member pengertian tapi masih lucu dengan sikap Nastha yang sangat polos.

“Mana ada” Nastha masih keukeuh.

“Nastha sayang kan ini vila punya gue jadi gue berhak dong mau masuk kapan aja” kata Nathan sambil mengelus pelan kepala Nastha.

Akhirnya Nastha menuruti perkataan Nathan dan ikut masuk ke dalam.

“Wow amazing” kata Nastha terkesiap.

Nathan hanya tertawa pelan “Aneh banget sih loe. Tadi mati-matian gak mau masuk sekarang loe seneng masuk ke sini” Nathan menggeleng pelan melihat sikap Nastha.

Nastha langsung berjalan ke sebuah meja dan terdapat sebuah bingkai dengan foto yang menarik perhatiannya.

‘lucu banget sih’ kata Nastha dalam hati.

“Gue ganteng dari dulu kan?” kata Nathan yang memeluk Nastha dari belakang.

Nastha tercekat ia tidak menyangka bahwa Nathan akan memeluknya. Tapi Nastha mencoba untuk bersikap biasa saja karena ini kali pertamanya diperlakukan seperti ini selain keluarganya.

“Ta loe tahu itukan gue sayang banget sama loe. Gue gak mau kehilangan loe dan gue siap kalau lihat loe sama orang lain. Tapi gue minta maaf yah” kata Nathan dengan suara parau yang memeluk Nastha semakin erat.

Nastha menjadi bingung dengan sikap Nathan yang mengatakan dirinyah minta maaf.

“Untuk apa kak? Kan kakak ga ngelakui kesalahan sama gue” kata Nastha masih bingung dengan arti perkataan Nathan.

Nathan semakin memeluk Nastha erat seperti mengatakan ia tidak bisa melepaskan Nastha.

Setelah dirasa sudah cukup Nathan pun melepas pelukannya.

Nathan langsung menarik Nastha dan menuju ke sebuah sofa yang di depannya sebuah layar lebar sudah di putar menunjukkan masa kecil Nathan.

Terlihat Nastha semakin mengagumi Nathan yang bersedia menunjukkan kisah masa kecilnya ke Nastha.

“Kenapa kaka nunjukkin ini ke aku?” tanya Nastha sambil menatap Nathan.

“Ya mau aja” jawab Nathan singkat.

“Singkat, padat dan jelas” sambung Nastha.
Nathan tertawa kecil.

“Deket sini” kata Nathan sambil mempersilahkan Nastha untuk masuk ke dalam pelukannya.

Nastha pun menurut dan langsung menaruh kepalanya di dada Nathan.

“Kak aku boleh ngomong gak?” tanya Nastha polos.

Nathan menyernyit “emang dari tadi kamu gak ngomong malah ketawa?” Nathan heran dengan sikap Nastha yang mengada ngada.

“hahahaha yah gak si hanya maksudnya mau cerita gitu. Ah gimana sih, ngerusak momen aja deh” Nastha langsung bangun dari pelukan Nathan.

“Ehh sini aja” Nathan spontan menarik Nastha kembali ke pelukannya.

Nastha hanya menatap Nathan sangar.

“Kak kaka tahu gak kalau kaka laki-laki pertama yang aku ijinin untuk peluk aku selain papa dan Ka Farga. Itu tandanya aku udah sayang banget dan percaya banget sama kaka” Nastha beralih menatap Nathan yang benar-benar berada di depannya.

Nathan terdiam.

“Aku gak suka orang yang main api di belakang aku. Aku juga gak suka orang yang ngomong gak sesuai realita. Aku juga ga suka orang yang suka ngebohongin aku” kata Nastha lagi.

Nastha langsung merubah posisinya menghadap Nathan dan menatap matanya lekat “Kakak janji yah gak ngelakuin tiga hal itu ke aku” ucap Nastha meminta jawaban.

Nathan tertawa renyah “Yah enggaklah masa kaka ngelakuin itu ke kamu kan kaka sayang sama kamu” Nathan langsung membelai pelan kepala Nastha.

“Janji yah kak” Nastha langsung kembali tidur di pelukan Nastha.

“Ta maaf aku gak bisa penuhin janji ini ke kamu. Aku bener-bener gak bisa. Sekali lagi maaf yah” pinta Nathan dalam hati sambil menatap wajah Nastha yang sudah terlelap.

Nathan pun ikut terlelap.

***

Drttttt. Drttttttt. Drtttttt.

Nastha tersadar dari tidurnya. Ia bangun dengan posisi berada di pelukan Nathan. Ia bangun dengan pelan agar Nathan tidak ikut terbangun. Baru saja ingin mengambil ponselnya ia langsung dikagetkan dengan pertanyaan Nathan.

“Siapa?”  tanya Nathan.

Nastha mengambil ponselnya dan melihat nama disana.

Ka Farga is calling ……

“Ka Farga” Nastha langsung menjawab telpon kakanya.

“Iya kak” Nastha menjawab.

“Dimana? Belum pulang” terdengar Farga bertanya dengan suara khawatir.

“Di jalan nih mau pulang” Nastha langsung memberi kode ke Nathan  untuk tidak berbicara.

“Hati-hati yah” Farga langsung menutup telponnya setelah mendapat jawaban dari Nastha.

Nastha langsung menatap Nathan “Pulang yuk kak” Nathan mengangguk menyetujui.

***
“Hati-hati yah kak” Nathan langsung memutarbalikkan motornya dan pergi dari pekarangan rumah Nastha.

“Darimana loe” Nastha langsung disergap Farga di depan pintu.

“Ehh kaget. Apa sih kak ngagetin aja deh” Nastha langsung mengelus dadanya pelan.

“Mandi gih habis tuh makan yah. Gue udah buatin makanan kesukaan loe tuh” Nastha hanya mengangguk.

Farga berjalan menuju ke ruang tv dan memutar film kesayangannya.

________________________________________________

Hay manteman, gimana Nathan dan Nastha mau bersatu apa gak yah? Tapi kek Nathan ngasih kode gitu kan?

Simak terus yah biar gak ketinggalan ceritanya.

Jangan lupa vote and comment yah❤️

Thankyou❤️

MY SENIORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang