MS-7

2K 72 0
                                    


Besoknya Nastha datang terlambat ke sekolah karena ia menonton drakor sampai tengah malam.

Saat berdiri di gerbang, Silvy datang dari arah kanan. Ia tidak terlalu takut karena Silvy juga terlambat bersamanya.

"Loe terlambat juga?" tanya Nastha.

Silvy hanya mengangguk.

"Terus gimana cara masuknya?" tanya Nastha yang sangat takut jika dirinya di hukum.

"Pak!" panggil Silvy ke Pak Udin yang adalah satpam sekolah.

Pak Udin yang dipanggil langsung berjalan ke arah gerbang.

"Pak bukain dong pak! Please!" kata Silvy memohon.

"Tidak! Kalau terlambat berarti harus mendapat hukuman! Saya akan laporkan kamu ke guru piket!" kata Pak Udin.

"Duh jangan dong pak! Nanti saya beliin bapak makanan deh di kantin. Masa bapak tega sama saya" Silvy terus memohon pada Pak Udin.

"Bener yah!" Silvy mengangguk.

Pak Udin langsung membuka gerbangnya dan membiarkan Silvy dan Nastha masuk.

Pak Udin mau membuka pintu gerbang karena Silvy selalu menepati janjinya.

***

"Duh adak Pak Bram di dalem" kata Silvy saat ia mengintip keberadaan Pak Bram.

"Ke perpustakaan aja. Nggak usah masuk" ajak Silvy.

"Kenapa tidak masuk?" Silvy dan Nastha berbalik dan melihat Pak Bram sudah di depan mereka.

"Eh Pak! Mau masuk kok Pak. Iyakan Tha" kata Silvy terbata-bata.

"Iya kok Pak. Kita mau masuk. Hanya bapaknya aja yang udah keluar ke kita" kata Nastha menimpali.

"Sekarang kalian berlutut di lapangan dan hormat ke bendera" titah Pak Bram.

"Eh pak. Kita masuk kok. Permisi pak" sebelum Silvy dan Nastha masuk Pak Bram sudah merentangkan tangannya menutup jalan bagi Silvy dan Nastha untuk lewat

"Tidak ada alesan! Sekarang ke lapangan" Silvy mendengus kesal dan langsung berjalan menuju lapangan.

"Dasar guru onta. Suka banget ngasih hukuman ke murid" oceh Silvy sepanjang perjalanan ke lapangan.

Nastha hanya mendengus dalam diam. Sebenarnya ia paling tidak suka dihukum. Tapi apa boleh buat. Ia yang bersalah jadi ia juga yang harus bertanggungjawab.

Pak Bram juga dikenal sebagai guru killer. Ia tidak akan segan-segan menghukum siswa-siswi yang melanggar aturan.

Saat ia kembali dari menghukum Silvy dan Nastha, ia kembali masuk ke kelas dan melanjutkan pelajarannya.

Siswa-siswi mendengarnya dengan saksama. Ada yang sudah mengantuk tapi mereka menahannya. Jika mereka tidur makan namanya akan dicatat sebagai siswa pemalas.

Bel pulamg telah berbunyi. Siswa-siswi langsung berteriak karena pelajaran maut sudah selesai.

"Yesss" semua siswa-siswi langsung beranjak pulang. Buku-buku mereka telah dirapikan sepanjang Pak Bram menceramahi Nastha dan Silvy yang terlambat.

***
"Eh itu Kak Farga. Gue duluan yah" pamit Nastha saat dia menemukan Kak Farga di parkiran.

Silvy hanya mengangguk. Hari ini supirnya sudah kembali menjemputnya. Jadi ia tak perlu cemas untuk pulang sendiri.

"Yuk kak!" ajak Nastha.

Farga yang sedang mengobrol dengan Nathan berbalik dan mengangguk.

Nathan terus mengamati setiap pergerakan Nastha hingga Nastha naik ke motor dan diboncengi Farga.

MY SENIORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang