Nastha yang baru dari kamarnya langsung mengambil tempat di samping Farga untuk sarapan.
"Tha kamu bareng Farga atau mama?" tanya Dinda sambil mengunyah makanan miliknya.
"Bareng Kak Farga aja deh ma" jawab Nastha setelah berpikir lama.
"Kalau bareng gue makan jangan lemot" ujar Farga dengan pandangan tetap ke depan.
Nastha hanya menatap datar ke arah kakaknya "Kalau nggak niat bareng gue nggak usah. Gue bisa sendiri" kata Nastha dengan suara pelan tapi masih bisa didengar oleh Farga.
Setelah mendengar omongan adiknya Farga langsung berdiri dan membuat Nastha menyernyit heran "Kok udah bangun kan gue belum selesai".
Farga menoleh ke arah Nastha "Katanya bisa ke sekolah sendiri" katanya datar.
Nastha semakin kesal dengan sikap kakaknya "Ya udah pergi gih gue pake angkot aja nggak pa apa" tanpa berkata lagi Farga langsung keluar dan meninggalkan Nastha yang sedang melotot tidak percaya melihat sikapnya.
Dinda hanya menggelengkan kepalanya melihat kelakuan kedua anaknya.
"Kejar Farga gih. Pasti dia nungguin kamu di luar" Nastha mengangguk dan menghabiskan minumannya.
Dan benar Farga menunggunya di luar dan itu membuat Nastha berpikir Farga tidak benar-benar serius dengan ucapannya. Nastha langsung naik dan mereka pun berangkat.
***
Farga langsung memarkirkan motornya di tempat parkir.
"Kak gue duluan yah. Ada tugas" kata Nastha dan langsung diangguki oleh Farga tapi dengan ekpresi kebingungan. Tidak biasanya Nastha terlihat buru-buru seperti itu karena Nastha selalu ingin Farga mengantarnya ke kelas.
"Kok tuh anak aneh banget. Nggak biasanya" tanya Farga dalam hati.
"Eh Ga. Baru nyampe?" tanya Nathan yang sudah di sampingnya.
Farga tidak menunjukkan ekspresi apa-apa dan hanya mengangguk. Sekarang Farga tahu alasan Nastha buru-buru adalah Nathan.
"Gue perlu ngomong sama loe" kata Farga.
"Apa?" jawab Nathan datar.
"Bukan disini dan bukan sekarang!" jawab Farga dan hanya didengar oleh Nathan.
Memang Farga tahu bagaimana Nathan tetapi ia juga masih ragu dengan Nathan apakah ia benar-benar serius dengan adiknya atau tidak.
***
Saat jam istirahat Farga langsung mengajak Nathan ke rooftop.
"Gue mau nanya?" kata Farga dan Nathan hanya menyernyit heran. Nathan tidak suka bertele-tele, jadi dia hanya mendengarkan omongan Farga.
"Loe beneran sama Nastha?" tanya Farga to the point.
Nathan melihat ke arah Farga.
"Gue serius!" jawab Nathan penuh keyakinan.
"Tapi, gue nggak yakin" ujar Farga membuat Nathan kembali menoleh.
"Gue ngerti apa yang loe takutin sama ade loe. Tapi, gue serius sama dia" kata Nathan lagi.
Farga diam. Ia bingung harus berkata lagi, karena ia tahu Nathan orangnya keras kepala dan apa yang sudah dia rencanakan maka dia akan mencapai itu apapun tantangannya.
***
Di kelas Nastha duduk termangu sendirian. Teman-temannya yang lain sudah ke kantin tanpa ada yang tinggal. Silvy sudah mengajak Nastha tapi Nastha mengatakan kalau ia sedang tidak mood ke kantin.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY SENIOR
Novela Juvenil"Loe udah buat hati gue hancur dan loe pikir maaf bisa balikin semuanya? Hah?? Jawab Nathan!!!!!" teriak Nastha frustasi. "Tha hanya maaf yang bisa gue lakuin. Karena waktu gak bisa diputar lagi" kata Nathan berusaha membujuk Nastha. "Tuh kan gampan...