MS_33

94 9 1
                                    

“Udah mendingan?” tanya Farga saat ia mengantarkan makanan Nastha.

Nastha mengangguk “Udah kak”.

Farga menghela nafasnya pelan.

“Di depan ada Nathan”.

“Aku gak mau bahas dia kak. Kalau kakak hanya mau bahas dia gak usah ngantarin aku makanan. Aku bisa sendiri” Farga pasrah dan keluar dari sana.

Sudah tiga hari Nathan datang ke rumah Nastha. Dan sudah tiga hari juga Nastha menolak untuk bertemu Nathan.

Farga kembali teringat kejadian waktu itu dan mencoba untuk memahami sikap Nathan. Kakak mana yang diam saja jika melihat adiknya terluka.

“Dia gak mau ketemu sama loe” Nathan memejamkan matanya pasrah. Sudah ketiga kalinya ia ditolak Nastha. Nastha sudah benar-benar kecewa.

“Tolongin gue yah Ga. Gue sayang banget sama Nastha. Gue nyesel belum jujur sama dia” .

“Kenapa loe gak ngasih tahu kalau Rania adek loe?” Nathan menatap Farga.

“Gue nggak mau biar rencana awal gue berjalan lancar. Dan sekarang gue nyesel udah lakuin ini semua ke Nastha” mereka masing-masing terdiam mencoba meresapi situasi yang sekarang sedang bersama mereka.

Kini Nastha dan Farga sudah ada di ruang tamu. Farga sudah berjanji akan menceritakan kejadian yang menimpa Rania, adik Nathan.

Flashback on!

“Pa  yuk berangkat” Farga yang sudah rapi langsung mengajak papanya untuk segera berangkat.

Edo, papa Farga langsung melajukan mobilnya.
Sesampainya di vila tempat mereka menginap Edo dan Farga beristirahat sebentar sebelum melanjutkan planning mereka.

Saat makan malam, seorang gadis cantik terus menatap Farga yang sibuk dengan makanannya. Karena dirasa seperti sedang sedang diperhatikan Farga langsung menoleh dan mata keduanya bertemu.

Gadis itu, Rania tersenyum manis kearah Farga.
Tapi Farga tetap dingin. Ia kembali memutuskan pandangannya dan segera menyelesaikkan makannya dan berlalu pergi.

“Pa aku duluan” Farga melangkah pergi.

“Rania” Farga langsung mengangkat pandangannya dan Rania sedang menyodorkan tangannya.

Farga menepis tangan Rania dan pergi dari sana.

***
Keesokan harinya baru saja Farga keluar dari kamar Rania sudah berada di depannya kamarnya.

“Nih aku masakin. Enak tahu” Farga menepis bekal yang di sodorkan Rania dan nasi goring yang berada di dalamnya jatuh berserakan.

Tapi Rania tidak menyesali itu. Ia beranggapan mungkin Farga tidak suka nasi goring. Jadi, esoknya ia masih bisa berusaha lagi.

Sudah beberapa kali Rania berusaha meluluhkan hati Farga ia masih juga belum berhasil.

Sampai pada saat Farga sedang bersantai di pinggir danau Rania datang.

“Kamu sendiri?”Rania duduk bersebelahan dengan Farga.

“Gak usah sok kenal!” tutur Farga.

Rania berteriak senang. Sejak dua hari lalu ia mendekati Farga baru detik ini Farga berbicara dengannya.

“Suara kamu bagus” Rania seperti sudah kesambet. Segala sesuatu yang dilakukan Farga selalu dipujinya bahkan Farga hanya berbicara saja dibilang suaranya bagus.

Farga semakin menatap Rania tidak suka.

Saat Farga mau berdiri dan pergi Rania langsung menahan tangan Farga.

“Kemana?”

“Appansih?” Farga menghempas tangan Rania. Rania yang tidak seimbang langsung jatuh terpental ke dalam sungai.

“ahhh tolong.. tolong…."

Farga langsung menyebur ke dalam dan segera mengangkat Rania yang sudah tak sadarkan diri.

Adrian, papa Rania langsung mengambil alih tubuh Rania.

“Sayang bangun yah” Adrian menepuk pelan pipi Rania berharap Rania membuka matanya.

Adrian menatap Farga penuh amarah “Urusan kita belum selesai” Adrian langsung membawa Rania pergi dari sana.

***
“Gimana keadaan putri saya dok?” tanya Adrian yang sangat khawatir dengan keadaan putri tunggalnya itu.

“Putri bapak terkena serangan jantung dan sistem sarafnya yang baru dioperasi tidak bisa menerimanya.”.

“Tapi putri saya baik-baik saja kan dok?” dokter menarik nafasnya pasrah.

“Maaf pak kami tidak bisa berjuang lebih lama lagi. Tuhan lebih menyayangi putri bapak. Kami tidak bisa menyelamatkan dia” Adrian jatuh dan menangis dalam diam

Setelah kehilangan istrinya kini ia juga telah kehilangan putrinya.

Pupus sudah harapan hidup Adrian.

_______________________________________________________________________________

Gimana gais perasaan kalian campur aduk gak?

Sama nih author juga.

Jadi kasihan nih sama mereka berdua .

Nastha bakal maafin Nathan gak sih?

Biar nggak bingung yuk ikutin terus cerita mereka berdua.

Jangan lupa vote and comment yah gais🤍

MY SENIORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang