MS-30

68 6 0
                                    

"Naik" Nathan memarkirkan motornya tepat di depan Nastha. Berhubung Silvy, Tasya dan Manda sudah pulang jadi Nastha langsung mengiyakan suruhan Nathan.

Saat Nastha sudah duduk manis di belakangnya barulah Nathan melajukan motornya meninggalkan pekarangan sekolah.

Di sepanjang perjalanan tidak ada yang membuka suara hingga sampai di depan rumah Nastha.

Nastha terlihat bingung pasalnya ada sebuah mobil silver yang tidak ia kenali terparkir manis tepat di sebelah mereka.

'Punya siapa sih? Tumbenan biasanya kan tamu Ka Farga motor semua' batin Nastha masih penasaran.

Tanpa bicara banyak Nathan langsung masuk ke dalam rumah meninggalkan Nastha yang masih kebingungan.

"Nana belum pulang yah" tanya seorang lelaki yang kini duduk membelakangi pintu. Jadi, Nathan yang baru masuk pun tidak bisa melihat wajahnya.

"Lang loe sekolah dimana?" Farga langsung memberikan segelas minuman yang dipegangnya.

Galang menerimanya lalu menyeruput pelan.

"Ahh segar" Galang langsung menaruh kembali gelas itu di meja didepannya.

"Gue mau pindah ke Merpati" Galang langsung menjawab pertanyaan Farga yang tadi.

"HMMM" Farga langsung menoleh dan mendapati Nathan yang terlihat dingin dengan kedatangan Galang.

"Ka Aga siapa sih yang datang-" belum selesai Nastha langsung dikejutkan dengan Galang yang tersenyum manis kepadanya.

"Ka Galangggggg" Natsha langsung berlarian dan menghamburkan pelukannya ke Galang.

Nathan terlihat tidak suka. Karena Nastha sembarangan memeluk laki-laki selain dirinya sekalipun itu kenalannya. Nathan tidak marah jika orang itu Farga karena mereka punya hubungan darah. Nah si ini baru juga datang udah sembarangan aja memeluk calon ibu dari anak-anaknya.

"HMMMM" dehaman Nathan yang kali ini terdengar lebih keras membuat Nastha segera melepas pelukannya.

Nastha langsung menarik Nathan duduk di sampingnya berhadapan dengan Galang dan Farga.

Galang menatap heran ke Nathan.
"Pacarnya Nastha" dengan pedenya Nathan langsung memperkenalkan diri. Dan itu menjawapi semua pertanyaan Galang.

"OH. Galang. Sahabat masa kecilnya Nana" Nathan kembali terlihat tidak suka mendengar Galang memanggil pacarnya dengan sebutan 'Nana'. Galang tersenyum sumringah melihat sikap Nathan yang kembali diam.

Nathan langsung bangun "Eh mau kemana?" Nastha langsung menahan pergelangan tangan Nathan.

"Balik" suara Nathan terdengar dingin.

'Habis deh gue. Gue sih pake acara meluk ka Galang lagi. Kan Ka Nathan jadi marah kan' batin Nastha menyesal.

Nastha langsung mengikuti Nathan ke depan.

"Hati-hati yah kak" Nathan tidak merespon dan langsung menancapkan gas motornya.

Nastha meurutuki dirinya yahg kebablasan tadi.

"Nathan udah pulang?" Nastha hanya mengangguk dengan wajah lesu.

Galang langsung mengalihkan "Gimana sekolah tadi? Happy gak?" Nastha langsung menjawabi dengan nada ceria.

Galang adalah sahabat masa kecil Nastha sebelum ia pindah ke Bandung. Mereka berdua sangat dekat seperti soulmate. Apa yang Nastha mau pasti selalu dipenuhi Galang. Dan Galang tidak segan-segan memarahi siapa saja yang menyakiti Nastha. Walaupun pada saat itu tubuhnya masih sangat mini.

"Aku ke atas dulu yah kak" pamitnya.
Nastha berjalan pelan menuju kamarnya. Ia langsung segera menghubungi Nathan.

                      Kak

Apa?

Udah nyampe?

Udh

Datar amat.

Gak.

Ih kak jangan kayak gini dong:(

Gpp

Tuhkan. Kamu marah?

Gak!

Ihhh kak.

Read.

Nathan tidak membalas lagi. Sudah pasti Nathan marah. Pacar mana yang tidak marah kalau pacarnya meluk cowok lain di depannya.

Nastha langsung menelpon Nathan dan hasilnya nihil Nathan tidak menjawan teleponnya.

"Besok aja deh di sekolah" Nastha langsung segera mengganti pakaiannya dan turun ke bawah.

***
Nathan yang baru saja mandi langsung melihat ponselnya. Disana terlihat nama Nastha di kolom panggilan tak terjawab. Nathan mau menelpon balik tapi mengurungkan kembali niatnya. Sekarang ia marah dengan Nastha dan enggan berbicara sampai Nastha meminta maaf secara langsung.

Baru saja mau turun ponselnya bordering lagi.

Nathan terlihat gusar pikirnya Nastha yang menelpon ternyata papanya.

Halo pa. kenapa?

Papa gak pulang yah. Ada projek mendadak dan harus ke Semarang.

Iya pa. Hati-hati. Jaga kesehatan.

Iya sayang. Kamu juga jangan telat makan.

Nathan langsung menyimpan kembali ponselnya setelah panggilan dimatikan. Nathan tersenyum tipis mengingat hubungan ia dan papanya kembali membaik. Nathan juga senang karena sekarang papanya sangat mengkhawatirkannya. Dulu papanya selalu saja sibuk kerja maka dari itu Nathan sering tidur di rumah teman-temannya.

"Den bibi udah siapin makan yah di bawah" Nathan langsung mengiyakan.

***

Pukul dua dini hari Nathan terbangun ketika mendengar jendelanya diketuk. Nathan beranjak menuju jendela dan disana ada seorang lelaki yang berdiri seperti ingin memberi tahu sesuatu.

Nathan langsung kembali setelah selesai berbicara dengan lelaki itu.
Nathan langsung menghubungi seseorang. Nathan terlihat serius dan mengintimidasi.

"Oke" Nathan kembali melanjutkan tidurnya setelah menutup sambungannya.

***

"Lihat Ka Nathan gak?" tanya Nastha saat melihat Dio dan Revan yang baru duduk di meja kantin. Maksudnya tempat mereka yah yang dikantin.

Dio melihat Revan "Loe lihat nggak?" Revan menimang-nimang.

"OH Nathan. Loe nanya Nathan kan? Di Rooftop tuh lagi menggalau" Nastha langsung pergi setelah mendapat jawaban.

"Ribet yah jadi Nastha. Ka Nathan posesif banget" tutur Silvy.

"Yah makanya jangan jomblo" ledek Manda.

Tasya pun tertawa melihat raut wajah Silvy yang sangat dikasihani.

Silvy melirik Tasya dan Manda yang masih tertawa mengejeknya "Loe berdua gue sumpahin jomblo seumur hidup" kesal Silvy.

Bukannya diam Tasya dan Manda semakin menjadi-jadi. Silvy langsung pergi meninggalkan Tasya dan Manda yang tertawa dan langsung mengejarnya.

_________________________________________________

Gimana nih berhasil gak yah Nastha minta maaf ke Nathan. Nastha sih nggak kontrol jadi gini kan.

Ikuti cerita Nastha dan Nathan terus yah🥰

Jangan lupa vote and comment🙏

Thankyou full❤️

MY SENIORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang