“Nasthaaaaaaaaaa gue kangen sama loe” Silvy langsung berlarian dan memeluk Nastha.
“Lebay banget sih loe” Tasya bergidik melihat kealayan Silvy.
“Biasa baru putus” sambung Manda.
“Bacot lu!” Silvy langsung menoyor kepala Manda.
Semenjak kedatangan Manda dan Tasya memang hubungan mereka berempat menjadi dekat.
Bahkan tiap minggu pun sering hangout bersama.“Eh tha minggu depan ke rumah gue yuk” ajak Tasya.
Nastha berpikir sejenak “oke yukk” Tasya tersenyum mendengar jawaban Nastha.
“Nastha doang nih kita gak diajak” protes Silvy dengan muka ketusnya, merasa tidak adil.
“Biasa Sil kita kan orang luar” sambung Manda sambil memutar bola matanya.
“Yaelah loe berdua drama banget sih kan loe tahu Nastha kan sekarang ‘sibuk’ tuh sama ka Nathan jadi gue ngajak duluan biar dia punya waktu juga untuk kita” kata Tasya sambil memperjelas kata sibuk dan Nastha hanya tersenyum melihat teman-temannya.
“Kalian apaan sih b aja kali sama Ka Nathan” Nastha langsung berlalu pergi diikuti dengan teriakan teman-temannya.
Yah seperti biasa karena hari ini guru-guru sedang rapat bisa dibayangkan bagaimana situasi kelas saat ini.
“Ehh gaisss guru-guru pada kan rapat main TOD yukkkk” teriak Azka yang baru datang. Biasa rajanya datang terlambat.
“Gue ikut” teriak Silvy.
“Gue juga” sambung Manda langsung berlarian ke meja Azka untuk mendapat tempat duduk.
Azka terlihat bangga karena dia dikerubungi cewek cantik kelasnya.
“Udah Sil gue tahu kok loe tuh takut gue direbut sama mereka kan? Tenang hati gue untuk loe doang kok” Silvy bergidik.“He kutil gak usah songong siapa juga yang mau sama loe. Pede banget sih loe” Silvy menatap Azka jijik.
“Ya udah jangan nangis yah” kata Azka pelan.
“JIJIK!!!!” Silvy menoyor kepala Azka.
Manda langsung melerai mereka.Memang susah sih melerai Silvy dan Azka kalau lagi beradu mulut. Harus ada yang mengalah kalau mau mereka berhenti.
Tugas Manda adalah untuk melerai keduanya walaupun ia juga nanti akan kena batunya dari Silvy.
Nastha hanya menggelengkan kepalanya melihat kelakuan Silvy dan Azka yang selalu menghidupkan suasana kelasnya walaupun telinganya juga akan berefek dari kelakuan mereka berdua.
“Sil loe apa?’ tanya Azka ketika kepala botol mengarah padanya.
Silvy masih menimang-nimang apa yang akan dia pilih. Jika pilih truth berarti Manda yang akan bertanya padanya. Jika pilih dare maka Azka yang akan bertindak.
“Gue pilih apa nih?” batin Silvy.
“Cepetan time is money!” Silvy hanya menatap Azka geram.
“Dare” putus Silvy.
Azka terlihat seperti memenangkan lotre. Kali ini ia akan menjahili Silvy.
“Man loe duluan” Azka memberi kesempatan.
“Gueee…..” Manda mulai berpikir “Gue mau lo ke kelas satu Ips apa aja deh dan ngomong loe ngefans sama salah satu anak kelasnya” Silvy memelotokan matanya.
“LOE GILA? LOE NYURUH GUE NGELAKUIN HAL REMEH KAYAK GITU. TEGA BANGET LOE MAN!!” Silvy berteriak frustasi.
“Udahlah Sil kan loe yang mau main TOD jadi harus terima konsekuensinya” Nastha menyela dan diangguki Tasya dan teman-teman yang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY SENIOR
Подростковая литература"Loe udah buat hati gue hancur dan loe pikir maaf bisa balikin semuanya? Hah?? Jawab Nathan!!!!!" teriak Nastha frustasi. "Tha hanya maaf yang bisa gue lakuin. Karena waktu gak bisa diputar lagi" kata Nathan berusaha membujuk Nastha. "Tuh kan gampan...